Satgas BLBI Sita Aset di Jakarta hingga Bogor dengan Total Nilai Rp 333,6 Miliar

Jumat, 28 Juni 2024 19:00 WIB

Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban usai acara serah terima aset properti eks BLBI di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 6 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) kembali melakukan penyitaan aset di tiga lokasi di Jakarta dan Bogor. Total estimasi nilai aset properti yang disita sebesar Rp 333,6 miliar.

Ketua satgas BLBI, Rionald Silaban mengungkap penguasaan fisik dilakukan terhadap beberapa aset properti eks BLBI. “Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk penyelesaian dan pemulihan hak negara dari dana BLBI,” ujarnya dalam peryataan resmi, Jumat 28 Juni 2024.

Aset yang disita berasal dari dua obligor yang masih belum menyelesaikan kewajiban utang negara. Pertama Kwan Benny Ahadi, orang yang bertanggung jawab atas Program Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Bank Orient, satu dari delapan bank yang menerima bantuan likuiditas. Satgas BLBI mencatat ia masih memiliki penyelesaian utang sebesar Rp 142,5 miliar, tidak termasuk biaya administrasi pengurusan piutang negara sebesar 10 persen.

Aset Kwan Benny yang disita berupa 1 bidang tanah seluas 1.309 meter persegi dan segala sesuatu di atasnya yang terletak di Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan estimasi nilai sebesar Rp 65,4 miliar.

Selanjutnya satgas menyita aset Andri Tedjadharma, pemegang saham Bank Centris Internasional. Bersama empat orang lain, Andri bertanggung jawab atas kewajiban utang kepada negara sebesar Rp 4,5 triliun. Aset tersebut berupa satu bidang tanah seluas 1.880 meter persegi berikut bangunan villa diatasnya, yang berlokasi di Kelurahan Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Nilai Aset atas nama Andri tersebut adalah Rp 3 miliar.

Advertising
Advertising

Selain dari kedua obligor tersebut, satgas juga menyita aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) melalui pemasangan plang. Properti yang disita berupa satu bidang tanah seluas 3.196 meter persegi di Jakarta Barat dengan estimasi nilai sebesar Rp 255,6 miliar. Ada pula satu bidang tanah seluas 108 meter dengan nilai estimasi Rp 357 juta dan sebidang tanah lain seluas 320 meter persegi di Lampung dengan estimasi nilai Rp 32 juta.

Satgas juga menyita 8 unit Apartemen Taman Rasuna seluas 532,57 meter persegi di Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan yang berasal dari Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA) eks Bank Dharmala (BBKU, dengan estimasi nilai wajar sebesar Rp 9,1 miliar.

Rionald mengatakan satgas BLBI akan terus melakukan upaya berkelanjutan untuk memastikan pengembalian hak tagih negara melalui serangkaian upaya. Di antaranya pemblokiran, penyitaan, dan penjualan aset-aset obligor atau debitur yang merupakan jaminan maupun harta kekayaan lain yang dimiliki. Untuk aset yang disita, akan dilanjutkan proses pengurusan melalui mekanisme PUPN, yaitu dilakukan penjualan secara terbuka melalui lelang atau penyelesaian lainnya.

Pilihan Editor: Satgas BLBI Kembali Sita Aset Kaharudin Ongko

Berita terkait

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG tercatat menguat di akhir perdagangan sesi pertama hari ini Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

3 hari lalu

Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

Waskita Karya mengungkapkan perkembangan pemulihan kondisi atas suspensi sahamnya. Hingga kini, restrukturisasi utang sudah mencapai 75 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Gudang Garam Naik Hampir Dua Kali Lipat

4 hari lalu

Laba Gudang Garam Naik Hampir Dua Kali Lipat

Laba PT Gudang Garam Tbk. naik hampir dua kali lipat dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 5,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Jumlah Investor Pasar Modal Nasional Tembus 13 Juta Orang, di Solo Raya Rata-Rata Bertambah 3 Ribu Orang per Bulan

4 hari lalu

Jumlah Investor Pasar Modal Nasional Tembus 13 Juta Orang, di Solo Raya Rata-Rata Bertambah 3 Ribu Orang per Bulan

BEI mencatat pada hingga kini jumlah investor pasar modal Indonesia sudah melampaui 13 juta single investor identification (SID).

Baca Selengkapnya

Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

5 hari lalu

Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

Ada berbagai masalah yang dihadapi sejumlah BUMN sehingga rencananya akan disuntik mati

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat ke 6.958,9, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat ke 6.958,9, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan

IHSG sesi I hari ini ditutup di level 6.958,9 atau naik 0,77 persen. Saham GOTO menjadi yang paling banyak diperdagangkan.

Baca Selengkapnya

Lebih Mendalam Soal Apa itu Rasio Utang dalam Fiskal Suatu Negara

6 hari lalu

Lebih Mendalam Soal Apa itu Rasio Utang dalam Fiskal Suatu Negara

Rasio utang merupakan instrumen untuk melihat kemampuan negara membayar utang. Utang diperlukan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Baca Selengkapnya

Tim TKN Tepis Rasio Utang Prabowo 50 Persen, Begini Gambaran APBN 2025

6 hari lalu

Tim TKN Tepis Rasio Utang Prabowo 50 Persen, Begini Gambaran APBN 2025

Anggota TKN sekaligus politisi PAN Drajad Wibowo menyebut rasio utang itu hanya misinformasi. Lalu bagaimana gambaran anggaran APBN tahun 2025?

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid soal Sri Mulyani, Airlangga dan Tim Prabowo Tampil Bareng: Supaya Nanti Oktober Bisa Lari

6 hari lalu

Arsjad Rasjid soal Sri Mulyani, Airlangga dan Tim Prabowo Tampil Bareng: Supaya Nanti Oktober Bisa Lari

Arsjad Rasjid menyambut baik pertemuan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo - Gibran dengan Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya