Cerita Chef Devina Hermawan Bukunya Dibajak dan Dijual Murah di E-Commerce Seharga Rp2 Ribu

Selasa, 8 Oktober 2024 09:54 WIB

Chef Devina Hermawan membagikan tips mengatur keuangan keluarga untuk para ibu baru. (dok. ShopeePay)

Kesabaran Devina Hermawan telah habis. Laporan soal dua bukunya yang dibajak dan dijual murah tidak mendapat respons cepat dari Shopee. Devina sudah melaporkan pembajakan itu ke manajemen Shopee. Akhirnya, pada Rabu, 2 Oktober 2024, Devina buka suara di sosial medianya ihwal pembajakan buku ini.

“Kami telah melaporkan tentang buku ilegal ini kepada Shopee tanpa berkoar di sosmed. Berulang kali kami laporkan,” kata Devina dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo pada Senin, 7 Oktober 2024.

Devina bercerita dirinya juga telah berusaha melaporkan pembajakan buku itu melalui akun sosial media resmi Shopee. Namun, manajemen Shopee disebut tak bergegas menindaklanjuti aduannya itu dan meminta Devina mengisi formulir verifikasi. Adapun, verifikasi itu meliputi sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), mengisi formulir, dan aneka syarat lain.

“Seharusnya Shopee itu memiliki itikad baik dan memprioritaskan pelapor,” kata dia.

Padahal, kata Devina, laporan itu harusnya bisa segera ditindaklanjuti karena dirinya sebagai penulis buku itu. Dia mengatakan di mesin telusur seperti Google juga telah menyebutkan kalau dua buku itu penulisnya adalah dirinya.

“Dapat dibilang ini cukup konyol, karena di buku tersebut tertulis dengan jelas siapa nama penerbit, siapa nama penulis, dan sebagainya,” kata dia.

Atas kondisi ini, Devina mengatakan manajemen Shopee harusnya memaksimalkan fitur lapor atau report dalam aplikasi. Langkah ini, kata dia, akan memudahkan para korban untuk mengadukan masalahnya. Dia menyebut usai fenomena ini viral di media sosial, ia juga mendapat laporan bahwa pembajakan karya juga terjadi untuk buku tes CPNS, bisnis, agama, dan indekos.

“Jangan persulit proses report dengan pengisian form yang cukup kompleks,” kata dia.

Devina mengatakan harusnya tidak ada kesulitan bagi Shopee untuk mengatasi masalah pembajakan buku yang dijual di platform tersebut. Shopee, kata dia, pasti memiliki identitas lengkap dari satu toko yang meliputi nomor ponsel, alamat email, nomor rekening, dan Nomor Induk Kependudukan. Karena itu, Shopee diminta tegas dalam menindak penjual buku bajakan ini.

“Jadi setiap penjual nakal seharusnya dapat dengan sangat mudahnya diblokir Shopee, dan tolong pastikan blokirnya permanen termasuk akun-akun ‘cloning’-nya,” kata dia.

Tempo telah menghubungi Head of Media Relations Shopee Indonesia Prisca Niken pada Senin, 7 September 2024. Namun, Niken belum merespons upaya permintaan tanggapan Tempo.

Sementara itu, Direktur Buku Mojok Aditia Purnomo mengatakan belum menemukan langkah konkrit dari marketplace untuk menindak penjual-penjual buku bajakan ini. “Dibiarin aja (oleh marketplace). Kadang kalau penjualnya kita report, mereka yang turunkan produknya sendiri tanpa menunggu diturunkan aplikasi,” kata dia.

Dia mengatakan permasalahan buku bajakan di marketplace ini tidak akan selesai tanpa campur tangan pemerintah. Sebab, meskipun Indonesia telah memiliki pengaturan hukum mengenai Hak Cipta, tapi penegakan peraturan ini masih belum maksimal.

