Tips Cuan Melalui Investasi Tas Mewah

Minggu, 28 Juli 2024 19:30 WIB

Rumah mode mewah terkenal dengan kreasinya yang unik, Louis Vuitton (LV) merilis tas sandwich atau sandwich bag yang desainnya mengingatkan pembungkus kertas coklat saat membeli roti atau sandwich (roti lapis). id.louisvuitton.com

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi tidak selalu sebatas pada saham, emas, properti, atau obligasi. Sejumlah benda cantik juga bisa menjadi media investasi. Tas mewah misalnya, bisa benjadi investasi yang menarik karena memiliki nilai yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Apalagi saat ini tren tas mewah sedang naik di kalangan selebriti. Tentu hal tersebut akan sangat mempengaruhi harga kedepannya.

Investasi tas mewah bisa jadi pilihan menarik jika dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor. Jika salah strategi, bukannya untung anda malah rugi. Memulai investasi tas tak hanya sekedar membeli tas mewah untuk dipamerkan, tetapi juga perlu perhitungan agar keuangan juga tetap stabil. Bagaimana cara berinvestasi di tas mewah agar bisa mendapatkan untung? Dilansir dari berbagai sumber berikut langkah-langkahnya:

1. Tentukan merek yang tak lekang oleh waktu

Dikutip dari South China Morning Post, saat ini berbagai merek tas muncul dan mengklaim sebagai barang mewah. Namun, tak semua brand yang menyebut dirinya mewah bisa dibuat investasi, apalagi dalam jangka waktu yang panjang. Hanya beberapa brand tertentu yang aman digunakan sebagai investasi karena beberapa alasan seperti, telah mendapatkan kepercayaan konsumen, barangnya awet, dan memiliki nilai. Contoh merek yang direkomendasikan ada Hermes, Louis Vuitton, Chanel, Prada, dan lainnya.

2. Pilih tas edisi terbatas

Advertising
Advertising

Tas-tas merek di atas tentunya memiliki nilai yang tinggi dengan harga beli yang juga fantastis. Namun, karena mereka mengeluarkan dalam edisi terbatas, kemungkinan harga akan naik setiap tahun. Apalagi dengan permintaan pasar yang tinggi, tas-tas dengan edisi terbatas akan sangat banyak peminat beberapa tahun kemudian. Apalagi, dikutip dari Luxury London, Harga tas tangan Chanel atau Hermès rata-rata naik sekitar 12 persen per tahun. Jelas hal ini sangat menguntungkan untuk memulai investasi.

3. Pilih desain dan warna yang netral

Untuk kepentingan investasi dalam jangka waktu yang belum ditentukan, lebih baik saat membeli pilih warna yang netral. Hal ini melihat tren fashion yang berganti setiap tahun dan kita belum tentu bisa memprediksi secara akurat apa yang menjadi minat di masyarakat. Warna netral selalu menjadi pilihan daan diminati. Anda bisa pilih warna putih, hitam, abu-abu, krem dan sebagainya.

4. Pastikan menyimpan sertifikat keaslian

Saat membeli tas bermerek pasti anda akan diberi sertifikat keaslian. Simpan baik-baik surat tersebut untuk menjamin tas anda yang dijual dikemudian hari tidak bermasalah dan anda tidak dianggap sebagai penipu. Selain itu, dengan menyertakan sertifikat keaslian barang harga tas tidak anjlok. Tas yang tidak memiliki sertifikat akan cenderung dicurigai dan itu bisa menurunkan harga tas. Bukannya untung anda malah rugi.

5. Tentukan budget

Membeli tas bermerek tentunya memakan dana yang besar. Bukan hal mudah untuk mengumpulkan uang dan membeli tas Hermes misalnya yang harganya bisa mencapai ratusan hingga miliaran rupiah. Tentu diperlukan dana khusus. Pilih sesuai dengan kemampuan anda dan jangan terlalu memaksakan diri. Sedikit tips lain dari Fashion Finest, jika memiliki beberapa barang musiman, Anda harus memastikan bahwa barang tersebut diminati atau sedang tren. Jika anda memang telah mempersiapkan dana, pilih tas yang anda yakin akan diminati di masa depan. Hal ini menimbang juga permintaan tas yang semakin meningkat.

6. Simpan tas dengan baik

Tentu untuk berinvestasi anda juga harus dituntut menjaga dan merawat tas dengan baik, meskipun anda juga menggunakannya. Kualitas, bentuk, dan warna pasti akan mempengaruhi harga di masa depan. Jangan sampai karena lecet sedikit anda tidak jadi mendapatkan untuk dan malah rugi. Simpan di tempat khusus yang tidak lembab.

Pilihan Editor: Merawat Tas Eiger Penuh Kenangan dengan Pojok Merawat

Berita terkait

Baleg Pastikan Pin Penghargaan buat DPR Bukan Terbuat dari Emas, Harganya Rp 500 Ribu

55 menit lalu

Baleg Pastikan Pin Penghargaan buat DPR Bukan Terbuat dari Emas, Harganya Rp 500 Ribu

Wakil Ketua Baleg Achmad Baidowi memastikan, pin tanda penghargaan buat anggota DPR hanya tanda penghargaan biasa, bukan terbuat dari logam emas.

Baca Selengkapnya

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

1 jam lalu

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pameran ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memamerkan potensi sektor transportasi udara.

Baca Selengkapnya

Otorita Siapkan 101 Persil untuk UMKM dan Usaha Perseorangan Berinvestasi di IKN

2 jam lalu

Otorita Siapkan 101 Persil untuk UMKM dan Usaha Perseorangan Berinvestasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka peluang investasi untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun usaha perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kisruh di Kadin Berkepanjangan, MS Hidayat Sebut Imbasnya ke Citra Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Kisruh di Kadin Berkepanjangan, MS Hidayat Sebut Imbasnya ke Citra Pemerintahan Prabowo

MS Hidayat menilai dualisme Kadin Indonesia berpotensi mempengaruhi investasi dari luar negeri. Apa saja pesan dari mantan Ketua Umum Kadin ini?

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

17 jam lalu

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

Corporate Communication PT Jasa Marga, Lisye Octaviana mengungkapkan keputusan itu diambil dalam RUPS Luar Biasa pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 307 Saham Alami Kenaikan

20 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 307 Saham Alami Kenaikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 0,87 persen di level 7.897 pada penutupan sesi pertama hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Parkir di Level 7.835.9

1 hari lalu

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Parkir di Level 7.835.9

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengempis di akhir sesi pertama pada Rabu, 18 September 2024 di level 7.835.9 atau naik 0,05 persen

Baca Selengkapnya

Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Budi Said, Hotman Paris Hutapea Minta Jaksa Hadirkan Saksi Kunci

2 hari lalu

Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Budi Said, Hotman Paris Hutapea Minta Jaksa Hadirkan Saksi Kunci

Kuasa hukum terdakwa kasus korupsi Budi Said, Hotman Paris Hutapea meminta JPU untuk menghadirkan saksi kunci di persidangan selanjutnya. Keempat orang tersebut ialah Eksi Anggraeni, Endang Kumoro, Ahmad Purwanto, dan Misdianto.

Baca Selengkapnya

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

2 hari lalu

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

Alibaba Group jalin kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kerja sama ini mencakup komitmen pertahankan 8.531.124.993 lembar saham selama lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

IHSG menutup perdagangan pertama hari ini di level 7.819 atau +0,08 persen.

Baca Selengkapnya