Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Diperkirakan Meningkat di Tahun Depan

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 7 Agustus 2024 21:53 WIB

Mandiri Sekuritas. FOTO/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta -Chief Economist Mandiri Sekuritas Rangga Cipta memperkirakan daya beli masyarakat kelas menengah akan meningkat dalam 6-12 bulan ke depan setelah turun drastis imbas Covid-19. “Secara teori, siklus konsumsi kelas menengah akan sangat bergantung pada siklus investasi. Kalau investasi naik, maka kebutuhan atas tenaga kerja juga akan meningkat, maka pendapatan kelas menengah juga akan meningkat,” katanya di Menara Mandiri SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Agustus 2024.

Rangga menuturkan, saat ini investasi sudah mulai naik dan kemungkinan akan lebih signifikan setelah pemerintahan yang baru dilantik dan mulai berjalan. Apalagi, kata dia, jika ada pemangkasan suku bunga dari global dan Indonesia mungkin bisa menambah aliran investasi dan harga di Indonesia. “Jadi harusnya kalau saya lihat, daya beli kelas menengah mungkin bisa meningkat di tahun depan,“ ujarnya.

Ia menuturkan pasca Covid-19 segalanya mulai terbuka termasuk ekonomi mulai berjalan normal. Sementara yang mendorong pemulihan kondisi ekonomi adalah kalangan kelas menengah dan atas.

“Setelah reopening ini justru kelas menengah itu mulai melambat, ada isu sektor manufaktur yang mulai terdapat pelambatan global, makanya di India kita sering dengar ada banyak pay-off terutama di sektor manufacturing-nya,” katanya.

Kombinasi itu, kata Rangga, menyebabkan konsumsi kelas menengah cenderung melambat dan tak bergerak dibandingkan kelas bawah yang memang posisinya tak bergerak dan mendapatkan bantuan sosial juga dari pemerintah.

Advertising
Advertising

Kondisi daya beli kelas menengahj yang menurun ini sebenarnta bisa ditilik dari perayaan Idul Adha pada Juni 2024. Para pakar sudah memproyeksikan jumlah orang yang berkurban dari kelas menengah-bawah tahun ini menurun karena fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tingginya angka pengangguran menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnasi, bahkan turun signifikan.

Peneliti Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Tira Mutiara menyebut, potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 ini diperkirakan Rp 28,2 triliun, yang berasal dari 2,16 juta orang berkurban. Proyeksi tersebut naik dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp 24,5 triliun dari 2,08 juta orang berkurban. Artinya, ada kenaikan sekitar 80 ribu orang yang berkurban pada tahun 2024 ini.

Dari 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi ikut berkurban, kata dia kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor. Kemudian kebutuhan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor.

Annisa Febiola berkontribusi dalam artikel ini

Pilihan editor: Jokowi Bentuk Satgas Percepatan Investasi di IKN, PUPR: Bukan untuk Mencari Investor Baru

Berita terkait

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

6 hari lalu

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

Wacana Subsidi tiket KRL berbasis NIK mengemuka usai Menhub Budi Karya. Diskusi INDEF bahas dalam diskusi Kelas Menengah Turun Kelas.

Baca Selengkapnya

Dosen Unair Sebut Alasan Penurunan Jumlah Kelas Menengah dan Solusi Agar Tidak Terpuruk

6 hari lalu

Dosen Unair Sebut Alasan Penurunan Jumlah Kelas Menengah dan Solusi Agar Tidak Terpuruk

Data BPS menunjukkan penurunan signifikan pada proporsi kelas menengah dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024.

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

7 hari lalu

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

Data BPS menunjukkan porsi masyarakat dengan ekonomi kelas menengah menurun sejak pandemi Covid-19 pada 2019 lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Muhadjir soal Program Pensiun Tambahan: Bagus tapi Terlalu Berat untuk Sekarang

8 hari lalu

Muhadjir soal Program Pensiun Tambahan: Bagus tapi Terlalu Berat untuk Sekarang

Muhadjir Effendy mengatakan rencana program pensiun tambahan akan bagus untuk hari tua. Namun, ia menilai akan sangat berat jika diterapkan sekarang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

9 hari lalu

Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

Komisi II DPR telah menyetujui usulan tambahan anggaran oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebesar Rp 27,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Minta Pemerintahan Prabowo Tunda Kebijakan yang Bebani Kelas Menengah

9 hari lalu

Ekonom Minta Pemerintahan Prabowo Tunda Kebijakan yang Bebani Kelas Menengah

Menurut ekonom Indef, jika Berbagai kebijakan pungutan dan iuran yang bakal berlaku di era Prabowo tak ditunda bisa menurunkan angka kelas menengah

Baca Selengkapnya

Pentingnya Menjaga Daya Beli dan Antusiasme Politik Kelas Menengah, Berperan Penting dalam Perekonomian

9 hari lalu

Pentingnya Menjaga Daya Beli dan Antusiasme Politik Kelas Menengah, Berperan Penting dalam Perekonomian

Kelas menengah didominasi penduduk usia muda, bekerja di sektor formal, cukup peduli terhadap politik dan demokrasi

Baca Selengkapnya

5 Fakta tentang Kelas Menengah: Dibutuhkan tapi Kurang Perhatian Pemerintah

17 hari lalu

5 Fakta tentang Kelas Menengah: Dibutuhkan tapi Kurang Perhatian Pemerintah

Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang dianggap sebagai penggerak perekonomian karena memiliki pengeluaran konsumsi tinggi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Ungkap 4 Strategi Pembangunan Lebih Adil, Ciri-ciri Masyarakat Kelas Menengah

17 hari lalu

Terkini: Jokowi Ungkap 4 Strategi Pembangunan Lebih Adil, Ciri-ciri Masyarakat Kelas Menengah

Berita terkini bisnis pada Senin siang, 2 September 2024, dimulai dari empat strategi pembangunan lebih adil yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah di Indonesia Turun, Ini Klasifikasi Kelas Ekonomi Menurut Bank Dunia

17 hari lalu

Kelas Menengah di Indonesia Turun, Ini Klasifikasi Kelas Ekonomi Menurut Bank Dunia

Bank dunia mengelompokkan kelas ekonomi masyarakat menjadi lima kategori, salah satunya kelas menengah.

Baca Selengkapnya