MNC Sekuritas Proyeksi IHSG Masih akan Terkoreksi, Rekomendasikan Saham Pilihan Perdagangan pada Senin

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 7 Oktober 2024 07:59 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, yang akrab disapa Didit, memproyeksikan secara teknikal, posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terkoreksi 0,63 persen ke level 7.496 dan masih didominasi oleh volume penjualan.

"Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah, sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksi untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke level 7.347," ujar Didit sebagaimana dikutip Antara dari MNC Sekuritas Daily Scope Wave di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024.

Lanjutnya, IHSG berpotensi dalam rentang area level support 7.460 atau 7.366 dan level resistance 7.654 atau 7.810.

Adapun, berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini, Senin:

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Advertising
Advertising

AKRA menguat 1,25 persen ke level 1.615 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih cenderung uptrend dan mampu berada di atas MA200. Saat ini, posisi AKRA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i) dari wave [iii].

Rekomendasi : Buy on Weakness
Target Harga : 1.650 sampai 1.685
Stoploss : Di bawah 1.560

PT Bank Jago Tbk (ARTO)

ARTO terkoreksi 4,07 persen ke level 2.830 dan disertai oleh munculnya volume penjualan, namun koreksi ARTO masih tertahan oleh MA60. Kami perkirakan, posisi ARTO saat ini sedang berada di wave (iv) dari wave [i] dari wave 3.

Rekomendasi : Buy on Weakness
Target Harga : 3.100 sampai 3.420
Stoploss : Di bawah 2.520

PT XL Axiata Tbk (EXCL)

EXCL terkoreksi 0,44 persen ke level 2.250 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama masih mampu berada di atas 2.170 sebagai stoplossnya, maka posisi EXCL saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [iii] pada skenario hitam.

Rekomendasi : Speculation Buy
Target Harga : 2.360 sampai 2.430
Stoploss : Di bawah 2.170

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

INDF terkoreksi 0,70 persen ke level 7.050 disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20. "Saat ini, kami perkirakan posisi INDF sedang berada di awal wave (iv) dari wave [i] dari wave C, sehingga INDF masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6.725-6.925," kata Didit.

Rekomendasi : Sell on Strength

Sementara itu, pada perdagangan Jumat, 4 Oktober 2024,investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 521,00 miliar di semua pasar dan senilai Rp 558,19 miliar di pasar reguler.

Di sisi lain, investor tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 37,19 triliun di pasar negosiasi dan tunai.

Pilihan Editor: Gen Z Jakarta Banyak Nganggur: Janji 3 Calon Wagub dari Magang di Pemprov, Kerja Praktik hingga PPDS Cukup Ijazah SD

Berita terkait

Turun Rp 4.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.478.000 per Gram

3 jam lalu

Turun Rp 4.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.478.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun Rp 4.000, harga jual kembali atau buyback turun Rp 2.000.

Baca Selengkapnya

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

19 jam lalu

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai pergerakan IHSG pekan depan masih melemah pada harga saham terbatas.

Baca Selengkapnya

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

1 hari lalu

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

Beredar tangkapan layar oknum yang menawarkan saham Whoosh, Menejemen KCIC menegaskan, sebagai perusahaan Tbk, Whoosh tidak menjual saham di bursa saham mana pun.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 11 Ribu

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 11 Ribu

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk, atau harga emas Antam hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp11 ribu.

Baca Selengkapnya

BEI Sepekan: IHSG Turun 2,61 Persen, 25,24 Miliar Lembar Saham Terjual

2 hari lalu

BEI Sepekan: IHSG Turun 2,61 Persen, 25,24 Miliar Lembar Saham Terjual

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan dalam berbagai aspek selama sepekan terakhir, 30 September hingga 4 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Aset Kripto Tembus Rp393 Triliun, Bappebti Targetkan Bisa Tembus Rp500 Triliun di Desember

2 hari lalu

Transaksi Aset Kripto Tembus Rp393 Triliun, Bappebti Targetkan Bisa Tembus Rp500 Triliun di Desember

Transaksi perdagangan pasar fisik aset kripto pada Januari-Agustus 2024 mencapai Rp393,01 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

2 hari lalu

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.

Baca Selengkapnya

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

2 hari lalu

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

Tim riset Samuel Sekuritas mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen seperti Mayora dan Indofood diperkirakan turut merasakan dampaknya.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

3 hari lalu

IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

IHSG masih melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 3 Oktober 2024. IHSG turun tipis 0,2 persen ke level 7.543, 82.

Baca Selengkapnya

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

3 hari lalu

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

IHSG kembali melemah di sesi pertama hari ini. Pasar mendapat tekanan di tengah makin memanasnya situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya