Pemerintah Suntik Modal BUMN Merugi, Pengamat: Tidak Masuk Akal

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 13 Juli 2024 21:50 WIB

Rapat Kerja Menteri Keuangan bersama Komisi XI DPR RI soal pengambilan keputusan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2023 dan 2024 di Gedung Nusantara 1, DPR, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. TEMPO/Defara Dhanya

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara BUMN dari Datanesia Institute Herry Gunawan mempertanyakan Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap 16 perusahaan pelat merah, khususnya perusahaan yang rugi atau kinerjanya yang minim. Menurut dia, prinsip PMN adalah investasi pemerintah yang ditanamkan pada perseroan sebagai kekayaan negara yang dipisahkan.

“Kalau investasi di perusahaan yang rugi atau kinerjanya tak perform, tentu patut dipertanyakan, apakah sejalan dengan tujuan tersebut. Sulit diterima nalar, kalau BUMN rugi dan tak menjalankan penugasan pemerintah, justru mendapatkan PMN,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 12 Juli 2024.

Ironiya, kata Herry, sebagai ada perusahaan seperti Waskita Karya yang pada 2021 rugi tapi tetap bayar tantiem atau bonus kinerja ke Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun itu, kata dia, Waskita juga dapat PMN sebesar Rp 7,9 triliun merujuk PP Nomor 116/2021. “Jangan-jangan, PMN justru digunakan untuk bayar bonus ke manajemen perusahaan. Ini tragis. BUMN rugi, tapi bayar bonus, bahkan dapat suntikan modal dari pemerintah,” kata Herry.

Ia pun menyoroti maraknya BUMN namun lini bisnis yang mirip, merupakan persoalan yang coba diselesaikan pemerintah melalui konsolidasi, misalnya membentuk holding. Tapi persoalan yang lebih mendasar, kata dia, mestinya tak semua lini usaha dimasuki oleh BUMN. “Cukup yang strategis saja, misalnya energi, pangan, infrastruktur. Untuk sektor pariwisata misalnya, tidak strategis untuk diurus oleh BUMN,” kata dia.

Tak hanya itu, Herry juga menuturkan dalam konsolidasi BUMN juga perlu dikritisi, seperti kasus holding asuransi Indonesia Financial Group (IFG) yang nama perusahaannya PT Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Hampir setiap tahun sejak awal menjadi holding pada 2022, ia mengatakan mendapatkan PMN triliunan rupiah. “Ini kan jadi beban negara. Lagi pula, apa perlu pemerintah punya perusahaan asuransi? Mestinya kan tidak. Kita sudah punya bank BUMN yang lebih strategis dalam mendukung perekonomian nasional,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut dia, publik juga nyaris tak pernah mendengar hasil audit khusus terhadap penggunaan PMN yang sudah diberikan. Ia tak ingin PMN digunakan untuk memberikan fasilitas termasuk bayar bonus kepada manajemen kendati perusahaan merugi. “BUMN yang tak strategis ya dibubarkan saja. Biarkan swasta yang berkembang. Tak perlu BUMN masuk di seluruh sektor usaha,” ujarnya.

Senada, Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus mengatakan pemerintah hendaknya mencari penyebab masalah perusahaan yang merugi atau tak berkembang, namun diberikan PMN. “PMN murni harus atas dasar kepentingan bisnis, tak ada kepentingan politik apapun, apalagi momentumnya diberikan di penghujung periode pemerintah dan DPR,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar pemerintah menyederhanakan BUMN, tak sekadar soal jumlah melainkan juga proses bisnis dan manajemennya sehingga terjadi efisiensi. Hal itu, kata dia, biaya produksi BUMN jauh lebih tinggi dari swasta,

“Saat ini ada persaingan sesama BUMN karena di sektor industri yang sama bisa ada lebih dari satu BUMN, sementara jika di-merger juga penuh masalah, mulai dari corporate value yang berbeda hingga standar kesejahteraan karyawan dan hal itu membuat gap,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PMN yang digelontorkan itu untuk pertama kalinya bersumber dari setoran dividen BUMN, bukan dibiayai oleh utang. “Ini pertama kali PMN yang didorong Kementerian BUMN tidak berdasar utang negara, karena dividen lebih besar dari PMN,” kata Erick, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam, 10 Juli 2024.

