Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp7.500? Gibran: untuk Generasi Muda Tidak Boleh Pelit
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 27 Juli 2024 09:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menilai anggaran Rp7.500 per porsi tidak cukup untuk program makan bergizi gratis.
"Biaya antara Rp15.000 itu, nggak ada namanya anggaran Rp7.500. Sekali lagi untuk generasi muda kita tidak boleh pelit," katanya setelah meninjau uji coba makan bergizi gratis di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 Juli 2024.
"Kemarin kami uji coba di Sentul, ini di Solo untuk meninjau uji coba juga," katanya di SDN Tugu.
Pada kegiatan uji coba makan bergizi gratis tersebut, menu yang diberikan kepada siswa yakni nasi, sayur, ayam, pisang, dan susu.
Selama uji coba tersebut, pihaknya terbuka dengan masukan dari berbagai pihak.
"Kami akan banyak menerima masukan dan evaluasi dari guru, orang tua, komite, ahli gizi. Ini masih proses uji coba pasti banyak masukan dan evaluasi," katanya.
Ia mengatakan biaya yang dianggarkan untuk setiap porsi makanan tersebut, yakni Rp14.900. Anggaran ini sama dengan saat uji coba di Sentul.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan biaya makan bergizi gratis di setiap porsinya berbeda di setiap lokasinya.
"Mungkin tiap kota costnya beda, itu nggak masalah. Ada penyesuaian, diganti menu tergantung komoditas," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa anggaran Rp7.500 per porsi untuk makanan bergizi gratis sudah cukup, bahkan sangat besar di wilayah tertentu.
"Saya kira untuk daerah tertentu Rp7.500 sudah sangat besar itu," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.
Menurutnya, kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp7.500 per porsi ini masih digodok.
Uji coba akan dilaksanakan di sejumlah daerah. Selain di Sentul dan Solo, beberapa daerah lain di antaranya Hambalang dan Surabaya juga akan mengadakan uji coba.
"Untuk daerah 3T akan kami tambahi dalam waktu dekat, karena yang di Solo dan Sentul berjalan lancar akan kami tambahi daerah lain," kata anak sulung Presiden Jokowi ini.
Ia mengatakan pada kegiatan tersebut didukung oleh Gojek.
"Yang masak merchant Gojek jadi dari UMKM semua. Banyak yang dapat dampak dari kegiatan ini," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengapresiasi dipilihnya Solo sebagai lokasi uji coba makan bergizi gratis.
"Karena beliau kemarin sebagai Wali Kota Surakarta, maka Surakarta menjadi prioritas uji coba untuk makan yang berkualitas di sekolah," katanya.
Ia mengatakan program tersebut baik untuk generasi penerus bangsa.
"Kalau ini bisa dijalankan seluruh Indonesia, maka bonus demografi 2045 kita tidak terlalu ngoyo menyiapkan anak-anak jadi lebih sehat jasmani dan rohani," katanya.
Gibran Coba Berbagai Skema
Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mencoba berbagai skema untuk memastikan program makan bergizi gratis yang menyasar anak-anak sekolah berjalan sukses.
"Ini kan masih uji coba, akan kami coba skema lain," katanya.
Salah satunya adalah soal teknis penyediaan makanan untuk siswa. Ia mengatakan saat ini makanan untuk siswa memanfaatkan UMKM. Pihaknya bersama dengan Gojek menggandeng UMKM untuk memasak makanan yang disediakan bagi siswa.
"Besok bisa saja coba central kitchen. Bisa juga orang tua gotong-royong masak, anggaran kami serahkan ke sekolah," katanya.
Ia mengatakan untuk uji coba ini berjalan secara bertahap. Selain itu, mengenai penggunaan kemasan plastik untuk makanan para siswa, dikatakannya, bertujuan agar mudah dibawa pulang ketika makanan tidak habis.
"Kalau ada anak yang masih kenyang atau sarapan agak berat kan packaging-nya bisa dibawa pulang. Kemarin ada yang bilang kok dari plastik, biar kalau makanan masih bisa dibawa pulang," katanya.
Namun ia terbuka jika ada masukan soal pemakaian kemasan yang bisa digunakan berulang kali, seperti piring dan stray dari stainless.
"Nanti kami tindak lanjuti lagi, yang jelas kemarin pertimbangan kalau tidak habis dibawa pulang, tetapi kalau sekiranya menimbulkan dampak negatif karena kemasan plastik akan kami uji coba dengan piring atau stray stainless," katanya.
Sementara itu, terkait dengan program tersebut, ia juga terbuka jika ada pihak-pihak yang ingin berkontribusi.
"Kesempatan siapapun untuk men-support program makan bergizi gratis pasti akan terbuka. Entah itu menyumbang menu tambahan, susu tambahan kami terbuka. Kami juga senang jika ada pihak swasta yang berpartisipasi," katanya.
Pilihan Editor Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSCM