Walhi Ragu Pemerintahan Prabowo Bakal Prioritaskan Pembangunan IKN, Ini Sebabnya

Kamis, 15 Agustus 2024 19:12 WIB

Keterangan Pers Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo, IKN, 12 Agustus 2024. Tangkap layar video Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Kampanye Tata ruang dan Infrastruktur Walhi Nasional, Dwi Sawung, ragu dengan komitmen pemerintah Prabowo meneruskan pembangunan IKN. Ia menilai pembangunan infrastruktur yang ada saat ini masih belum siap, dan butuh waktu yang panjang untuk meneruskannya.

“Melihat hitungan pembangunannya mungkin bisa selesai di atas sepuluh sampai belasan tahun membuat IKN mungkin tidak akan begitu jadi prioritas (pemerintahan Prabowo),” ujarnya dalam diskusi di kantor Eksekutif Nasional Walhi, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

Pernyataan Dwi menanggapi komitmen yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto telah soal kelanjutan pembangunan IKN. Dalam kunjungannya ke IKN bersama Joko Widodo dan anggota kabinet lain, Prabowo telah mengikrarkan penyelesaian pembangunan pusat pemerintahan yang baru tersebut.

Pemimpin Partai Gerindra itu mengatakan rencana garis besar pendirian kota mencapai belasan bahkan puluhan tahun. Namun ia optimistis bisa selesai dalam 5 hingga 6 tahun ke depan. “Pasti kita selesaikan,” kata dia di IKN seperti dikutip dalam pernyataan resmi di laman sekretariat Presiden, 12 Agustus 2024.

Dwi menjelaskan, salah satu yang terberat adalah memindahkan aparatur sipil negara atau ASN dan keluarganya. Hingga saat ini, ia belum melihat wujud pembangunan fasilitas penunjang bagi warga yang akan bermukim di sana. “Sampai sekarang itu tidak diperlihatkan ASN pindah ke mana, fasilitasnya seperti apa, bagaimana bangunan sekolah dan rumah sakitnya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pengamat politik Adi Prayitno juga meragukan keberlanjutan IKN setelah transisi pemerintahan. Ia menyebut ada perbedaan kepentingan Jokowi dan Prabowo mengenai program prioritas pemerintah ke depan dianggap bisa menjadi hambatan.

Adi menjelaskan IKN seolah dijadikan narasi oleh kubu Prabowo kepada Jokowi agar nanti diusahakan untuk dilakukan. Tapi pada praktiknya bakal terjadi kerumitan. Sebab program andalan Prabowo seperti makan bergizi gratis juga memerlukan anggaran jumbo. "Masa depan IKN setelah transisi Jokowi ke Prabowo harus diakui memang gelap gulita,” katanya dihubungi pada Kamis malam, 11 Juli 2024.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga menyoroti soal keragu-raguan Aparatur Sipil Negara pindah ke IKN, investasi seret, hingga kesiapan infrastruktur yang belum memadai menjadi kendala pemindahan ibu kota. “Publik juga tahu IKN bukan proyek sekali jadi, butuh proses 10 tahun. IKN tidak bisa disulap simsalabim – jadi dalam 100 malam,” katanya

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Belum Ada Gerai Retail di IKN, Aprindo: Zona Komersial Belum Jadi

Berita terkait

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

7 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

7 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

7 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

7 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Buruh optimistis klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dapat menjadi perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

7 jam lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

8 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

8 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

8 jam lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia Tolak Kebijakan Tambang dan Ekspor Pasir Laut Jokowi

8 jam lalu

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia Tolak Kebijakan Tambang dan Ekspor Pasir Laut Jokowi

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia tergabung dalam koalisi yang nyatakan kebijakan tambang dan pasir laut tak adil serta mencelakakan.

Baca Selengkapnya