IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

Selasa, 10 September 2024 17:27 WIB

Sejumlah aktivis Greenpeace membentangkan sebuah kain merah berukuran 5015 meter dengan corak tulisan putih berbunyi "Indonesia is not for sale, Merdeka!" di Jembatan Pulau Galang, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Foto: Greenpeace

TEMPO.CO, Banjarmasin - Anggota Panel Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Profesor Kornelis Blok, menyebut Pulau Kalimantan sebagai lokasi ideal untuk pengembangan manufaktur panel surya domestik dan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti PLTA mengingat Kalimantan memiliki sungai-sungai yang besar sebagai sumber PLTA.

"Potensi besar Kalimantan dalam energi terbarukan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi baru, mengingat kebijakan global yang mengharuskan pengurangan produksi batu bara," kata Kornelis Blok dalam Green Seminar 2024 dikutip dari keterangan tertulis kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan pada Selasa, 10 September 2024.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan pentingnya meningkatkan konektivitas antar pulau untuk membangun sistem energi yang lebih terjangkau dan efisien. Pulau Kalimantan, menurut Kornelis Blok, dapat memainkan peran sentral dalam penyediaan energi terbarukan, tidak hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga pasokan listrik ke pulau-pulau lain di Indonesia.

Ia menyampaikan urgensi transisi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca untuk menghadapi perubahan iklim global. Kornelis mendorong Indonesia perlu mengurangi emisi CO2 hingga nol pada pertengahan abad ini. Sebab, dampak perubahan iklim semakin nyata, seperti fenomena cuaca ekstrem dan bencana alam yang global.

"30 persen listrik dunia kini dihasilkan dari energi terbarukan, dengan pertumbuhan signifikan pada tenaga angin dan matahari. Cina memimpin dalam instalasi energi terbarukan global, diikuti oleh Eropa dan kawasan lainnya. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, air, bioenergi, panas bumi, dan energi laut," lanjut Kornelis Blok.

Advertising
Advertising

Dalam penelitian yang dilakukan oleh timnya, simulasi sistem energi listrik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2050, energi matahari akan menjadi sumber dominan karena berkontrobusi lebih dari setengah produksi listrik. Meski demikian, kata dia, energi terbarukan lain seperti bioenergi, panas bumi, dan tenaga air juga akan berperan penting dalam sistem tenaga listrik Indonesia.

Kornelis Blok berharap Indonesia, khususnya Pulau Kalimantan, dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan untuk memimpin transisi energi global. "Kalimantan, dengan sumber daya yang melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi baru berbasis energi terbarukan," kata Kornelis.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Fadjar Majardi, menuturkan Green Seminar 2024 sebagai upaya memajukan transisi energi, mendukung ekonomi hijau, dan pembentukan perilaku hijau di Pulau Kalimantan. Pihaknya bersama unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum, untuk membahas strategi dan inisiatif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mengoptimalkan potensi energi terbarukan.

Fadjar menyoroti pentingnya sinergi antar berbagai pihak.dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Fadjar Majardi berharap branding baru dari seminar ini akan mempermudah pemahaman dan implementasi konsep ekonomi hijau, serta memperkuat upaya menuju pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

"Bank Indonesia untuk terus memperkuat kebijakan stabilisasi harga dan pengembangan pembiayaan hijau, serta mendukung transformasi sistem keuangan hijau di Indonesia. Greenovation, yang diluncurkan pada seminar internasional tahun lalu, juga mendapatkan perhatian khusus sebagai upaya untuk menjaring ide inovatif dan proyek implementatif dalam ekonomi hijau," kata Fadjar Majardi.

Adapun Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, mengapresiasi Green Seminar 2024 sebagai langkah penting mendukung inisiatif hijau dan transformasi ekonomi di Kalimantan Selatan. Ia mendukung penuh terhadap Greenovation sebagai kompetisi yang bertujuan menjaring ide inovatif dalam ekonomi hijau, dan menggarisbawahi komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mendukung transformasi menuju ekonomi berkelanjutan.

Gubernur Sahbirin Noor menambahkan bahwa komitmen untuk implementasi inisiatif hijau adalah kunci mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan di Kalimantan. “Kita memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi hijau dan menjadi contoh nyata bagi daerah lain di Indonesia,” tutup Paman Birin, sapaan Sahbirin Noor.

Dalam seminar ini turut dilakukan diskusi panel mengenai akselerasi dan tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Kalimantan.

Mustaba Ari Suryoko, Koordinator Penyiapan Program Usaha Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, menyampaikan potensi energi terbarukan (EBT) di Kalimantan sangat luar biasa, namun berbeda di setap daerah, sehingga diperlukan pemetaan yang komprehensif.

