Pasokan Gas Jatim Tetap Terpenuhi

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 10:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasokan gas di Jawa Timur tetap bisa terpenuhi, meskipun ada gangguan di ladang gasa Pagerungan yang dikelola oleg British Petroleum (BP) Indonesia . Hanya 20 MBTU (metric british thermal unit) per hari yang hilang dari dua sumur di Pagerungan. Yang lain tetap jalan, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/1). Seperti diketahui, pasokan gas di Jawa Timur kembai terganggu akibat rusaknya sistem penyerap air (hidrolic water solution) di ladang Kangean, Pagerungan, Madura. Akibat kerusakan ini, pasokan gas berkurang dari 180 juta kaki kubik per hari menjadi 100 juta kaki kubik per hari. Purnomo menjelaskan, dia sudah meminta Badan Pelaksana Minyak dan Gas untuk meneliti sistem operasi di ladang yang dikelola oleh perusahaan minyak Inggris itu. Kita sudah meminta untuk diperbaiki, kata Purnomo lagi. Dia mengatakan, pemerintah tidak bisa gegabah mengambil sikap atas gangguan pasokan gas itu. Masalahnya, pemerintah masih bisa mendapat informasi tentang kerusakan sistem hidrolik yang menganggu pasokan gas Jawa Timur itu. Kita belum tahu apa sebabnya, tapi kita bilang ini masalah operasional, jelas Purnomo. Sementara itu, Wakil Kepala Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas) Kardaya Warnika mengatakan, akibat gangguan, penyaluran gas akan diprioritaskan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Alokasi paling besar akan disalurkan ke PLN, kata Kardaya. Menurut dia, penyaluran gas di Jawa Timur didasarkan pada masalah kepentingan konsumen gas. Semisal, ada batas minimal gas yang harus disalurkan kepada konsumen tertentu seperti ke Perusahaan Gas Negara dan Perusahaan Listrik Negara. Meskipun begitu, Kardaya menjelaskan, kontrak yang mengikat BP Indonesia untuk menggarap ladang Kangean, tidak menyebutkan adanya sanksi kepada produsen bila ada penuruna produksi. Kerusakan sistem di BP Indonesia bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, pipa BP Indonesia mengalami kebocoran pada awal Januari lalu. Akibatnya, pasokan gas di Jawa Timur menurun. Padahal, industri Jawa Timur tergantung dari pasokan gas BP Indonesia. PT Petrokimia Gresik bahkan kehilangan omzet penjualan pupuk urea sekitar Rp 28,35 miliar akibat penurunan gas ini. Tahun lalu, produksi gas BP Indonesia juga sudah menurun dari 600 juta kaki kubik menjadi 400 juta kaki kubik per hari. Dalam kondisi normal, sebenarnya lapangan gas Kangean yang dikelola BP Indonesia bisa menghasilkan 180 juta kaki kubik per hari. Sebelumnya, BP Indonesia bahkan memiliki hak istimewa untuk memproduksi dan menjual 600 juta kaki kubik per hari gas dari Kangean ini. Akibatnya, bila ada produsen lain yang ingin memasarkan gas ke Jawa Timur harus mendapat izin dari BP Indonesia. Dalam perkembangannya, hak monopoli itu dicabut oleh pemerintah. Dengan demikian, konsumen gas di Jawa Timur seperti PLN, PGN dan Petrokimia Gresik bebas untuk mendapatkan gas dari produsen lain. Multazam --- TNR

Berita terkait

Piala Thomas 2024: Fajar / Daniel Puas Balas Dendam ke Korea Selatan dan Bawa Indonesia ke Semifinal

5 menit lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Daniel Puas Balas Dendam ke Korea Selatan dan Bawa Indonesia ke Semifinal

Fajar / Daniel menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Korea Selatan pada perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

6 menit lalu

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

12 menit lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Selain The Idea of You, 3 Film Baru yang Tayang di Prime Video Bulan Mei 2024

22 menit lalu

Selain The Idea of You, 3 Film Baru yang Tayang di Prime Video Bulan Mei 2024

Ada empat film dan tiga serial baru yang tayang di Prime Video Mei 2024

Baca Selengkapnya

Film Menjelang Ajal Tembus 250 Ribu Penonton dalam 3 Hari, Kisah Legenda Urban Jin Pelaris

25 menit lalu

Film Menjelang Ajal Tembus 250 Ribu Penonton dalam 3 Hari, Kisah Legenda Urban Jin Pelaris

Rapi Films mengimbau penonton yang hendak menonton film Menjelang Ajal di hari keempat penayangan.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

26 menit lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

31 menit lalu

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

Putri Amien Rais, Hanum Rais tercatat mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

33 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

39 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

43 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya