Piutang Jatuh Temponya Tembus Rp3 Triliun, Begini Penjelasan Indosat ke Bursa

Selasa, 30 Juli 2024 19:53 WIB

Gedung Kantor Pusat Indosat Ooredoo. Jl. Medan Merdeka Barat no.21, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk. (ISAT) buka suara perihal piutang jatuh temponya yang mencapai Rp3 triliun atau 57,8 persen dari total piutang usaha perseroan. Besaran piutang tersebut sebelumnya tertulis di dalam Laporan Keuangan Perseroan per 31 Maret 2024 dan 31 Desember 2023.

Chief Legal & Regulatory Officer and Corporate Secretary ISAT, Reski Damayanti menjelaskan tingginya piutang usaha yang sudah jatuh tempo terutama dari pelanggan korporat yang butuh waktu lebih panjang untuk penyiapan tagihan sampai pembayaran tagihan. Sebab selain invoice, mereka juga butuh beberapa dokumen pendukung lain.

"Tingginya piutang usaha yang sudah jatuh tempo lebih dari 90 hari berasal dari pelanggan korporat yang membutuhkan siklus waktu lebih panjang untuk penyiapan tagihan sampai proses pembayaran tagihan," kata Reski dalam keterangan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 30 Juli 2024.

Sebelumnya, BEI meminta penjelasan kepada ISAT terkait piutang jatuh tempo perseroan yang terbilang tinggi. Permintaan penjelasan tersebut dikirimkan BEI melalui surat nomor S-07595/BEI.PP2/07-2024 tertanggal 23 Juli 2024.

Reski menambahkan tim penagihan Indosat secara terus-menerus menagih piutang kepada pelanggan untuk setiap tahapan penagihan. Bila email atau surat tidak direspons, maka Indosat akan mengundang atau mengunjungi pelanggan untuk mengetahui alasannya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Indosat juga berkoordinasi dengan tim account payable perseroan untuk melihat apakah pelanggan juga merupakan supplier. "Apabila ya, maka perjumpaan antara utang dan piutang dapat diusulkan untuk menyelesaikan piutang yang sudah jatuh tempo," kata Reski.

Kemudian jika sumber daya internalnya tak mencukupi, maka ISAT dapat mempertimbangkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu menagih piutang. Dalam hal ini, bisa pula dipertimbangkan untuk menerbitkan surat peringatan atau teguran kepada pelanggan yang bersangkutan.

Di samping itu, ISAT membukukan utang pengadaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp10,1 triliun untuk pengeluaran modal dan operasional. Sebesar 99,9 persen dari utang tersebut akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Pengeluaran tersebut, kata Reski terkait pengadaan proyek penting seperti ekspansi jaringan, peningkatan teknologi, dan kebutuhan operasional.

Semua utang tersebut, kata dia ditujukan untuk menjaga kualitas layanan dan daya saing perseroan. Tingginya persentase jatuh tempo jangka pendek sesuai dengan jadwal jatuh tempo pembayaran. "Perseroan akan melunasi utang pengadaan tersebut sesuai jadwal jatuh tempo yang sudah disepakati dengan pemasok, menggunakan dana yang diperoleh dari aktivitas usaha perseroan."

Ada sejumlah konsekuensi yang akan terjadi jika ISAT tidak dapat memenuhi kewajiban utang pengadaan tepat waktu. Pertama masalah terkait gangguan operasional, di mana rantai pasokan dan operasi dapat terpengaruh, sehingga berdampak pada layanan. Kedua, terkait hubungan dengan pemasok. Pembayaran yang tertunda dapat merusak hubungan dengan pemasok, memengaruhi syarat dan keberlanjutan pasokan.

Ketiga, terkait kinerja keuangan di mana gagal dapat menimbulkan biaya tambahan, yang memengaruhi kinerja keuangan dan likuiditas. Keempat, menyangkut risiko reputasi pasar dan kepercayaan investor.

"Untuk mengatasi risiko ini, kami memiliki manajemen arus kas yang kuat dan cadangan likuiditas yang memadai. Kami yakin dapat memenuhi kewajiban ini melalui perencanaan keuangan yang hati-hati dan manajemen strategis," kata Reski.

Pilihan Editor: 5 Cara Memperpanjang Masa Aktif Kartu Indosat Terbaru 2024

Berita terkait

Cara Cek Nomor Indosat Terbaru 2024 dengan Mudah

1 jam lalu

Cara Cek Nomor Indosat Terbaru 2024 dengan Mudah

Cara cek nomor Indosat cukup mudah. Anda bisa memanfaatkan kode dial up, aplikasi MyIM, hingga website resmi Indosat.

Baca Selengkapnya

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

1 hari lalu

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

Alibaba Group jalin kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kerja sama ini mencakup komitmen pertahankan 8.531.124.993 lembar saham selama lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

6 hari lalu

Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

Menkominfo Budi Arie tekankan dalang dari kasus pencurian data pribadi adalah oknum dealer Indosat Ooredoo Hutchison

Baca Selengkapnya

Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

8 hari lalu

Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

Kementerian Kominfo akan menon-aktifkan nomor HP dari operator seluler Indosat yang data registrasinya merupakan hasil pencurian data pribadi warga.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nomor HP Indosat via Fitur Dial Up dengan Mudah

9 hari lalu

Cara Cek Nomor HP Indosat via Fitur Dial Up dengan Mudah

Bagi Anda yang lupa nomor HP Indosat, bisa mengeceknya melalui fitur dial up dengan mudah. Berikut ini tutorialnya yang cukup simpel.

Baca Selengkapnya

Telin dan IOH Kembangkan Indonesia Cable System Express 2

12 hari lalu

Telin dan IOH Kembangkan Indonesia Cable System Express 2

ICE System 2 dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang semakin berkembang di berbagai Landing Points yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Manado, serta menyediakan jalur penting ke Singapura.

Baca Selengkapnya

Telin dan Indosat Business Kolaborasi melalui NeuTrafiX

12 hari lalu

Telin dan Indosat Business Kolaborasi melalui NeuTrafiX

Telin bersama Indosat Business, akan menjadikan NeuTrafiX lebih inovatif dan mampu menyediakan solusi konektivitas yang lebih efektif, efisien, dan andal.

Baca Selengkapnya

Perjalanan ACE Hardware, Tak Lagi di Indonesia Setelah 31 Desember 2024

16 hari lalu

Perjalanan ACE Hardware, Tak Lagi di Indonesia Setelah 31 Desember 2024

Profil ACE Hardware yang pamit dari Indonesia mulai Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Kuat dalam Pemodalan, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

17 hari lalu

Kuat dalam Pemodalan, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

BRI akan membagikan dividen dengan menjaga dividend payout ratio yang optimal karena permodalan perseroan masih kuat.

Baca Selengkapnya

BEI Tanggapi Isu Pemecatan Lima Karyawan karena Terima Suap IPO Calon Emiten

21 hari lalu

BEI Tanggapi Isu Pemecatan Lima Karyawan karena Terima Suap IPO Calon Emiten

Informasi pemecatan karyawan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerima suap untuk IPO dari emiten yang ingin bisa melantai di bursa

Baca Selengkapnya