Target Pertumbuhan Ekonomi di Asumsi Dasar RAPBN-RKP 2025 Beda, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Kamis, 4 Juli 2024 20:29 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengapa persentase target pertumbuhan ekonomi dalam asumsi dasar makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dengan yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 berbeda.

Di dalam asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2025, target pertumbuhan dipasang pada level 5,1 sampai 5,5 persen. Sementara di dalam RKP 2025, target yang dibidik antara 5,3 sampai 5,6 persen.

"Ada beberapa range kan kita lihat tadi antara RKP dengan beberapa laporan Panja A dan C itu masih ada yang belum disinkronkan, nanti kita lihat ya," kata Sri Mulyani saat ditemui usai rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Banggar DPR RI), Senayan pada Kamis, 4 Juli 2024.

Sri Mulyani juga belum mau membocorkan hal-hal yang tengah dibahas. "Nanti kan kami sesudah ini menyusun APBN-nya, nanti kami sampaikan ya estimasinya. Jadi, dua minggu lagi kita lihat ada laporan semester yang membuat forecast 2024 dan kemudian kami susun APBN-nya. Jadi aku gak mau men-spoil apa yang sedang dibuat," tutur Bendahara Negara ini.

Sementara di dalam dokumen asumsi dasar ekonomi makro 2025, laju perekonomian Indonesia diharapkan tumbuh 5,1 sampai 5,5 persen. Hal ini utamanya ditopang oleh permintaan domestik yang masih kuat serta kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong akselerasi transformasi ekonomi nasional. "Dinamika eksternal dan domestik serta arah kebijakan ekonomi nasional akan memengaruhi kinerja dan prospek pertumbuhan ekonomi nasional."

Advertising
Advertising

Selain itu, laju inflasi tahun depan ditargetkan pada kisaran 1,5 sampai 3,5 persen. Mengutip dokumen asumsi dasar makro 2025, laju inflasi ditargetkan terjaga karena ditopang oleh berbagai langkah kebijakan yang sinergis dan terkoordinasi dengan baik, dari nasional maupun daerah. "Inflasi volitile food diarahkan berada di bawah 5 persen, didukung dengan langkah stabilisasi harga, khususnya berbagai upaya menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi."

Pilihan Editor: Libur Tahun Baru Islam 1446 H, KAI Sediakan Kereta Tambahan dari Bandung

Berita terkait

Sri Mulyani Janji Pemerintah Beri Beasiswa Santri sampai Gelar Doktor di Sektor Ekonomi Syariah

6 jam lalu

Sri Mulyani Janji Pemerintah Beri Beasiswa Santri sampai Gelar Doktor di Sektor Ekonomi Syariah

Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji pemerintah akan memberikan beasiswa untuk para santri hingga mendapat gelar doktor di sektor ekonomi syariah

Baca Selengkapnya

Realisasi KUR Syariah Rp 16,7 Triliun, Sri Mulyani: Perluasan Akses Pembiayaan UMKM

6 jam lalu

Realisasi KUR Syariah Rp 16,7 Triliun, Sri Mulyani: Perluasan Akses Pembiayaan UMKM

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi KUR Syariah mencapai Rp 16,7 triliun pada September 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Arsjad Rasjid Masih Ketua Kadin

6 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Arsjad Rasjid Masih Ketua Kadin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Arsjad Rasjid sebagai Ketua Kadin.

Baca Selengkapnya

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

13 jam lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Ribuan Hakim Cuti Bersama Pekan Depan, Pakar Hukum Unud: Wajar, Tapi Jangan Sampai Masyarakat Hilang Kepercayaan

15 jam lalu

Ribuan Hakim Cuti Bersama Pekan Depan, Pakar Hukum Unud: Wajar, Tapi Jangan Sampai Masyarakat Hilang Kepercayaan

Ribuan hakim cuti bersama pada 7-11 Oktober 2024 untuk menuntut kenaikan gaji dan tunjangan. Begini respons pakar hukum Universitas Udayana (Unud).

Baca Selengkapnya

Azwar Anas: Kemenpan RB Siapkan Berbagai Kebutuhan Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Azwar Anas: Kemenpan RB Siapkan Berbagai Kebutuhan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menpan RB Abdullah Azwar Anas menepis pertanyaan tentang kelanjutan dirinya di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

1 hari lalu

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.

Baca Selengkapnya

MA Sebut Sri Mulyani Sudah Setujui Kenaikan Gaji Hakim

1 hari lalu

MA Sebut Sri Mulyani Sudah Setujui Kenaikan Gaji Hakim

Juru Bicara Mahkamah Agung Suharto menyebut Menkeu Sri Mulyani sudah menandatangani rencana kenaikan gaji pokok hakim.

Baca Selengkapnya

Soal Deflasi 5 Bulan, Ini Bedanya Pendapat Sri Mulyani dengan Pengusaha dan Pengamat

1 hari lalu

Soal Deflasi 5 Bulan, Ini Bedanya Pendapat Sri Mulyani dengan Pengusaha dan Pengamat

Kalangan pengusaha khawatir deflasi ini menyebabkan menurunnya daya beli, sementara pemerintah tidak melihatnya berkaitan dengan daya beli.

Baca Selengkapnya