PMI Manufaktur Anjlok ke Zona Kontraksi, Sri Mulyani Akan Lakukan Investigasi

Jumat, 2 Agustus 2024 13:54 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati setelah konfrensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, di Kantor LPS Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024. TEMPO/Ilona

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat dunia, Standard & Poor's Global Ratings (S&P) telah mengumumkan data terkini Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia. Hasilnya PMI Manufaktur Indonesia anjlok ke zona kontraksi yakni 49,3 dari sebelumnya 50,7.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya akan memeriksa penyebab masalah bisnis manufaktur dalam negeri. “Kita akan melakukan investigasi sisi demand side untuk domestik,” kata dia usai konfrensi pers KSSK di Kantor LPS, Jakarta, Jumat, Agustus 2024.

Bendahara negara mengatakan penyebab lesunya manufaktur mungkin disebabkan sisi permintaan atau demand mangalami moderasi. Ia melanjutkan, kalau penyebabnya adalah adalah permintaan dalam negeri, terutama PMI manufaktur domestik, akan ditelaah apakah penurunan permintaan ini musiman atau ada kompetisi dengan barang-barang impor.

Dari sisi penjualan luar negeri, Sri Mulyani mengatakan, penyebabnya adalah kondisi ekonomi global yang memang tengah menurun. “Eskpor (menurun), terutama untuk negara-negara yang memang ekonominya mulai menunjukkkan kecenderungan melemah, seperti dari Amerika, RRT,” ujarnya.

Namun, Ia melanjutkan, Indonesia masih punya harapan terhadap India. Hanya saja, ekspor yang diunggulkan untuk ke sana bukan barang manufaktur yang mendukung kenaikan PMI. Karena penghitungan PMI Indonesia cenderung pada manufaktur tradisional seperti alas kaki dan tekstil. Sehingga yang perlu didorong adalah manufaktur produk penghiliran yang belum tercover.

Advertising
Advertising

Pemerintah akan terus memantau seluruh dampaknya terhadap makro ekonomi. Menkeu memaparkan, saat ini sedang terjadi anomali, permintaan konsumsi menurun namun indeks kepercayaan bisnis manufaktur tengah meningkat.

Pelaku bisnis menurut dia tetap optimistis volume produksi akan naik seiring kondisi market yang tahun depan diharapkan menguat. “Kondisi hari ini memang melemah, tapi optimisme mereka dari sisi bisnis kepercayaan memberikan harapan sehingga kita harapkan kondisi PMI ke zona kontraktif ini sifanya sementara,” tutur Sri Mulyani.

Menyitir rilis S&P Global pada 1 Agustus 2024 si sebutkan Manufaktur Indonesia dari S&P Global turun di bawah tanda tidak ada perubahan 50,0. Hal ini menunjukkan penurunan pada kondisi pengoperasian manufaktur. Meski menunjukkan kontraksi marginal, ini merupakan pertama kali PMI turun ke wilayah negatif sejak bulan Agustus 2021.

“Output dan permintaan baru turun pada tingkat sedang, sementara perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah staf untuk ketiga kali dalam empat bulan terakhir,” demikian dipaparkan dalam publikasi S&P.

Kendala pasokan tercatat sebagai faktor penghambat, meski kepercayaan diri terhadap output masa depan membaik hingga level tertinggi sejak bulan Februari. Sementara itu, inflasi harga input mereda tetapi biaya output naik pada laju lebih kuat.

Pilihan Editor: Utang Pemerintah Era Jokowi Meroket

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

9 jam lalu

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

Bjorka diduga memperjualbelikan 6 juta data NPWP, beberapa di antaranya milik pejabat negara

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

10 jam lalu

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.

Baca Selengkapnya

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

11 jam lalu

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

Bjorka kembali muncul ke permukaan dengan membobol data NPWP. Ada nama Jokowi dan kedua anaknya di sampel teratas yang dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

11 jam lalu

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga beberapa menteri diduga bocor dan dijual seharga Rp 150 juta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perintahkan Ditjen Pajak Evaluasi Dugaan Kebocoran Data 6 Juta NPWP

11 jam lalu

Sri Mulyani Perintahkan Ditjen Pajak Evaluasi Dugaan Kebocoran Data 6 Juta NPWP

Kebocoran data itu turut menimpa Sri Mulyani hingga Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

11 jam lalu

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Hacker mengklaim berhasil membobol 6 juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkeu Sri Mulyani dan Mendag Zulhas.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

12 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

6 Juta Data NPWP Bocor: Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas, Diperjualbelikan Seharga Rp 152 Juta

13 jam lalu

6 Juta Data NPWP Bocor: Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas, Diperjualbelikan Seharga Rp 152 Juta

Terdapat total lebih dari 6,6 juta data NPWP yang dijual dengan harga US$ 10 ribu atau setara dengan Rp 152,96 juta.

Baca Selengkapnya

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

16 jam lalu

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani dan menteri lainnya juga dibocorkan.

Baca Selengkapnya