Kementerian ESDM Lanjutkan Program Pembagian Rice Cooker Gratis kepada 137 Ribu Rumah Tangga

Sabtu, 3 Agustus 2024 10:35 WIB

Warga menerima Alat Memasak Listrik (AML) berupa penanak nasi yang didistribusikan oleh PT Pos Indonesia di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 500.000 Rice Cooker. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan melanjutkan pembagian rice cooker gratis kepada 137 ribu rumah tangga, dengan anggaran Rp 182 miliar.

Jisman P Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, mengungkapkan bahwa telah mendapatkan persetujuan anggaran dari Kementerian Keuangan. Pendataan penerima dijadwalkan selesai pada Oktober 2024. Program ini meneruskan inisiatif 2023 yang menargetkan 500.000 rumah tangga, namun tahun lalu hanya 362.000 rumah tangga yang terealisasi.

Program hibah alat memasak listrik (AML) atau rice cooker gratis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meleset dari rencana. Sebab, dari target 500 ratus ribu unit rice cooker, hanya terdistribusi sebanyak 342.621 unit atau 68,5 persen.

"Realisasi total anggaran Rp 176,06 miliar dari total pagu awal Rp 322,5 miliar," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin, 25 Maret 2024.

"Sisanya sebesar Rp 146,44 miliar menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau SiLPA," katanya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Jisman menjelaskan, 342.621 unit rice cooker tersalurkan di 36 provinsi. Rinciannya, ada 435 kabupaten/kota, 2.460 kecamatan, dan 12.961 desa/kelurahan. Pulau Jawa, kata dia, menjadi wilayah dengan penerima terbanyak seiring dengan sistem kelistrikan yang surplus.

"Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanaan program ini belum bisa memenuhi harapan. Ini program pertama Kementerian ESDM sehingga perlu persiapan lebih panjang," kata dia.

Program rice cooker gratis Kementerian ESDM merupakan program hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Program ini menyasar masyarakat pelanggan listrik PLN dan PLN Batam yang tidak memiliki alat memasak listrik. Meski demikian, hanya rumah tangga pengguna listrik golongan 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA.

Ia menuturkan program rice cooker gratis dilakukan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Selain itu, untuk mengurangi impor LPG, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung penggunaan teknologi memasak yang lebih bersih.

Kementerian ESDM resmi menerbitkan aturan terkait pemberian bantuan alat masak listrik atau rice cooker gratis kepada masyarakat. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

Alat masak listrik (AML) yang dimaksud dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2023 adalah AML yang berfungsi untuk menanak nasi, menghangatkan makanan, dan mengukus makanan. AML ini umumnya juga dikenal sebagai rice cooker.

Sedangkan jenis dan spesifikasi rice cooker gratis diatur dalam Pasal 10 ayat (3) yang wajib memenuhi beberapa ketentuan. Mulai dari memiliki kapasitas pengenal 1,8 liter sampai 2,2 liter, dilengkapi stiker bertuliskan “Hibah Kementerian ESDM dan Tidak untuk Diperjualbelikan”, yang tidak mudah luntur dan tidak mudah lepas.

Selain itu, rice cooker gratis yang dibagikan pada program ini juga diutamakan produk dan potensi dalam negeri yang dibuktikan dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri. AML juga harus berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) dan memiliki label hemat energi.

Rice cooker gratis pada program ini juga diutamakan produk dan potensi dalam negeri yang dibuktikan dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri. Selain itu, harus berlabel SNI dan memiliki label hemat energi.

Program rice cooker gratis Kementerian ESDM dianggarkan sekitar Rp 340 miliar dan ditujukan kepada rumah tangga yang merupakan pelanggan PT PLN (Persero) atau PLN Batam dengan listrik golongan 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA dan tidak memiliki alat memasak listrik. Nantinya, calon penerima itu akan diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat.

Adapun lima merek rice cooker yang dibagikan dalam program ini. Kelima merk tersebut, yakni Miyako, Cosmos, Sanken, Sekai, dan Maspion.

MYESHA FATINA RACHMAN I RIRI RAHAYU I ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Kementerian ESDM Soal Kelanjutan Program Kompor Listrik: Rice Cooker Dulu

Berita terkait

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

7 jam lalu

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

Kawasan hutan mangrove Jerowaru yang berusia ratusan tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

3 hari lalu

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

PLN dan Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Acwa Power dalam perjanjian pembelian hidrogen hijau sebagai usaha pemanfaatan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM akan Tambah Kapasitas PLTS Cirata

3 hari lalu

Kementerian ESDM akan Tambah Kapasitas PLTS Cirata

Kementerian ESDM direncanakan akan menambah kapasitas di PLTS Cirata sekitar 500MW. Sebelumnya, PLTS Cirata memiliki kapastitas 192MWp.

Baca Selengkapnya

PLN Beri Pelatihan Ekspor Untuk UMKM

6 hari lalu

PLN Beri Pelatihan Ekspor Untuk UMKM

PT PLN (Persero) memberikan pelatihan ekspor kepada 107 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Selengkapnya

Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

8 hari lalu

Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

Menteri Rosan Roeslani mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sejumlah investasi yang tertunda. Termasuk di proyek Rempang Eco-City.

Baca Selengkapnya

Jalankan Program Prabowo, Bahlil Sebut ESDM Berencana Bangun Pipa Gas dari Aceh sampai Jawa

9 hari lalu

Jalankan Program Prabowo, Bahlil Sebut ESDM Berencana Bangun Pipa Gas dari Aceh sampai Jawa

Menurut Bahlil, Kementerian ESDM akan membangun industri Liquefied Petroleum Gas untuk di dalam negeri dengan memanfaatkan tanaman C3 dan C4

Baca Selengkapnya

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

9 hari lalu

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

Presiden Jokowi merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).

Baca Selengkapnya

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

11 hari lalu

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

Token listrik atau pulsa listrik tidak punya batas waktu dan tidak bisa expired.

Baca Selengkapnya

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

13 hari lalu

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

Selain sebagai penyuplai listrik dari pembangkit geothermal tertua di Indonesia, PLTP Kamojang kini mampu menghasilkan hidrogen hijau memanfaatkan air konsensasi produksi listrik

Baca Selengkapnya