Tanggapan Pertamina dan Menteri ESDM Soal Isu Pertalite akan Diganti Pertamax Green 95

Rabu, 10 Juli 2024 08:36 WIB

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Publik kembali membahas mengenai isu Pertalite yang akan diganti dengan Pertamax Green per Agustus 2024 di SPBU Pertamina seluruh Indonesia.

Sebenarnya. isu ini sudah muncul ke publik sejak tahun lalu. Saat itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, penggantian Pertalite menjadi Pertamax Green sebagai bagian program Langit Biru Pertamina untuk mengurangi emisi gas buang.

Berdasarkan aturan standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), batas minimal oktan number yang boleh dijual adalah 91. Dari angka tersebut, Pertamina akan fokus menjual tiga produk.

“Jadi ada 3 produk pada 2024. Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo,” kata Nicke Widyawati, pada 30 Agustus 2023 lalu.

Kabar Pertalite akan diganti Pertamax Green 95 Agustus ini, dibantah Pertamina Patra Niaga. "Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga masih terus menyalurkan Pertalite sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah serta sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Media and Stakeholder Manager PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulandari di Malang, dikutip dari Antara, Sabtu 15 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Heppy mengatakan bahwa Pertalite sebagai BBM bersubsidi sehingga pencabutannya dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah. Namun sampai dengan saat ini belum ada perintah untuk menghentikan penyaluran Pertalite.

“Kami rasa subsidi ini akan terus diberikan oleh pemerintah dan Pertamina akan tetap menyalurkan,” ujar dia.
“Kehadiran Pertamax Green 95 bukan untuk menghentikan penyaluran Pertalite, namun ada kesalahan persepsi yang kami dapatkan di masyarakat,” katanya.

Beberapa pihak dari Pertamina dan Menteri ESDM sudah menanggapi wacana tersebut sejak diungkapkan ke publik beberapa waktu lalu.

Corporate Secretary Pertamina Niaga, Irto Ginting

Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan, masih menyalurkan Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah pada 2024 sehingga tidak perlu khawatir lantaran akan disalurkan sesuai ketentuan. Menurut Irto Ginting. sesuai Kepmen ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan pemerintah.

“Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya, seperti diberitakan Antara, pada 10 Mei 2024.

Pada kesempatan berbeda, Irto juga mengelak pergantian Pertalite menjadi Pertamax Green. “Berkaitan dengan adanya pemberitaan mengenai penggantian atau penghapusan Pertalite dengan Pertamax Green 95, hal ini tidak benar,” kata Irto, pada 29 April 2024.

Namun, Irto membenarkan, jika ada beberapa SPBU yang sudah tidak menjual Pertalite. Sebab, tidak semua SPBU mendapat alokasi BBM. Jumlah SPBU yang tidak mendapat alokasi BBM subsidi tersebut diklaim oleh Irto tidak banyak.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif

Sebelumnya, isu peralihan Pertalite menjadi Pertamax Green dibantah oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Ia mempertanyakan biaya rencana penghapusan Pertalite dan pengalihan subsidi ini.

“Ongkosnya dari mana? (Biaya produksinya) naik, siapa yang mau bayar?”, tanyanya, sebagaimana tertulis dalam Koran Tempo, pada 1 September 2023. kata dia.

Lebih lanjut, Arifin menyampaikan, naiknya kualitas bahan bakar usai dicampur bioetanol adalah hal yang bagus, termasuk Pertamax Green. Pasalnya, campuran ini membuat bahan bakar semakin ramah lingkungan. Namun, penghapusan Pertalite yang akan diganti menjadi Pertamax Green masih dalam proses pengkajian. Ia juga menyebutkan, pemerintah dalam waktu dekat berupaya menangani polusi dengan membidik beberapa sumber emisi, seperti transportasi dan industri.

Area Manager Pertamina Patra Niaga

Dikutip dari Antara, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menegaskan bahwa penjualan produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir di 17 SPBU Jawa Timur bukan untuk menggantikan produk Pertalite.