Sepanjang 2020–2024, total setoran dividen BUMN ke negara mencapai Rp 279,8 triliun. Sementara, suntikan PMN pada periode itu sebesar Rp 217,9 triliun. Dengan begitu, ada selisih sebesar Rp 61,9 triliun. Menurut Erick, ini memberi kepastian untuk penyehatan dan transformasi komitmen BUMN menjadi benteng ekonomi nasional.

Begitu pula dengan Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan perihal PMN sebesar total Rp 44,24 triliun untuk 16 perusahaan pelat merah. “PMN itu penugasan, (perusahaan) BUMN ditugaskan untuk mengerjakan kebijakan-kebijakan pemerintah,” katanya kepada Tempo, Jumat, 12 Juli 2024.

Arya menuturkan, dalam fenomena bisnis acapkali kebijakannya tak begitu bernilai ekonomis di tahap awal sehingga yang mengerjakan dari perusahaan BUMN itu sendiri. “Misalnya bangun jalan tol, itu tak ekonomis untuk tahap awal. Karena marketnya belum ada, sehingga kalau kita tunggu swasta itu bisa lama. Tapi kan butuh pendanaan, di situlah ada penugasan,” ujar Arya.

Pilihan Editor: Bahlil Yakin Bandara IKN Siap Digunakan Sebelum 17 Agustus: Kita Akan Mendarat di Sana

Berita terkait

Kemenkumham Dukung Olahraga Tanah Air, Utamanya Terkait Naturalisasi

5 jam lalu

Kemenkumham Dukung Olahraga Tanah Air, Utamanya Terkait Naturalisasi

Kemenkumham Dukung PSSI dan Perbasi

Baca Selengkapnya

Menkumham Supratman Andi Agtas Bertemu Erick Thohir, Bahas Naturalisasi Pemain Basket dan Sepak Bola

6 jam lalu

Menkumham Supratman Andi Agtas Bertemu Erick Thohir, Bahas Naturalisasi Pemain Basket dan Sepak Bola

Menkumham Supratman Andi Agtas berkomitmen mendukung program PSSI dan PP Perbasi termasuk naturalisasi pemain demi terwujudnya prestasi.

Baca Selengkapnya

Putusan PK Vonis Bebas Pengusaha Medan Terpidana Kasus Kredit Macet Bank BUMN Rp 39,5 miliar

9 jam lalu

Putusan PK Vonis Bebas Pengusaha Medan Terpidana Kasus Kredit Macet Bank BUMN Rp 39,5 miliar

MA melalui putusan PK memvonis bebas Mujianto terpidana kasus kredit macet di bank BUMN sebesar Rp 39,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ambil Sumpah WNI di Belanda, Erick Thohir: Tidak Ada yang Spesial

9 jam lalu

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ambil Sumpah WNI di Belanda, Erick Thohir: Tidak Ada yang Spesial

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkap encana pengambilan sumpah warga negara Indonesia terhadap Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Belanda.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

11 jam lalu

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan naturalisasi sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

11 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak menyalahi aturan pemerintah maupun FIFA.

Baca Selengkapnya

TC Timnas Indonesia di IKN Bakal Dibuka 11 Oktober, Erick Thohir Pastikan Presiden FIFA Hadir saat Pembukaan

11 jam lalu

TC Timnas Indonesia di IKN Bakal Dibuka 11 Oktober, Erick Thohir Pastikan Presiden FIFA Hadir saat Pembukaan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan Presiden FIFA Gianni Infantino akan hadir dalam pembukaan TC Timnas Indonesia di IKN.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Wasit Kena Bogem Pemain di PON 2024 Saat Petandingan Aceh Vs Sulteng

14 jam lalu

Serba-serbi Wasit Kena Bogem Pemain di PON 2024 Saat Petandingan Aceh Vs Sulteng

Laga perempat final sepak bola putra PON 2024 antara Aceh vs Sulawesi Tengah berakhir ricuh. Wasit dianggap curang kena bogem pemain.

Baca Selengkapnya

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

1 hari lalu

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan tertinggi dalam ajang International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 10-11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

1 hari lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya