BEI Luncurkan Indeks IDX Cyclical Economy 30, Efektif Berlaku Mulai Besok

Minggu, 14 Juli 2024 15:56 WIB

Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan indeks baru bernama IDX Cyclical Economy 30 pada Sabtu, 13 Juli 2024. Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari, mengatakan indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor dari IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar. Selain itu, juga didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Indeks ini mulai berlaku efektif per Senin, 15 Juli 2024. "Mencakup saham dari berbagai sektor cyclical yang dikenal memiliki kinerja signifikan, dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi, termasuk sektor finansial, barang konsumen nonprimer, hingga infrastruktur," kata Pande dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Minggu, 14 Juli 2024.

Sektor cyclical dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Contoh sektor ini meliputi perkebunan, pertambangan, industri dasar, aneka industri, properti, hingga keuangan dan perdagangan.

Pande juga menjelaskan tahapan awal penentuan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 dengan mengecualikan saham yang tercatat di Papan Pemantauan Khusus. Kemudian, BEI memilih saham yang selalu diperdagangkan selama 12 bulan terakhir, dan saham yang sesuai dengan klasifikasi saham cyclical berdasarkan subsektor IDXIC.

Selanjutnya, BEI memilih 30 saham yang memiliki peringkat tertinggi. "Berdasarkan faktor nilai transaksi, frekuensi transaksi, kapitalisasi pasar free float, keterwakilan masing-masing sektor cyclical, dan fundamental."

Advertising
Advertising

Penghitungan indeks IDX Cyclical Economy 30 menggunakan metode adjusted market capitalization weighted berdasarkan kapitalisasi pasar free float atau saham beredar. Bobot saham dibatasi paling tinggi 25 persen, yang disesuaikan pada saat evaluasi.

Pande menambahkan, indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Maret 2019 dengan nilai awal 100. Evaluasi berkala indeks IDX Cyclical Economy 30 terdiri dari evaluasi mayor dan minor. Evaluasi mayor bertujuan untuk pemilihan dan pembobotan ulang konstituen indeks, yang akan dilakukan pada akhir Februari dan Agustus.

Sementara itu, evaluasi minor bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang bobot saham, yang akan dilakukan pada akhir Mei dan November. Hasil evaluasi indeks berlaku efektif pada hari bursa pertama bulan berikutnya.

Dengan hadirnya IDX Cyclical Economy 30, BEI berharap agar para investor lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi yang adaptif terhadap perubahan siklus ekonomi. Dengan demikian, dapat mencapai kinerja portofolio yang optimal. Pada masa mendatang, kata Pande, indeks ini dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF) indeks.

"Sehingga investor dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham sektor cyclical dan dapat memanfaatkan strategi diversifikasi yang ditawarkan oleh indeks IDX Cyclical Economy 30," katanya.

30 saham yang masuk indeks

Berikut daftar 30 saham yang masuk ke dalam IDX Cyclical Economy 30:

1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES)

2. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)

3. PT Bank Jago Tbk. (ARTO)

4. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

5. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI)

6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI)

7. PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN)

8. PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI)

9. PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA)

10. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)

11. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BUMI)

12. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)

13. PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS)

14. PT Capital Financial Indonesia Tbk. (CASA)

15. PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT)

16. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)

17. PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA)

18. PT Essa Indstries Indonesia Tbk. (ESSA)

19. PT MD Pictures Tbk. (FILM)

20. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)

21. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP)

22. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP)

23. PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI)

24. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

25. PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN)

26. PT Panin Financial Tbk. (PNLF)

27. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA)

28. PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR)

29. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)

30. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).

Pilihan Editor: Hary Tanoe Borong 102 Juta Saham MNC Asia Holding, Kenapa?

Berita terkait

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

3 hari lalu

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

Teror bom terjadi di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Simak kilas balik peristiwa bom BEJ 24 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

3 hari lalu

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan menjual 99,99 persen sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

4 hari lalu

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

IHSG mengalami penguatan signifikan hari ini. Pada penutupan bursa berada di angka 7.798,15 dan diprediksi akan kembali menguat besok.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Rebound di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.731

6 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Rebound di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.731

Setelah melemah kemarin, IHSG berhasil rebound di sesi pertama hari ini dan menutup sesi di level 7.731 (+0,36 persen).

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.657, Saham GoTo dan BBRI Banyak Diperdagangkan

7 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.657, Saham GoTo dan BBRI Banyak Diperdagangkan

IHSG mendapat tekanan di sesi pertama hari ini dan menutup sesi di level 7.657 atau -0,83 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: CPNS Keluhkan Pengembalian Duit Pembelian Meterai, Rekomendasi Saham Pilihan

8 hari lalu

Terkini Bisnis: CPNS Keluhkan Pengembalian Duit Pembelian Meterai, Rekomendasi Saham Pilihan

Ada banyak warganet mengeluhkan pengembalian duit pembelian meterai tersebut.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menguat, Ini 3 Rekomendasi Saham Pilihan

8 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menguat, Ini 3 Rekomendasi Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat 0,53 persen pada penutupan perdagangan Jumat, 6 September 2024 dengan level 7.721.

Baca Selengkapnya

Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

9 hari lalu

Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Berapa biaya carter pesawatnya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sepakati Peralihan Saham PT Angkasa Pura Indonesia ke Injourney

9 hari lalu

Erick Thohir Sepakati Peralihan Saham PT Angkasa Pura Indonesia ke Injourney

Menteri BUMN Erick Thohir menyetujui Injourney mengambilalih seluruh kepemilikan saham PT Angkasa Pura Indonesia (Persero).

Baca Selengkapnya

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

9 hari lalu

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.

Baca Selengkapnya