Bos SKK Migas Yakin Sektor Hulu Migas tak Redup Meski Ada Energi Terbarukan

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 17 Juli 2024 01:56 WIB

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto ketika ditemui di Kementerian ESDM, Kamis, 12 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto meyakini industri hulu migas belum menghadapi sunset alias belum redup. Meskipun, saat ini ada energi baru dan energi terbarukan sehingga kontribusi migas ke bauran energi nasional diperkirakan berkurang.

Dwi optimistis kebutuhan akan migas masih meningkat secara volume. “Migas masih sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk energi tapi untuk bahan baku industri petrokomia,” kata Dwi dalam dalam pidatonya di acara 22 Tahun Mengelola Hulu Migas yang disiarkan melalui kanal YouTube SKK Migas, Selasa, 16 Juli 2024.

Selain itu, menurut dia, produksi gas masih akan dominan di masa depan. “Ini mengingat gas merupakan sumber energi transisi yang penting menuju era energi baru dan terbarukan,” tutur Dwi Soetjipto. Karena itu, ia masih percaya diri akan kelanjutan industri hulu migas.

Dalam kesempatan ini, Dwi juga membeberkan kontribusi sektor industri hulu migas bagi negara selama dua puluh tahun terakhir. Ia berujar, hulu migas telah menyumbang Rp 5.045 triliun kepada negara dalam rentang dua dekade.

Adapun pada 2023, pihaknya mencatat kontribusi sektor hulu migas bagi penerimaan negara senilai Rp 219 triliun. Kemudian, sepanjang semester I atau Januari-Juni 2024, jumlah yang dicatat telah mencapai Rp 114 triliun. “Industri hulu migas terus menunjukkan peran strategis dengan kontribusi signifikan.”

Advertising
Advertising

Tak cuma itu, Dwi menyebut sektor industri hulu migas turut berkontribusi bagi terciptanya lapangan kerja untuk 150 ribu pekerja. Bagi sektor industri juga mencipatakan efek multiplier melalui penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yakni Rp 76,5 triliun pada 2023 dan Rp 34,5 triliun pada semester I tahun ini. “Studi terbaru (studi dari Universitas Indonesia) menunjukkan bahwa setiap US$ 1 dari investasi di industri hulu migas menghasilkan nilai tambah hingga 5,4 kali,” kata dia.

Pilihan editor: Dua Dekade Berkontribusi Rp 5.000 Triliun untuk Negara, SKK Migas Sebut Hulu Migas Jadi Penyumbang Terbesar Setelah Pajak

Berita terkait

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

9 hari lalu

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

Profesor Kornelik Blok mengatakan potensi besar pulau Kalimantan dalam energi terbarukan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

27 hari lalu

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyalurkan kredit untuk sektor energi terbarukan sebesar Rp 10,13 triliun pada kuartal II 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

30 hari lalu

Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

Kegiatan mahasiswa UGM ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu masyarakat desa mendapatkan akses listrik memanfaatkan sumber terbarukan.

Baca Selengkapnya

Kontribusi Industri Hulu Migas pada Ekonomi Nasional Rp 5.045 Triliun

32 hari lalu

Kontribusi Industri Hulu Migas pada Ekonomi Nasional Rp 5.045 Triliun

SKK Migas mencatat kontribusi industri hulu Migas pada perekonomian nasional mencapai Rp 5.045 triliun.

Baca Selengkapnya

Catatan SKK Migas, Produksi Migas per Agustus 2024 Naik 3,4 Persen dengan Capaian 1.811 BOEPD

33 hari lalu

Catatan SKK Migas, Produksi Migas per Agustus 2024 Naik 3,4 Persen dengan Capaian 1.811 BOEPD

SKK Migas mencatat realisasi produksi minyak dan gas hingga 15 Agustus 2024 mencapai 1.873 barel oil equivalent per day (BOEPD) atau meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan realisai pada bulan yang sama tahun 2023 yang produksinya sebesar 1.811 BOEPD.

Baca Selengkapnya

PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

34 hari lalu

PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

Pemanfaatan pompa air bertenaga surya untuk demplot pertanian dapat meningkatkan produksi sayur mayur

Baca Selengkapnya

Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih

36 hari lalu

Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih

SKK Migas berkontribusi dalam menjaga lingkungan, diantaranya menanam hingga lebih dari satu juta pohon.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Usulkan Ladang Migas Blok South Andaman Masuk PSN, Apa Keunggulannya?

43 hari lalu

SKK Migas Usulkan Ladang Migas Blok South Andaman Masuk PSN, Apa Keunggulannya?

SKK Migas akan mengajukan Blok South Andaman yang dikelola Mubadala Energy menjadi proyek strategis nasional (PSN) karena menghasilkan 80-100 MMSCFD.

Baca Selengkapnya

Bappenas dan WRI Indonesia Susun Indikator Transisi Energi Berkeadilan

44 hari lalu

Bappenas dan WRI Indonesia Susun Indikator Transisi Energi Berkeadilan

Bappenas dan World Resources Institute (WRI) Indonesia tengah menyusun indikator capaian transisi energi berkeadilan. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Investasi Hijau Masih Belum Jadi Prioritas Pemerintah

50 hari lalu

Investasi Hijau Masih Belum Jadi Prioritas Pemerintah

Realisasi investasi hijau hanya US$ 1,62 miliar dari target US$ 8 miliar. Adapun target industri ekstraktif hingga 2040 mencapai US$ 545,3 miliar.

Baca Selengkapnya