Direktur Treasury dan Internasional BNI, Bien Subiantoro, mengatakan perseroan memperbesar fasilitas kredit perkebunan melalui penandatangan nota kesepahaman dengan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO).
"Outstanding kredit perkebunan BNI sekarang Rp 20 triliun dan diharapkan mampu mencetak kredit baru senilai Rp 4-5 triliun sampai akhir 2009," kata Bien dalam keterangan tertulis yang diterima melalui surat elektronik di Jakarta, Kamis (23/7).
Dia menjelaskan pada perjanjian kerjasama tersebut BNI akan memberikan fasilitas perbankan baik dalam maupun luar negeri, transaksi dan advisory perdagangan internasional baik letter of credit maupun non letter credit, transaksi kiriman uang dalam dan luar negeri.
Menurut Bien, perkebunan karet dan pengolahan komoditas itu menjadi sektor yang potensial dibiayai secara maksimal. Nilai kontrak karet alam yang membaik membuat perbankan mulai tertarik menyiapkan fasilitas kredit dengan jumlah besar untuk pengembangan komoditas yang dapat diperbarui ini.
Dia mengemukakan, selama ini para pengusaha perkebunan karet masih mengeluhkan fasilitas kredit yang minim dan pengenaan bunga tinggi. Bunga bank, lanjut dia, menjadi biaya produksi yang paling besar untuk industri karet.
EKO NOPIANSYAH