Hashim Djojohadikusumo Jamin Tak Ada Kenaikan Tarif Pajak di Era Prabowo

Selasa, 8 Oktober 2024 07:25 WIB

Sukiman (tengah) bersama Hashim Djojohadikusumo (kanan), adik presiden terpilih Prabowo Subianto masa kampanye Pilpres 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan presiden terpilih Prabowo Subianto tak akan menaikkan tarif pajak. Alih-alih menaikkan tarif pajak, dia mengatakan pemerintahan baru ingin memastikan semua wajib pajak membayar pajak.

CEO Arsari Group itu mengatakan, Prabowo berambisi meningkatkan rasio pajak atau tax ratio Indonesia mencapai 18 hingga 23 persen—menyamai Kamboja dan Vietnam. Pemerintah akan menutup celah-celah kebocoran kekayaan ke luar negeri untuk meningkatkan penerimaan negara. Sedangkan tarif pajak, menurut dia, hendaknya turun dari 22 persen menjadi 20 persen—mendekati Singapura dan Hongkong.

"Ini yang saya mau tegaskan karena banyak kawan-kawan pengusaha yang cemas. Tidak ada kenaikan tarif pajak. Tapi, pemerintah ingin semua yang wajib pajak, bayar pajak," ucap adik kandung Prabowo itu dalam Diskusi Ekonomi di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

Hashim mengatakan, dia menemukan indikasi adanya pengusaha-pengusaha nakal. Data itu didapatkan Prabowo dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut data itu, ada jutaan hektare kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha-pengusaha kebun sawit.

"Ternyata sudah diingatkan, tapi sampai sekarang belum bayar. Dan kami dapat data sampai bisa 200-300 triliun yang belum bayar," kata pengusaha yang baru ditunjuk menjadi Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia itu.

Advertising
Advertising

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono, mengatakan presiden terpilih Prabowo Subianto perlu meningkatkan rasio pajak di kisaran 12 persen dari PDB. Hal ini perlu dilakukan jika Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin merealisasikan seluruh janji politiknya.

Selama masa kampanye Pemilu Presiden 2024, Prabowo menjanjikan sejumlah program yang dinilai akan menelan biaya besar. Program-program itu yakni makan bergizi gratis, kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), membuka sekolah unggulan termasuk menambah 300 fakultas kedokteran, hingga meningkatkan produktivitas pertanian. “Presiden Prabowo akan menghadapi situasi yang semakin sulit karena janji politik yang harus dipenuhinya,” kata Yusuf saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Juni 2024.

Yusuf menuturkan, janji-janji politik Prabowo hanya bisa direalisasikan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 memiliki tambahan ruang fiskal yang signifikan. “Dibutuhkan setidaknya tax ratio di kisaran 12 persen dari PDB,” kata dia. Namun, dia menyebut skenario ini sangat sulit, karena pemerintah dan DPR hanya berani menetapkan target rasio pajak 2025 di kisaran 10,0-10,2 persen dari PDB.

Tanpa adanya kenaikan rasio pajak yang signifikan, Yusuf menilai pelanjutan proyek warisan Presiden Joko Widodo sekaligus memenuhi janji politik Prabowo akan berimplikasi dua hal. Pertama, kenaikan utang pemerintah dan defisit anggaran. Kedua, pemotongan anggaran belanja tidak terikat (discretionary spending) seperti belanja infrastruktur atau belanja bantuan sosial.

Pilihan editor: Pendaftar CPNS Hampir 4 Juta, Ekonom Sebut Pekerja Baru Tak Berani Masuk Sektor Informal

Berita terkait

Rencana Jokowi Setelah Lengser: Langsung Pulang ke Solo, Diduga Batal Naik Pesawat Komersial

1 jam lalu

Rencana Jokowi Setelah Lengser: Langsung Pulang ke Solo, Diduga Batal Naik Pesawat Komersial

Jokowi akan pulang ke Solo pada 20 Oktober sore. Ia disinyalir batal naik pesawat komersial.

Baca Selengkapnya

Dasco Respons Isu Jokowi Cawe-cawe di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Dasco Respons Isu Jokowi Cawe-cawe di Kabinet Prabowo

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku belum mendengar bahwa Presiden Jokowi cawe-cawe terhadap rencana bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hashim: Prabowo Telah Kantongi Nama Menteri Penerimaan Negara

1 jam lalu

Hashim: Prabowo Telah Kantongi Nama Menteri Penerimaan Negara

Hashim sebut Prabowo telah kantongi nama menteri penerimaan negara untuk dukung target penerimaan negara terhadap PDB 23 persen.

Baca Selengkapnya

Bukan Makan Siang Gratis, Hashim: Program Makan Bergizi Gratis Akan Dibagikan Dua Kali Sehari

1 jam lalu

Bukan Makan Siang Gratis, Hashim: Program Makan Bergizi Gratis Akan Dibagikan Dua Kali Sehari

Program makan bergizi gratis Prabowo Subianto akan dibagikan dua kali dalam sehari. Begini penjelasan Hashim Djojohadikusumo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Kemungkinan Tidak Hadir saat Pelantikan Prabowo di Senayan

1 jam lalu

Jokowi Bilang Kemungkinan Tidak Hadir saat Pelantikan Prabowo di Senayan

Presiden Jokowi mengatakan kemungkinan tidak hadir di Gedung DPR, Senayan, saat pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Hashim Klaim Prabowo akan Naikkan Gaji Hakim: Tak Naik Selama 12 Tahun

1 jam lalu

Hashim Klaim Prabowo akan Naikkan Gaji Hakim: Tak Naik Selama 12 Tahun

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengklaim presiden terpilih Prabowo Subianto berencana naikkan gaji hakim Indonesia

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Dugaan Tak Sejalan dengan Prabowo soal Seleksi Capim KPK

2 jam lalu

Jokowi Respons Dugaan Tak Sejalan dengan Prabowo soal Seleksi Capim KPK

Presiden Jokowi menegaskan bahwa tidak ada intervensi dalam pemilihan capim dan calon anggota dewan pengawas KPK.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar dan Gerindra soal Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

2 jam lalu

Kata Politikus Golkar dan Gerindra soal Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Presiden Jokowi mengatakan, Keppres pemindahan ibu kota ke IKN semestinya diteken oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Bentuk Kemenko Infrastruktur, Ekonom: Kurang Tepat dan Menambah Beban Anggaran

4 jam lalu

Prabowo akan Bentuk Kemenko Infrastruktur, Ekonom: Kurang Tepat dan Menambah Beban Anggaran

Ekonom Achmad Nur Hidayat mengatakan rencana Prabowo Subianto membentuk Kemenko Infrastruktur kurang tepat dan menambah beban anggaran.

Baca Selengkapnya

Rasio Pajak RI Rendah, Hashim Djojohadikusumo: Bank Dunia Siap Bantu Kita

5 jam lalu

Rasio Pajak RI Rendah, Hashim Djojohadikusumo: Bank Dunia Siap Bantu Kita

Hashim Djojohadikusumo mengklaim Bank Dunia siap membantu Indonesia meingkatkan rasio pajak.

Baca Selengkapnya