Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

Minggu, 29 September 2024 10:01 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan memangkas suku bunga acuan BI dari 6,25 persen menjadi 6 persen pada 18 September 2024 lalu. Tak lama setelahnya, bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) juga memangkas suku bunga sebesar 50 basis points menjadi 4,75-5 persen.

Pelonggaran ini nantinya akan direspons dengan penurunan suku bunga kredit pedbankan dan deposito. Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Eka Fitria memprediksi dampaknya bisa terlihat tahun ini, jika likuiditas perbankan baik. “Apabila hal tersebut masih tertunda, mungkin kita melihat baru di 2025 awal,” ujarnya dalam Mandiri Macro Market Brief - Thriving Through Transition, dikutip Sabtu, 28 September 2024.

Eka menjelaskan sinyal dari penurunan suku bunga global maupun di Indonesia akan memberikan dampak yang positif. Dengan adanya beberapa instrumen jatuh tempo pada November dan Desember ke depan, diharapkan dapat menambah likuiditas. Akselerasi belanja dari pemerintah menurut dia juga dapat mendorong hal itu.

Kondisi likuiditas dapat memengaruhi cost of fund atau biaya yang harus dikeluarkan bank untuk memperoleh dana. Jika likuiditas pasar sesuai dengan harapan, maka implikasi dari penurunan suku bunga acuan bakal lebih cepat tercermin dalam suku bunga kredit maupun deposito.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan pemangkasan suku bunga BI dan The Fe tidak akan secara cepat menurunkan tingkat bunga kredit perbankan. Selama ini umumnya penurunan suku bunga deposito bakal terjadi sekitar satu bulan. “Sementara transmisi pada suku bunga kredit sekitar 3-6 bulan tergantung dari kondisi likuiditas dan risiko kredit perbankan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurunnya suku bunga perbankan diperkirakan akan mendorong solidnya permintaan kredit, karena mempertimbangkan penurunan biaya pinjaman. Secara umum, ia mengatakan transmisi penurunan tingkat suku bunga terhadap perekonomian riil memang mempunyai tenggat waktu. Namun tetap berpotensi mendorong suplai kredit perbankan.

Pilihan Editor: BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

Berita terkait

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

8 jam lalu

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

IHSG diprediksi bakal menembus level 7.800 pada akhir tahun, tertinggi bisa mencapai level 8.000.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

18 jam lalu

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

22 jam lalu

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

OJK resmi meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan LPIP kemarin, salah satu tujuannya untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen UMKM

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

1 hari lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

1 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

1 hari lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

1 hari lalu

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

BI mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

Baca Selengkapnya

BI Hentikan Publikasi JIBOR Mulai 1 Januari 2026

2 hari lalu

BI Hentikan Publikasi JIBOR Mulai 1 Januari 2026

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan BI menghentikan publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) per 1 Januari 2026.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

2 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya