Bos PO San Cerita soal Modus Penipuan Penjualan Tiket Bus hingga Rugi Rp 16 Jutaan

Selasa, 9 Juli 2024 20:40 WIB

Ilustrasi pemudi di terminal bus. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT San Putra Sejahtera atau PO San, Kurnia Lesani Adnan, menceritakan maraknya penipuan tiket bus masih terus terjadi dan semakin meresahkan. Belakangan, seiring dengan perkembangan di era digital, penipu menyasar korban lewat media sosial dan Google Review.

Sani mencontohkan, penipu menyebar nomor telepon melalui media sosial dan Google Review dan mengaku sebagai agen dari perusahaan bus. Para korban yakni calon penumpang tidak mengecek ulang dan kemudian menghubungi nomor itu, lalu melakukan pemesanan dan membayar sejumlah uang akhirnya tertipu.

Oleh karena itu, ia mengimbau para calon pembeli tiket untuk tak langsung percaya dengan nomor yang beredar di media sosial. "Karena kebenaran nomor kontak tersebut masih diragukan,” kata Sani, dalam keterangan tertulis, pada Selasa, 9 Juli 2024.

Ia pun mengingatkan agar calon penumpang hanya memesan di jalur resmi pemesanan tiket bus. Dalam hal ini, ia berharap pemerintah terus aktif melakukan upaya perlindungan sehingga dapat mencegah semakin banyak korban berjatuhan dengan memberantas penipuan tiket bus ini.

"Diharapkan semua pihak, masyarakat, pengusaha PO Bus, pemerintah, dan pihak terkait bersama-sama memberantas agar tidak semakin banyak yang dirugikan, yakni masyarakat, pengusaha PO Bus dan para karyawannya,” tutur Sani.

Advertising
Advertising

Penipuan tiket bus ini, kata dia, juga mengancam nama baik dan reputasi perusahaan karena masyarakat bisa saja menganggap penipuan ini dilakukan atas kerja sama dengan operator. "Ini akan merusak kepercayaan masyarakat menggunakan jasa bus sebagai salah satu moda transportasi daratnya," ujar dia.“Pemerintah harus menyelesaikan masalah penipuan ini secara hukum dengan sangat serius."

Wakil Direktur PO SAN, Kurnia Lesari Adnan, menambahkan, perusahaannya menjadi korban penipuan tiket bus ini. Penipuan banyak terjadi di Google Review, di akun fanbase Facebook PO. SAN - SAN Lover - serta dilakukan di kolom komentar Instagram PO. SAN.

Pada laman SAN Lover, misalnya, sering muncul pertanyaan dari warganet soal tempat pemesanan tiket PO. SAN. Penipu kemudian menjawab pertanyaan itu dengan mencantumkan nomor telepon palsu. Mereka menuliskan nomor telepon untuk.pemesanan tiket 08383777xxxx, 08527302××××, 08571145××××, dan nomor lainnya yang bukan nomor resmi PO. SAN.

Sayangnya, calon penumpang yang tidak mengecek kebenaran nomor tersebut langsung melakukan transaksi dengan nomor palsu itu. “Kami sudah mendapatkan 20 kali laporan penipuan dengan total kerugian sebesar Rp 15.704.927," tutur dia.

Bahkan, dia menjelaskan, ada calon penumpang yang rugi hingga Rp 2,1 juta untuk membayar tiket tiga penumpang yang akan berangkat. "Yang hebatnya, penumpang ini mendapatkan tiket elektronik yang mirip dengan tiket resmi PO. SAN,” kata Sari, panggilan Kurnia Lesari Adnan.

Sari menduga, penipuan ini dilakukan dengan dengan cara penipu meniru bentuk tiket resmi PO. Bagi calon penumpang yang awam, kata dia, tentu tidak bisa membedakan antara tiket resmi dan tiket palsu. Namun saat akan naik bus di manifest, nama korban tak tercantum.

Misalnya, kata dia, korban tak bisa berangkat karena di jadwal resmi perusahaan pada 23 Juni 2024, tidak ada pemberangkatan bus Executive rute Bengkulu-Solo melalui Lubuk Linggau) di sistem penjualan PO. SAN. "Setelah diteliti, ada banyak perbedaan antara tiket resmi dan tiket palsu,” ucap Sari. Dalam pencegahan penipuan, kata dia, perusahaan telah membuat aplikasi resmi bernama Buzzit.

Pilihan Editor: Kemenhub Periksa 984 Bus Pariwisata, 539 Bus Tercatat Tidak Perpanjang Uji KIR

Berita terkait

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

2 hari lalu

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

Ditreskrimum Polda Banten menangkap TS dalam kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan pengadaan jas almamater fiktif senilai Rp 45,74 Miliar.

Baca Selengkapnya

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

2 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

3 hari lalu

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

Polda Metro Jaya belum menjatuhkan sanksi terhadap Aipda P yang diduga melakukan pungli di Samsat Bekasi. Ini aturan hukum berdasarkan KUHP.

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

3 hari lalu

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

Korban penipuan diiming-imingi keuntungan sepuluh kali lipat setelah menjalankan ritual khusus.

Baca Selengkapnya

Satgas PPKS Unsoed Beberkan Modus Penipuan Tawaran Kerja yang Berujung pada Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswa

4 hari lalu

Satgas PPKS Unsoed Beberkan Modus Penipuan Tawaran Kerja yang Berujung pada Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswa

Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual telah emetakan tiga modus utama pelaku untuk menjebak korban.

Baca Selengkapnya

Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

6 hari lalu

Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

Seorang polisi berpangkar bripda diduga menipu Makmurdin Muslim. Pria 27 tahun itu kehilangan Rp 50 juta, dan tak jadi pegawai PT KAI.

Baca Selengkapnya

Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

8 hari lalu

Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

Ardiansyah kehilangan Rp 600 ribu karena tertipu calo tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Australia

Baca Selengkapnya

Anak SMP Diduga Menjadi Korban Penipuan, Motor Raib Diganti Map Kosong

9 hari lalu

Anak SMP Diduga Menjadi Korban Penipuan, Motor Raib Diganti Map Kosong

Warga Pondok Aren mengatakan, anak itu menangis histeris di jalanan setelah sepeda motornya hilang dibawa pelaku penipuan.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

9 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang

Baca Selengkapnya

Ingin Bepergian? Waspadai 6 Tanda Ini agar Tak Jadi Korban Penipuan

13 hari lalu

Ingin Bepergian? Waspadai 6 Tanda Ini agar Tak Jadi Korban Penipuan

Penting untuk sangat berhati-hati saat ingin liburan dan bepergian. Untuk menghindari penipuan, berikut saran pakar apa saja yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya