Ekonomi AS Mengecewakan, Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp 16.189 per Dolar AS

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Senin, 5 Agustus 2024 17:58 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah menguat tipis 11 poin dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 5 Agustus 2024. Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 16.189 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan pekan kemarin, kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat di level Rp 16.200.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan serangkaian pembacaan ekonomi AS mengecewakan, terutama pada aktivitas manufaktur dan pasar tenaga kerja. "(Sehingga) mendorong kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia itu melambat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata dia dalam analisis rutinnya pada Senin.

Kemudian, prospek ekonomi yang lebih lemah juga membuat para pedagang memperkirakan potensi pemotongan suku bunga yang lebih dalam oleh The Fed. Baru-baru ini, bank sentral AS itu mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September depan.

The Fed diperkirakan berpotensi memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September. Selain itu, juga berpotensi mengakhiri tahun dengan penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin. Ibrahim mengatakan, proyeksi ini berdasarkan CME Fedwatch.

Di sisi lain, data Purchasing Managers' Index (PMI) swasta menunjukkan sektor jasa Cina tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli. Hal ini menunjukkan, beberapa aspek ekonomi tetap tangguh meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur.

Advertising
Advertising

Angka tersebut, kata Ibrahim, membantu meningkatkan sentimen terhadap Cina yang selama ini menjadi titik lemah utama bagi komoditas. "Pembacaan tersebut membantu sedikit meningkatkan sentimen terhadap Cina setelah pembacaan yang suram pada sektor manufaktur minggu lalu."

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yakni 5,17 Persen.

Sementara bila dibandingkan dengan kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga melemah tercatat 3,79 persen. Sepanjang semester I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,08 persen.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 akan mencapai 5 persen secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh terjaganya konsumsi rumah tangga dan investasi yang mulai meningkat.

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal II 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan yang terbesar. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,67 persen, perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,5 persen.

Pilihan Editor: Sri Mulyani: Kenaikan Gaji PNS 2025 Diumumkan Presiden Terpilih Prabowo

Berita terkait

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

5 menit lalu

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

Sri Mulyani menanggapi langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

22 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

1 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

1 hari lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

2 hari lalu

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

3 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

3 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

4 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

5 hari lalu

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

Harga emas Antam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan. Hari ini di level Rp 1.439.000

Baca Selengkapnya