Bea Masuk hingga Satgas untuk Berantas Impor Ilegal, Pengusaha Konveksi Ini Cerita Kondisi Sudah Kritis

Kamis, 11 Juli 2024 20:40 WIB

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, angkat bicara ihwal rencana pemerintah memberlakukan bea masuk hingga membentuk Satgas untuk memberantas impor ilegal. Dia mengaku hanya menginginkan aturan impor kembali ke Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023.

Nandi menuturkan, Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan Bea Masuk Antidumping (BMAD) hanya akan menyentuh impor legal. Padahal, dia mengaku masih bisa bersaing produk-produk yang diimpor secara legal. Menurut dia, permasalahan sebenarnya dari terpuruknya industri tekstil adalah banjir impor yang masuk secara ilegal.

“Boleh aja (ada bea masuk), tapi kalau saya lebih fokus ke yang ilegalnya itu. Harus segera ada penindakan,” kata Nandi, ditemui Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024.

Ketika ditanya ihwal rencana pemerintah membentuk Satgas untuk memberantas impor ilegal, Nandi tetap menyatakan keinginannya agar pemerintah kembali memberlakukan Permendag Nomor 36 Tahun 2023. Ketika aturan impor itu masih berlaku, dia mengaku industri konveksi mengalami “bulan madu”.

“Itu udah cocok bagi kami. Enggak ada lagi mau Satgas, mau apa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Setelah Permendag Nomor 8 Tahun 2024 bergulir, Nandi mengatakan barang-barang impor tidak lagi dibatasi. Hal ini diperparah dengan relaksasi yang membuat Bea Cukai membongkar 26.415 kontainer tertahan di pelabuhan.

Dia menduga, 40 persen di antara kontainer itu merupakan produk jadi. Walhasil, 70 persen dari sekitar 3.000 industri konveksi anggota IPKB kini terpaksa mengurangi produksi.

Nandi mengatakan, kondisi saat ini sudah kritis. Bila pemerintah terus membiarkan, dia khawatir makin banyak industri yang mati dalam dua-tiga bulan mendatang. Dia menyaksikan sendiri, saat ini sejumlah konveksi kini telah menawarkan mesin-mesinnya di berbagai forum daring.

Pemerintah sebelumnya berencana akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan kebijakan itu akan diterapkan oleh pihaknya dalam menyikapi persoalan perang dagang antara Negeri Tirai Bambu itu dengan Amerika Serikat (AS).

Ia menjelaskan perang dagang Cina dan AS telah memicu kelebihan pasokan dan kelebihan kapasitas sehingga produk-produk asal Cina kemudian membanjiri Indonesia. Sejumlah produk impor itu di antaranya pakaian, baja, tekstil, dan lain sebagainya, karena pasar negara-negara Barat menolak produk Cina tersebut.

Pilihan Editor: Zulhas: Ada Kaus Impor Rp50 Ribu, Pasti Masuknya Ilegal

Berita terkait

Kenapa Banyak PHK Massal di Perusahaan Besar? Ini Pendapat Para Ahli

5 jam lalu

Kenapa Banyak PHK Massal di Perusahaan Besar? Ini Pendapat Para Ahli

Kemnaker mencatat jumlah pekerja terkena PHK mencapai 59.796 orang per Oktober 2024. Kenapa banyak PHK massal? Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Wajibkan Hilirisasi LPG, Pemerintah akan Bangun Pabrik-pabrik Gas untuk Kurangi Impor

7 jam lalu

Bahlil Wajibkan Hilirisasi LPG, Pemerintah akan Bangun Pabrik-pabrik Gas untuk Kurangi Impor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mewajibkan adanya hilirisasi liquefied petroleum gas (LPG) atau gas elpiji

Baca Selengkapnya

Arahan Prabowo, Menteri Hanif Hentikan Impor Sampah Plastik Mulai 2025

7 jam lalu

Arahan Prabowo, Menteri Hanif Hentikan Impor Sampah Plastik Mulai 2025

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan tidak akan lagi menerbitkan izin untuk impor sampah plastik tersebut.

Baca Selengkapnya

Sidak Tempat Sampah Ilegal Daur Ulang, Menteri Hanif Faisol Akan Hapus Batas 2 Persen Plastik dari Impor Kertas

10 jam lalu

Sidak Tempat Sampah Ilegal Daur Ulang, Menteri Hanif Faisol Akan Hapus Batas 2 Persen Plastik dari Impor Kertas

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol meminta pabrik daur ulang kertas itu menutup tempat pembuangan sampah ilegal tersebut.

Baca Selengkapnya

Bapanas Uji 240 Senyawa Residu Pestisida Anggur Shine Muscat: 219 Negatif

11 jam lalu

Bapanas Uji 240 Senyawa Residu Pestisida Anggur Shine Muscat: 219 Negatif

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur shine muscat impor asal Cina. Ini hasilnya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Akan Cetak Lahan Sawah Baru untuk Program Swasembada Pangan, Caranya?

13 jam lalu

Zulhas Sebut Akan Cetak Lahan Sawah Baru untuk Program Swasembada Pangan, Caranya?

Zulhas mengatakan akan membuka lahan-lahan persawahan baru di berbagai daerah Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Wujudkan Swasembada Pangan, Zulhas akan Sediakan 2 Juta Ton Beras hingga Akhir Tahun 2024

14 jam lalu

Wujudkan Swasembada Pangan, Zulhas akan Sediakan 2 Juta Ton Beras hingga Akhir Tahun 2024

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan akan menyediakan stok beras untuk mencukupi kebutuhan nasional sekurang-kurangnya sebesar 2 juta ton hingga akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketum Parpol Koalisi Ingin Rutin Bertemu dengan Prabowo

3 hari lalu

Alasan Ketum Parpol Koalisi Ingin Rutin Bertemu dengan Prabowo

Ketum parpol koalisi ingin tetap menjaga komunikasi yang intensif dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

3 hari lalu

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini tengah menguji sampel anggur shine muscat. Hasil diumumkan Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

BPOM Lakukan Uji Lab Anggur Shine Muscat: Tunggu Hasilnya Senin Depan

3 hari lalu

BPOM Lakukan Uji Lab Anggur Shine Muscat: Tunggu Hasilnya Senin Depan

Taruna menyebut, hasil uji laboratorium BPOM menjadi data utama untuk memutuskan apakah anggur ini aman dikonsumsi atau tidak

Baca Selengkapnya