Kementerian Keuangan Cairkan Rp 1.398,1 Triliun di Semester I untuk Infrastuktur, Kartu Sembako, hingga Subsidi KUR

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Grace gandhi

Senin, 22 Juli 2024 16:11 WIB

Kepadatan Arus Balik di Tol Semarang- Petugas Kepolisian ikut mengatur kendaraan pemudik yang hendak masuk pintu tol Banyumanik arah Jakarta, Senin. 15 April 2024. Setelah pukul 06.46 jalan tol dibuka dua arah, Jasamarga Transjawa Tol kembali menerapkan rekayasa one way ke arah Jakarta kembali pada pukul 09.42 WIB. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Adi Budiarso mengatakan pada semester I 2024 ini belanja negara telah mencapai 1.398,1 triliun atau 42 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Sementara itu, pendapatan negara pada semester I tahun ini baru mencapai Rp 1.320,4 triliun.

“Dengan demikian, pada semester I terjadi defisit 0,34 persen dari Produk Domestik Bruto atau sebesar Rp 77,4 triliun,” kata Adi Budi dalam diskusi di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang Tempo pantau melalui YouTube pada Senin, 22 Juli 2024.

Adi mengatakan negara menggunakan APBN tahun ini untuk belanja yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Belanja itu meliputi pembangunan infrastruktur, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, jaringan irigasi, rumah susun, sistem air minum, gedung pendidikan tinggi, dan kapasitas satelit untuk mendukung digitalisasi.

“Untuk pembangunan rehabilitasi infrastruktur sebesar Rp 75,2 triliun,” kata Adi.

Selain itu, Adi mengatakan APBN itu juga cair untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 14,2 triliun dari 10 juta keluarga penerima manfaat dan Rp 22,2 triliun untuk kartu sembako dari 18,7 juta penerima.

Advertising
Advertising

APBN, kata Adi, juga mengalir untuk peserta jaminan kesehatan nasional sebesar Rp 23,2 triliun dari 98,8 juta peserta. Selain itu, per Juni 2024 realisasi subsidi dan kompensasi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 155,7 triliun. “Subsidi KUR digunakan untuk 2,3 juta debitur,” kata dia.

Kementerian Keuangan mencatat pada semester I 2024 pendapatan negara sebesar Rp 1.320,4 triliun dari target APBN tahun ini. Pendapatan negara pada 2024 diestimasi sebesar Rp 2.802,4 triliun.

“Pendapatan negara tercatat 47,1 persen dari target APBN 2024,” kata Budi.

Kementerian Keuangan menargetkan pendapatan negara Rp 2.802,4 triliun itu dengan sumber terbesar dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.309,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 492 triliun.

Pilihan Editor: Kantor Presiden di IKN Rampung, Jokowi Sudah Putuskan Tak Akan Pindah Juli Ini

Berita terkait

Studi University of Georgia: Perasaan Bahagia Konsumen Pengaruhi Kebiasaan Belanja Daring

2 jam lalu

Studi University of Georgia: Perasaan Bahagia Konsumen Pengaruhi Kebiasaan Belanja Daring

Hasil studi peneliti University of Georgia menyatakan, orang yang suasana hatinya baik cenderung lebih positif dalam pencarian produk.

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

1 hari lalu

Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.

Baca Selengkapnya

Golkar Yakini Penambahan Kementerian Tak akan Sebabkan Pembengkakan Anggaran

2 hari lalu

Golkar Yakini Penambahan Kementerian Tak akan Sebabkan Pembengkakan Anggaran

Dave Laksono, meyakini kemungkinan presiden menambah jumlah kementerian dengan adanya revisi UU Kementerian Negara, tidak akan membebani APBN

Baca Selengkapnya

5 Negara Termiskin di Asia Tenggara Berdasarkan PDB per Kapita 2024, Ada Indonesia?

3 hari lalu

5 Negara Termiskin di Asia Tenggara Berdasarkan PDB per Kapita 2024, Ada Indonesia?

Ini dia deretan negara di Asia Tenggara dengan PDB per kapita terendah pada April 2024 menurut data IMF. Indonesia ada diurutan ke-7.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi saat Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhir, INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK

3 hari lalu

Terkini: Pesan Jokowi saat Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhir, INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK

Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pesan dalam sidang kabinet paripurna kedua sekaligus yang terakhir kalinya bersama para menteri di IKN hari ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

3 hari lalu

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Setidaknya ada 10 negara yang diketahui tidak pernah dijajah bangsa Eropa berdasarkan World Atlas

Baca Selengkapnya

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

3 hari lalu

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

Wacana Subsidi tiket KRL berbasis NIK mengemuka usai Menhub Budi Karya. Diskusi INDEF bahas dalam diskusi Kelas Menengah Turun Kelas.

Baca Selengkapnya

Apindo Singgung Akuntabilitas hingga Kompetensi Pemerintah Kelola Dana Publik dalam Program Pensiun Tambahan

3 hari lalu

Apindo Singgung Akuntabilitas hingga Kompetensi Pemerintah Kelola Dana Publik dalam Program Pensiun Tambahan

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti empat potensi persoalan di rencana pemerintah dalam program pensiun tambahan yang akan memangkas gaji pekerja untuk iuran. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo akan Berisi 44 Menteri, CELIOS: Beban Fiskal Sudah Sangat Berat

3 hari lalu

Kabinet Gemuk Prabowo akan Berisi 44 Menteri, CELIOS: Beban Fiskal Sudah Sangat Berat

CELIOS berpendapat penambahan kementerian di kabinet Prabowo Subianto akan memberatkan anggaran. Langkah tersebut justru dinilai bakal menghambat ambisi Prabowo mengerek pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Lemhanas Minta DPR Tambah Anggaran untuk Studi ke Eropa dalam APBN Perubahan 2025

3 hari lalu

Lemhanas Minta DPR Tambah Anggaran untuk Studi ke Eropa dalam APBN Perubahan 2025

Lemhanas berharap DPR menambah anggaran yang akan digunakan untuk membiayai studi strategis luar negeri ke sejumlah negara di Eropa

Baca Selengkapnya