"Memang terdapat 17 SPBU di Jawa Timur yang menjual produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir, namun tidak ada kaitannya dengan isu yang berkembang di masyarakat bahwa produk tersebut adalah pengganti Pertalite," kata Ahad dalam keterangan diterima di Surabaya.

Produk Pertamax Green 95 adalah produk baru Pertamina yang dikhususkan untuk segmentasi kendaraan tertentu yang mengkonsumsi BBM dengan RON 92 ke atas.

RACHEL FARAHDIBA R | AISYAH AMIRA WAKANG | CAESAR AKBAR

Pilihan Editor: Luhut Sebut Mulai 17 Agustus Penjualan BBM Bersubsidi Diperketat, Seperti Apa Aturannya?

Berita terkait

Mantan Komisaris Pertamina Edy Hermantoro Diperiksa KPK

2 jam lalu

Mantan Komisaris Pertamina Edy Hermantoro Diperiksa KPK

Komisaris PT Pertamina (Persero) periode 2013-2014, A. Edy Hermantoro, diperiksa KPK terkait dengan dugaan korupsi pengadaan LNG

Baca Selengkapnya

Pertamina NRE dan PIS Kolaborasi Kembangkan Transportasi Berbasis Hidrogen Hijau

22 jam lalu

Pertamina NRE dan PIS Kolaborasi Kembangkan Transportasi Berbasis Hidrogen Hijau

Pertamina NRE dan PIS berkolaborasi untuk transportasi energi terbarukan terutama hydrogen hijau. Kerja sama ini mendukung efisiensi, transisi energi bersih, dan memperluas portofolio bisnis energi hijau Pertamina di sektor maritim.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sidak Penggunaan LPG 3 Kg, Sasar Pelaku Bisnis Laundry dan Restoran di Karanganyar

1 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sidak Penggunaan LPG 3 Kg, Sasar Pelaku Bisnis Laundry dan Restoran di Karanganyar

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan sasaran usaha binatu (laundry) dan restoran di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pangkas Perizinan Eksplorasi Migas untuk Menarik Investor

3 hari lalu

Bahlil Pangkas Perizinan Eksplorasi Migas untuk Menarik Investor

Bahlil mengatakan Kementerian ESDM mencatat dari 44.900 sumur migas yang ada di Indonesia, hanya 16.600 sumur yang aktif.

Baca Selengkapnya

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

7 hari lalu

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

Bahlil mengatakan bahwa ia dilantik tiga kali sebagai pejabat selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jabatannya, kata dia bertahap taklangsung menteri.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Kode QR Pertamina untuk Beli Solar dan Pertalite

7 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Kode QR Pertamina untuk Beli Solar dan Pertalite

Ketahui syarat dan cara daftar kode QR Pertamina untuk membeli solar dan pertalite untuk semua jenis kendaraan. Bisa dilakukan dengan mudah.

Baca Selengkapnya

Capaian UMKM Pertamina Tembus Rp1 Miliar di Inacraft

11 hari lalu

Capaian UMKM Pertamina Tembus Rp1 Miliar di Inacraft

Inacraft On October Vol.3 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) selama lima hari sejak 2 Oktober hingga 6 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Fortune's Most Powerful Women 2024, Apa Pencapaiannya?

13 hari lalu

Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Fortune's Most Powerful Women 2024, Apa Pencapaiannya?

Diirut Pertamina Nicke Widyawati kembali tercatat dalam Fortune's Most Powerful Women 2024 dengan menempati posisi ke-47. Ini pencapaiannya.

Baca Selengkapnya

Nicke Widyawati Kembali Masuk Fortune's Most Powerful Women 2024, Berikut Sosok Dirut Pertamina

14 hari lalu

Nicke Widyawati Kembali Masuk Fortune's Most Powerful Women 2024, Berikut Sosok Dirut Pertamina

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menempati posisi ke-47 dalam daftar Fortune's Most Powerful Women 2024. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tingkatkan Pengangkutan Kargo Petrokimia

14 hari lalu

Pertamina Tingkatkan Pengangkutan Kargo Petrokimia

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menjalin kemitraan strategis untuk pengangkutan kargo petrokimia berupa Paraxylene dan Propylene

Baca Selengkapnya