SKK Migas Catat Lifting Minyak Semester I 2024 Capai 576 Ribu Barel per Hari

Jumat, 19 Juli 2024 21:42 WIB

Ilustrasi proyek migas SKK Migas. Foto: dok SKK Migas

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto melaporkan progres kerja institusinya pada Semester I 2024. Dwi mengatakan capaian lifting minyak per Juni 2024 mencapai 576 ribu barel atau BOPD.

“Realisasi produksi minyak adalah 576 ribu barel per hari,” kata Dwi dalam konferensi pers di Wisma Mulia, Jakarta, pada Jumat, 19 Juli 2024.

Dwi menyebut angka itu lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam APBN tahun ini, yaitu 635 BOPD. Senyampang itu, ia mengatakan hujan merupakan penyebab dari tak tercapainya target ini.

Dia mengatakan ada keterlambatan pengeboran karena banjir. “Lifting minyak mengalami gangguan karena banjir di mana-mana, sehingga drilling practice lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan,” kata dia.

Oleh karena itu, Dwi mengatakan SKK Migas memprediksi lifting minyak pada semester II atau hingga akhir 2024 sebesar 595 ribu BOPD. Peluang ini akan menyundul target 94 persen dari APBN yang telah ditetapkan untuk 2024. Demikian juga lifting minyak yang telah ditetapkan WP&B sebesar 596,4 ribu BOPD atau 99 persen hingga akhir 2024.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Dwi mengatakan salur atau lifting gas pada semester I ini mencapai 5.301 juta juta standar kaki kubik gas per hari atau MMSCFD. Angka ini lebih rendah atau belum menyundul target yang telah ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD dan lebih rendah daripada yang ditetapkan di WP&B sebesar 5.443 MMSCFD.

“Kami sudah menghitung outlook-nya, akan menjadi 5,554 miliar kubik per hari,” kata Dwi.

Selanjutnya baca: Capaian Investasi Hulu Migas Semester I Rp 94 Triliun<!--more-->

Dalam investasi hulu migas, Dwi mengatakan pada semester I atau per Juni 2024 mencapai US$ 5,6 miliar atau setara Rp 84 triliun. “Outlook investasi 2024 sebesar US$ 15,7 miliar (Rp 236 triliun), meningkat 15 persen dari realisasi 2023,” kata Dwi.

Sementara itu, Dwi mengatakan capaian investasi migas pada 2023 sebesar US$ 13,7 miliar atau setara Rp 206 triliun. Angka ini diklaim meningkat 13 persen dari realisasi 2022. “Dan lebih tinggi lima persen dari LTP serta di atas tren investasi E&P Global,” kata dia.

Sebelumnya, Dwi Soetjipto juga meyakini industri hulu migas belum menghadapi sunset alias belum redup. Meskipun, saat ini ada energi baru dan energi terbarukan sehingga kontribusi migas ke bauran energi nasional diperkirakan berkurang.

Dwi optimistis kebutuhan akan migas masih meningkat secara volume. “Migas masih sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk energi tapi untuk bahan baku industri petrokomia,” kata Dwi dalam dalam pidatonya di acara 22 Tahun Mengelola Hulu Migas yang disiarkan melalui kanal YouTube SKK Migas, Selasa, 16 Juli 2024.

Selain itu, menurut dia, produksi gas masih akan dominan di masa depan. “Ini mengingat gas merupakan sumber energi transisi yang penting menuju era energi baru dan terbarukan,” tutur Dwi Soetjipto. Karena itu, ia masih percaya diri akan kelanjutan industri hulu migas.

Dalam kesempatan ini, Dwi juga membeberkan kontribusi sektor industri hulu migas bagi negara selama dua puluh tahun terakhir. Ia berujar, hulu migas telah menyumbang Rp5.045 triliun kepada negara dalam rentang dua dekade.

Adapun pada 2023, pihaknya mencatat kontribusi sektor hulu migas bagi penerimaan negara senilai Rp219 triliun. Kemudian, sepanjang semester I atau Januari-Juni 2024, jumlah yang dicatat telah mencapai Rp114 triliun. “Industri hulu migas terus menunjukkan peran strategis dengan kontribusi signifikan.”

Tak cuma itu, ia menyebut sektor industri hulu migas turut berkontribusi bagi terciptanya lapangan kerja untuk 150 ribu pekerja. Bagi sektor industri juga mencipatakan efek multiplier melalui penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yakni Rp76,5 triliun pada 2023 dan Rp34,5 triliun pada semester I tahun ini. “Studi terbaru (studi dari Universitas Indonesia) menunjukkan bahwa setiap US$ 1 dari investasi di industri hulu migas menghasilkan nilai tambah hingga 5,4 kali,” kata dia.

ADIL AL HASAN | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: Dua Dekade Berkontribusi Rp 5.000 Triliun untuk Negara, SKK Migas Sebut Hulu Migas Jadi Penyumbang Terbesar Setelah Pajak

Berita terkait

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

1 hari lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

1 hari lalu

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter.

Baca Selengkapnya

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

1 hari lalu

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Eropa Tengah menghadapi bencana banjir, antara lain di Polandia, Austria, Ceko. Banyak korban berjatuhan dalam bencana alam ini.

Baca Selengkapnya

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

2 hari lalu

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

2 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

2 hari lalu

Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

Warga di beberapa area di Polandia dan Republik Cek pada Senin, 16 September 2024, bergegas mengevakuasikan diri dari bahaya banjir

Baca Selengkapnya

PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

3 hari lalu

PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

Polandia berencana menetapkan status bencana alam akibat banjir yang terus berlanjut di provinsi-provinsi barat daya.

Baca Selengkapnya

Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

3 hari lalu

Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

Para narapidana kabur dengan memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

3 hari lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya