Janji Bangun Perumahan Rakyat dari Zaman SBY hingga Prabowo, Bagaimana Realisasinya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 12 September 2024 15:07 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah bagi sebagian masyarakat merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki selain pangan. Itu sebabnya, para calon presiden selalu menyasar masalah perumahan sebagai bagian dari janji politiknya.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (2004-2009), muncul istilah 1.000 Tower. Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu itu mengomandoi program pembangunan apartemen atau rumah susun di wilayah perkotaan untuk menjawab kekurangan tempat tinggal layak bagi masyarakat terutama di perkotaan.

Tidak tanggung-tanggung, target pemerintah adalah membangun 1.000 rumah susun sederhana yang dibagi dalam Rusunami (rumah susun sederhana milik sendiri) dan Rusunawa (rumah susun sederhana sewa).

Namun sampai pemerintahan SBY-JK berakhr pada 2009, baru sekitar 10 persen dari target seribu tower yang terbangun. Tadinya ditargetkan bisa dibangun 500 unit rusun setiap tahun. Namun kenyataannya, yang bisa diselesaikan 138 tower.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz (2011-2014) mengakui program pembangunan 1.000 tower rumah susun gagal. Penyebabnya, kebijakan pada masa pemerintahan gubernur Fauzi Bowo. "Di zaman Pak Fauzi (rusunami) tidak boleh 24 lantai, maksimum 12 lantai, yang sudah dibangun semua disegel, jadi semua (pengembang) mengubah rusun menjadi menengah atas," kata Djan saat berkunjung ke kantor Tempo, Kamis, 30 Januari 2014.

Akhirnya, kata Djan, tak ada pembangunan rusunami yang terealisasi. "Di Kalibata itu cuma 10 rumah," ucapnya. Pengembang batal memasarkan unit untuk rusunami dan memilih membangun rusun kelas menengah. "Ngapain bikin rumah murah 12 lantai, rumah menengah bisa 24 lantai," kata dia.

Janji Perumahan dari SBY sampai Prabowo

SBY kembali terpilih sebagai presiden pada 2009. Ia pisah dengan Kalla dan menggandeng mantan Gubernur BI Boediono sebagai wakil presiden.

Pasangan SBY-Boediono memiliki 15 program, termasuk membangun perumahan rakyat yang menjadi janji kesembilan mereka, yaitu peningkatan pembangunan rumah rakyat. Namun tidak disebutkan secara spesifik target jumlah rumah yang akan dibangun.

Jusuf Kalla kembali terpilih sebagai Wapres mendampingi Joko Widodo pada 2014-2019. Ia menyatakan akan menghidupkan lagi program 1.000 tower namun dalam bentuk lain. "Yang penting rakyat bisa mendapat rumah yang layak," katanya.

Presiden Jokowi menggabungkan Kementerian Perumahan Rakyat dengan Kementerian Pekerjaan Umum menjadi Kementerian PUPR.

Selama pemerintahan Presiden Jokowi, dibangun lebih dari 1,5 juta rumah sederhana. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan Kementerian PUPR telah membangun 1,55 juta unit rumah layak huni bagi masyarakat sejak tahun 2015 sampai dengan 2022.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian program sejuta rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus angka 617.622 unit atau sekitar 59,23 persen dari total target nasional.

PSR merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.

Program pembangunan perumahan tersebut yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 29 April 2015 di Jawa Tengah dengan capaian dari 2015 hingga 2023 sebesar 9.206.379 unit.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan membangun 3 juta hunian setiap tahun. Rinciannya, 2 juta rumah akan dibangun pemerintah di pedesaan, sementara 1 juta apartemen di kota.

ANTARA | TIM TEMPO

Pilihan Editor Statistik CPNS Tahun 2024: Top 10 Pelamar Instansi Pusat dan Daerah

Berita terkait

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

4 menit lalu

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

DPR menyetujui RUU RUU APBN 2025 menjadi Undang-undang dalam rapat paripurna yang digelar pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

5 menit lalu

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

Bjorka kembali muncul ke permukaan dengan membobol data NPWP. Ada nama Jokowi dan kedua anaknya di sampel teratas yang dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

22 menit lalu

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga beberapa menteri diduga bocor dan dijual seharga Rp 150 juta.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Sebut Jokowi akan Istirahat Dua Pekan di Solo Usai Lengser

28 menit lalu

Gus Miftah Sebut Jokowi akan Istirahat Dua Pekan di Solo Usai Lengser

Setelah beristirahat sejenak di Solo, Jokowi rencananya akan berkeliling Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Setujui Pengunduran Diri Pramono Anung, Tunjuk Pratikno sebagai Plt Seskab

43 menit lalu

Jokowi Setujui Pengunduran Diri Pramono Anung, Tunjuk Pratikno sebagai Plt Seskab

Presiden Jokowi menyetujui pengunduran diri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan menunjuk Pratikno sebagai pelaksana tugas

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Bocor, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

49 menit lalu

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Bocor, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Hacker mengklaim berhasil membobol 6 juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkeu Sri Mulyani dan Mendag Zulhas.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pesantren Gus Miftah, Jokowi Bagikan Kaus hingga Bertemu Sejumlah Kiai Muda

56 menit lalu

Kunjungi Pesantren Gus Miftah, Jokowi Bagikan Kaus hingga Bertemu Sejumlah Kiai Muda

Jokowi disebut sudah berencana sejak lama mengunjungi pesantren Gus Miftah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

1 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Bertemu Jokowi, Singgung Transisi Pemerintahan hingga Pembentukan Badan Baru

1 jam lalu

Gus Miftah Bertemu Jokowi, Singgung Transisi Pemerintahan hingga Pembentukan Badan Baru

Presiden Jokowi berbincang dengan pedakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah selama kurang lebih satu jam

Baca Selengkapnya

Setahun UU PDP, Ini Risiko Bila Indonesia Tak Kunjung Punya Lembaga Perlindungan Data Pribadi

1 jam lalu

Setahun UU PDP, Ini Risiko Bila Indonesia Tak Kunjung Punya Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Kebocoran data terbaru mencakup data NPWP yang ditengarai milik Presiden Jokowi dan keluarganya, serta sejumlah menteri.

Baca Selengkapnya