SCG Gelar Simposium ESG 2024 Dorong Transisi Rendah Karbon di Thailand

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 1 Oktober 2024 07:19 WIB

Wakil Perdana Menteri Thailand, Prasert Jantararuangthong dalam Simposium ESG 2024 yang digelar di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, pada Senin, 30 September 2024/SCG

TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah Thailand menunjukkan keseriusannya mendorong transisi menuju masyarakat rendah karbon. Komitmen itu setidaknya disampaikan Wakil Perdana Menteri Thailand, Prasert Jantararuangthong dalam Simposium ESG 2024 yang digelar di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, pada Senin, 30 September 2024.

Prasert Jantararuangthong yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi Digital dan Masyarakat menyampaikan komitmen pemerintah Thailand untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik," ujar Prasert, dalam ESG SYMPOSIUM 2024: Driving Inclusive Green Transition salah satu agenda pada The Sustainability Expo 2024 yang digelar di Bangkok untuk kelima kalinya.

Menurutnya, krisis iklim mempengaruhi kesejahteraan setiap kehidupan di bumi dari dampak buruknya terhadap kesehatan, mata pencaharian, ketahanan pangan, hingga menyebabkan masalah ekonomi. “Jika semua pihak berkolaborasi di bawah strategi ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola), yang berfokus pada penciptaan ekonomi bersama tata kelola sosial dan lingkungan yang seimbang dengan transparansi, mengikuti filosofi ekonomi kecukupan dan SDG PBB, kita dapat bekerja sama untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik lagi,” kata Prasert.

Prasert mencontohkan bagaimana bencana alam serta polusi udara PM2.5 yang sangat jelas mempengaruhi masyarakat Thailand dalam beberapa tahun terakhir. Berikut soal masalah pengelolaan air. Peristiwa itu menurut dia mendorong pemerintah berfokus membantu masyarakat terdampak agar bisa kembali ke kehidupan normal secepat mungkin.

“Ke depannya, kami akan meningkatkan upaya pengelolaan air. Pemerintah akan berkolaborasi dengan semua sektor untuk mengatasi masalah banjir dan kekeringan, yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara konservasi, restorasi, dan penggunaan sumber daya air yang berkelanjutan.”

Advertising
Advertising

Pemerintah Thailand juga menurutnya secara aktif melibatkan banyak pihak baik di tingkat nasional maupun internasional untuk mengatasi tantangan-tantangan yang sedang mereka hadapi.

Presiden & CEO SCG Thammasak Sethaudom, mengatakan selama dua bulan terakhir, lebih dari 3.500 perwakilan dari semua sektor di Thailand menyatukan ide mereka untuk mengidentifikasi strategi untuk mendorong masyarakat rendah karbon. Dalam ESG SYMPOSIUM 2024: Driving Inclusive Green Transition, ada sejumlah rekomendasi yang telah disusun dan disampaikan kepada pemerintah untuk mempercepat implementasi melalui dua bidang utama yakni transisi ke energi bersih sambil mempromosikan ekonomi sirkular lalu memanfaatkan 'Saraburi Sandbox,' kota model rendah karbon pertama di Thailand. “Area tersebut jadi area percontohan untuk mengatasi tantangan kebijakan, sistem industri, dan infrastruktur hijau sambil memastikan tidak ada yang tertinggal,” kata Thammasak.

Pilihan Editor: PKKMB Politeknik Tempo Hari Ketiga, Astra Kenalkan Profesionalisme di Era Digital

Berita terkait

8 Pasar yang Menarik untuk Wisata Belanja di Chiang Mai Thailand

16 jam lalu

8 Pasar yang Menarik untuk Wisata Belanja di Chiang Mai Thailand

Chiang Mai, kota di Thailand Utara, menawarkan pengalaman belanja yang memukau dengan pasar malam dan mal modern

Baca Selengkapnya

5 Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

1 hari lalu

5 Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

Berikut adalah beberapa negara yang tidak memiliki hari kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

1 hari lalu

Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

Banyaknya sampah di Phuket dikeluhkan wisatawan dan warga lokal karena merusak keindahan alam dan menimbulkan bau tidak sedap.

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UIPM Thailand

3 hari lalu

Raffi Ahmad Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UIPM Thailand

Raffi Ahmad mengumumkan ia menerima gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa dari kampus di Thailand pada 2021 namun baru dirilis hari ini.

Baca Selengkapnya

Perayaan Golden Week 2024 di Laguna Phuket dari Pertunjukan Tradisional hingga Festival Kuliner

5 hari lalu

Perayaan Golden Week 2024 di Laguna Phuket dari Pertunjukan Tradisional hingga Festival Kuliner

Laguna Phuket Thailand ikut merayakan Golden Week 2024 dengan beragam kegiatan yang bisa dinikmati wisatawan

Baca Selengkapnya

Jakarta Masuk Line Up 'LISA Fan Meetup in Asia 2024', Lisa BLACKPINK ke Indonesia pada November 2024

5 hari lalu

Jakarta Masuk Line Up 'LISA Fan Meetup in Asia 2024', Lisa BLACKPINK ke Indonesia pada November 2024

Lisa BLACKPINK akan menyapa penggemarnya melalui 'LISA Fan Meetup in Asia 2024' akan digelar di lima kota di Asia, termasuk Jakarta, November nanti.

Baca Selengkapnya

Buruh Pabrik di Thailand Meninggal Gara-gara Cuti Sakit Ditolak Bos

5 hari lalu

Buruh Pabrik di Thailand Meninggal Gara-gara Cuti Sakit Ditolak Bos

Seorang karyawan pabrik di Thailand meninggal setelah permohonan liburnya ditolak oleh atasan.

Baca Selengkapnya

Thailand Tunda Penerapan Sistem ETA bagi Wisatawan dari Negara Bebas Visa

5 hari lalu

Thailand Tunda Penerapan Sistem ETA bagi Wisatawan dari Negara Bebas Visa

Sistem ETA akan berlaku bagi warga negara dari semua negara bebas visa yang memasuki Thailand melalui darat, udara, atau laut.

Baca Selengkapnya

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

6 hari lalu

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn meneken aturan pernikahan sesama jenis yang akan resmi berlaku pada Januari 2025

Baca Selengkapnya

Turis Diserang Pemandu Wisata karena Tolak Belanja di Toko Perhiasan di Bangkok

7 hari lalu

Turis Diserang Pemandu Wisata karena Tolak Belanja di Toko Perhiasan di Bangkok

Pemandu wisata ilegal biasanya membawa wisatawan ke toko-toko tertentu di Bangkok dengan imbalan komisi atas pembelanjaan turis yang dibawa.

Baca Selengkapnya