Cerita Pengusaha asal Tangerang Rintis Bisnis Pakaian Jadi, Harap Pemerintah Serius Berantas Impor Ilegal

Kamis, 1 Agustus 2024 22:40 WIB

Pengunjung melijat barang di salah satu stand dalam acara JakCloth Reload Summerfest di Jakarta8 Juli 2023. JakCloth Reload Summerfest diadakan pada 5-9 Juli 2023 yang diikuti 300 brand. Tempo/Andre Lasarus benny.

TEMPO.CO, Jakarta - Alif Prasetya (25), merintis bisnis pakaian jadi pada Januari 2024, saat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) kurang menguntungkan. Produk-produknya terutama dalam bentuk kaos. Belum lama ini, dia mengaku baru saja mengeluarkan artikelnya yang pertama.

Sejak merintis bisnisnya enam bulan silam, pria asal Tangerang ini mengaku beberapa bulan vakum. Alif enggan menyebut omzet yang pernah ia raup selama ia menjalankan Respawnsive, jenama produk yang ia jual. Saat ini, ia tengah berjibaku membangun usahanya kembali. “Kalau menurutku dari sisi owner tetep pede untuk pakai vendor-vendor sini,” kata Alif saat ditemui di sela-sela pameran Indonesia Clothing Summit, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2024.

Paruh pertama tahun ini memang kurang cemerlang bagi industri TPT. Sepanjang Januari sampai Mei 2024, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara mencatat 10.800 buruh di sektor TPT terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mencatat setidaknya 21 industri TPT gulung tikar.

Meski begitu, Alif mengatakan tak hendak memandang produk-produk impor sebagai ancaman. Dia mengaku optimistis produk lokal dapat bersaing di pasaran. Untuk itu, dia mendukung langkah pemerintah membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan barang impor ilegal. “Brand lokal pengen maju juga bareng-bareng tanpa ada sangkut pautnya dari brand luar atupun yang ilegal,” kata dia.

Dengan adanya Satgas, dia optimistis pengusaha-pengusaha dalam negeri akan bisa berkembang. Tak hanya memberantas barang impor ilegal, dia berharap pemerintah bisa mempromosikan kembali jemana-jemana lokal seperti miliknya.

Advertising
Advertising

Satgas pengawasan barang impor ilegal pada Jumat, 26 Juli 2024 lalu menemukan produk-produk selundupan dari luar negeri senilai Rp40 miliar. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyampaikan, ini merupakan temuan pertama dari satgas impor ilegal setelah diluncurkan pada pekan lalu. Adapun hasil temuan tersebut terdiri dari ponsel pintar dan komputer tablet senilai Rp 2,7 miliar, pakaian jadi Rp20 miliar, barang elektronik Rp12,3 miliar dan mainan anak Rp5 miliar.

Pilihan editor: Gagal Capai Target Pembangunan, Presiden Jokowi Dipastikan Tak akan Mendarat di Bandara IKN

Berita terkait

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

2 hari lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

Celios Nilai Kebijakan Pemerintah Soal Ekspor Pasir Laut Kuno

6 hari lalu

Celios Nilai Kebijakan Pemerintah Soal Ekspor Pasir Laut Kuno

Pendapat ekonom mengenai ekspor pasir laut yang tidak sepadan dengan kerugiannya.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

6 hari lalu

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih berpeluang besar meningkatkan lagi ekspor. Salah satu kawasan yang bisa dibidik khususnya adalah pasar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Walhi Kecam Keputusan Ekspor Pasir Laut Dibuka Kembali: Pemerintah Rugi 5 Kali Lipat

7 hari lalu

Walhi Kecam Keputusan Ekspor Pasir Laut Dibuka Kembali: Pemerintah Rugi 5 Kali Lipat

Walhi mengecam keras keputusan pemerintah membuka kembali keran ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Bappebti Panggil Indodax Buntut Kasus Dugaan Peretasan

7 hari lalu

Bappebti Panggil Indodax Buntut Kasus Dugaan Peretasan

Indodax tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya

Terbitkan Aturan Ekspor Kratom, Kemendag: Tingkatkan Nilai Tambah dan Beri Kepastian Hukum

10 hari lalu

Terbitkan Aturan Ekspor Kratom, Kemendag: Tingkatkan Nilai Tambah dan Beri Kepastian Hukum

Pengaturan ini merupakan hasil keputusan rapat internal tentang tata niaga ekspor kratom yang dipimpin Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya

Kemendag: Ekspor Pasir Laut Hanya Bisa DIlakukan Setelah Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi

10 hari lalu

Kemendag: Ekspor Pasir Laut Hanya Bisa DIlakukan Setelah Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi

Menurut Kemendag pengaturan ekspor pasir laut dapat mengoptimalkan hasil sedimentasi di laut untuk kepentingan pembangunan dan rehabilitasi ekosistem

Baca Selengkapnya

PMI Manufaktur RI Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Ini Tanggapan Anak Buah Sri Mulyani

15 hari lalu

PMI Manufaktur RI Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Ini Tanggapan Anak Buah Sri Mulyani

PMI Manufaktur RI kembali turun ke level kontraksi yakni 48,9 dari sebelumnya 49,3. Begini penjelasan anak buah Menkeu Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya

Satgas Impor Ilegal Mulai Bekerja, IPKB Sebut Nasib Industri Belum Membaik

23 hari lalu

Satgas Impor Ilegal Mulai Bekerja, IPKB Sebut Nasib Industri Belum Membaik

Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman sebut nasib industri kecil dan menengah belum membaik setelah pemberantasan impor ilegal. 20 persen justru gulung tikar.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

29 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengumpamakan impor ilegal yang masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman.

Baca Selengkapnya