Menurut Mustaba, akselerasi transisi energi di Kalimantan Selatan harus segera dilakukan dengan efektivitas lembaga untuk transformasi dari energi berbasis batu bara (brown energy) menuju energi terbarukan (green energy).

Jaya Wahono, Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN, menambahkan pentingnya membangun konektivitas listrik antar wilayah Kalimantan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas energi terbarukan.

Jaya berkata tantangan utama bukan hanya pada ketersediaan energi, melainkan penyeimbangan antara supply dan demand. Ia juga menekankan peran Bank Indonesia yang sangat krusial dalam mendukung keseimbangan pasar energi terbarukan di wilayah ini.

Selanjutnya dari sisi swasta, Khalishah M. Purnamasari, Koordinator Macro-National Team, Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, menyoroti bahwa dukungan sektor swasta dalam bentuk studi kasus dan success stories sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar pendekatan sukses seperti carbon offset dan carbon credit dapat direplikasi oleh berbagai pihak, sekaligus memberikan contoh nyata untuk diadopsi di tingkat lokal.

Masalah birokrasi di tingkat daerah pun menjadi sorotan utama dari Sandy Wijaya, Co-Founder Ciroes, yang menekankan perlunya langkah proaktif dari pemerintah daerah mengatasi hambatan regulasi yang sering menghambat implementasi energi hijau. Selain itu, ia menyarankan pengembangan SDM sektor energi hijau terus ditingkatkan agar Kalimantan memiliki tenaga kerja yang siap menyongsong transformasi energi terbarukan.

Pilihan Editor: Ini Alasan Pulau Kalimantan Jarang Terjadi Gempa

Berita terkait

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

6 hari lalu

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

Menteri Investasi angkat bicara soal usulan anggaran lembaga yang dipimpinnya hanya disetujui tak sampai separuhnya oleh DPR.

Baca Selengkapnya

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

6 hari lalu

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

Pengamat dari Celios membeberkan sepuluh lubang fiskal yang diwariskan oleh Jokowi. Mulai dari banyaknya utang hingga delusi pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Hadir di Menara Brilian, The Gade Jadi Strategi Promosi Pegadaian dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

7 hari lalu

Hadir di Menara Brilian, The Gade Jadi Strategi Promosi Pegadaian dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

The Gade Coffe & Gold menjadi salah satu cara untuk mendekatkan produk dan layanan yang ada di Pegadaian kepada masyarakat secara luas.

Baca Selengkapnya

Presiden Direktur Toshiba Lifestyle Indonesia Jack Ding: Kami Optimistis dengan Pembangunan Pabrik Baru, Branding dan Layanan Purna Jual

10 hari lalu

Presiden Direktur Toshiba Lifestyle Indonesia Jack Ding: Kami Optimistis dengan Pembangunan Pabrik Baru, Branding dan Layanan Purna Jual

Kinerja Toshiba terus tumbuh setelah pandemi, bangkit kembali seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di atas 5 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Toyota Raize dan Innova Zenix Viral usai Ditumpangi Paus Fransiskus, Prabowo Naikkan Gaji ASN Tahun Depan

11 hari lalu

Terkini: Toyota Raize dan Innova Zenix Viral usai Ditumpangi Paus Fransiskus, Prabowo Naikkan Gaji ASN Tahun Depan

Terkini: Toyota Raize dan Innova Zenix Viral usai ditumpangi Paus Fransiskus, Prabowo Subianto akan naikkan gaji ASN tahun depan.

Baca Selengkapnya

Apindo Minta Prabowo-Gibran Prioritaskan Investasi Padat Karya

11 hari lalu

Apindo Minta Prabowo-Gibran Prioritaskan Investasi Padat Karya

Apindo meminta pemerintahan Prabowo-Gibran memprioritaskan investasi pada karya supaya bisa menyerap tenaga kerja dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

11 hari lalu

Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

Retno Marsudi menyoroti pentingnya meningkatkan investasi pada sektor energi bersih sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

18 hari lalu

Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya memerlukan investasi asing sebesar US$100 miliar

Baca Selengkapnya

9,8 Juta Kelas Menengah RI Turun Kasta, Ini Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi

18 hari lalu

9,8 Juta Kelas Menengah RI Turun Kasta, Ini Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi

BPS dan LPEM FE UI mencatat terhjadi penurunan signifikan kelas menengah RI menjadi kelas yang lebih rendah. Jika dibiarkan, pertumbuhan ekonomi bakal merosot

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Sebut Kepri-Batam Punya KEK Terbanyak: Kepri jadi Pintu Masuk Investasi

21 hari lalu

Menko Airlangga Sebut Kepri-Batam Punya KEK Terbanyak: Kepri jadi Pintu Masuk Investasi

Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah paling banyak mendapatkan status KEK.

Baca Selengkapnya