Karena itu, Adit mengatakan para penerbit terus mendorong pemerintah untuk membuat regulasi dengan para pihak agar tak ada penjualan buku bajakan secara online ataupun offline. “Penegakannya ini yang kami dorong. Misalnya dengan sanksi, pemblokiran identitas agar tidak bisa berjualan di marketplace, kita ada usulan seperti itu,” kata Adit.

Adit mengatakan nominal kerugian yang dirasakan oleh penerbit maupun penulis buku yang dibajak tidak main-main. Oleh karena itu, ia menyesalkan belum adanya tindak lanjut pemerintah untuk menangani persoalan ini.

"Misalnya di satu marketplace terjual 500 buku, kita kalkulasi per-bukunya Rp70.000. Itu sudah berapa? Itu baru satu toko, belum yang lainnya," ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkrit atas masalah ini. Misalnya, pemerintah bertemu dengan penerbit, marketplace, dan stakeholder lainnya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini.

Oyuki Ivani S berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Devina Hermawan Curhat Pembajakan Buku di Marketplace: Bisa Bunuh Penulis Lokal

Berita terkait

Tokopedia Akan Tutup Permanen Toko yang Jual Buku Bajakan

3 jam lalu

Tokopedia Akan Tutup Permanen Toko yang Jual Buku Bajakan

Tokopedia akan menindak tegas pedagang online yang melanggar ketentuan Hak Cipta dan HKI.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

5 jam lalu

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.

Baca Selengkapnya

Penerbit: Masalah Buku Bajakan di E-Commerce Tidak Akan Selesai Tanpa Penegakan Regulasi dari Pemerintah

2 hari lalu

Penerbit: Masalah Buku Bajakan di E-Commerce Tidak Akan Selesai Tanpa Penegakan Regulasi dari Pemerintah

Direktur Buku Mojok Aditia Purnomo menyatakan penjualan buku bajakan di e-commerce tidak akan selesai tanpa penegakan regulasi dari pemerintah

Baca Selengkapnya

Devina Hermawan Curhat Pembajakan Buku di Marketplace: Bisa Bunuh Penulis Lokal

2 hari lalu

Devina Hermawan Curhat Pembajakan Buku di Marketplace: Bisa Bunuh Penulis Lokal

Pembajakan buku di e-commerce membuat Devina Hermawan karena bisa membunuh para penulisnya.

Baca Selengkapnya

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

4 hari lalu

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

Pelaksana Tugas Deputi Kemenkop UKM menyatakan pihaknya konsisten mengupayakan agar aplikasi Temu tidak mendapat tempat di pasar usaha Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

5 hari lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya

Dianggap akan Mengancam UMKM Indonesia, Apa Itu Aplikasi Belanja Online Temu?

5 hari lalu

Dianggap akan Mengancam UMKM Indonesia, Apa Itu Aplikasi Belanja Online Temu?

Temu menawarkan berbagai produk dengan harga yang sangat murah karena menggunakan model bisnis Factory to Consumer (F2C).

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Shopee & SeaMoney Graduate Development Program, Terbuka untuk Semua Jurusan

8 hari lalu

Lowongan Kerja Shopee & SeaMoney Graduate Development Program, Terbuka untuk Semua Jurusan

Shopee dan SeaMoney membuka lowongan kerja lewat Graduate Development Program (GDP). Terbuka untuk semua jurusan S1 dan S2.

Baca Selengkapnya

GoTo Buka Lowongan Kerja 4 Posisi di Departemen Finance, Cek Rinciannya

10 hari lalu

GoTo Buka Lowongan Kerja 4 Posisi di Departemen Finance, Cek Rinciannya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membuka lowongan pekerjaan empat posisi untuk Departemen Finance yang nantinya akan ditempatkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beroperasi di 17 Kota, AlloFresh Gandeng Produsen dan Pemasok Lokal

16 hari lalu

Beroperasi di 17 Kota, AlloFresh Gandeng Produsen dan Pemasok Lokal

AlloFresh menggandeng produsen dan pemasok lokal untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari di 17 kota.

Baca Selengkapnya