Survei Upah Layak Jurnalis 2024 AJI: 13 Persen Wartawan Alami Pemotongan Gaji, Tertinggi hingga Rp 3 Juta

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 24 Juni 2024 05:33 WIB

Sejumlah wartawan melakukan aksi menolak RUU Penyiaran di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 27 Mei 2024. Gabungan organisasi pers seperti Pewarta Foto Indonesia (PFI), AJI, IJTI, PWI, Sindikasi dan mahasiswa menggelar aksi menolak revisi Rancangan Undang-undang (RUU) penyiaran no 32 tahun 2002 yang dinilai berpotensi menghalangi tugas jurnalistik dan mengancam kebebasan pers. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Hasil sigi Upah Layak Jurnalis 2024 oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta ditaksir Rp 8,334,542. Dalam temuan sigi ini, ada responden yang mengakui pernah mendapat potongan gaji hingga Rp 3 juta.

Ketua Divisi Advokasi dan Ketenagakerjaan AJI Jakarta, Irsyan Hasyim mengatakan survei ini ada 13 persen responden mengaku perusahaan memotong gaji mereka. Potongan itu dari nominal terendah Rp 200 ribu hingga tertinggi Rp 3 juta. Irsyan menyebut fenomena pemotongan gaji ini juga belakangan menimpa kru di media nasional CNN Indonesia. “Kondisinya relate dengan survei yang dilakukan AJI Jakarta,” kata Irsyan dalam peluncuran Upah Layak Jurnalis 2024 di Wisma Tempo, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 22 Juni 2024. Adapun, 87 persen responden mengaku tak pernah mendapat potongan gaji dari perusahaan.

Kabar pemotongan gaji karyawan CNN Indonesia ini mengapung setelah beredar warkat Pernyataan Sikap Bersama dari karyawan media itu. Dalam surat yang diterima Tempo, para karyawan mengeluh atas sikap direksi yang menyunat gaji mereka tanpa sosialisasi karena kondisi finansial yang tak baik.

Sementara itu, Irsyan mengatakan survei upah layak ini menjadi program rutin yang digelar organisasinya. Selain kebebasan pers, Irsyan menyebut AJI juga turut memperjuangkan kesejahteraan jurnalis. “Survei upah layak ini bagian dari komitmen AJI untuk merawat organisasi dan memperjuangkan upah layak jurnalis,” kata Irsyan.

Irsyan menyebut survei ini juga bagian dari upaya merekam profesionalisme jurnalis di tengah tantangan rezim. Profesionalisme ini, kata dia, selalu berkelindan dengan kesejahteraan jurnalis. “Profesionalisme jurnalis dan kesejahteraan mereka dengan tantangan rezim yang tiap kali pemerintahan berbeda,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dalam survei yang digelar pada Mei 2024 ini melibatkan 91 responden yang berasal dari kalangan jurnalis dengan masa kerja di kisaran 1-3 tahun. Secara komposisi 63 persen responden adalah laki-laki, sedangkan 37 persen perempuan. Keseluruhan responden ini berasal dari media Televisi sebanyak 21 persen, Radio sebanyak 3 persen, Cetak sebanyak 11 persen, dan Online sebanyak 65 persen.

Hasil sigi Upah Layak Jurnalis 2024 ini juga merekam jumlah pendapatan responden tiap bulan. Hasilnya, ada 79 persen responden mengaku mendapat upah sebesar Rp 4-6 juta tiap bulan, 13 persen mendapat upah Rp 2-4 juta tiap bulan, 4 persen mendapat upah di bawah Rp 10 juta, 3 persen mendapat upah Rp 1-2 juta tiap bulan, dan 1 persen mendapat upah per page views atau pembaca artikel.

Dari hasil upah itu, ada 85 persen menjawab penghasilan mereka tiap bulan tidak layak, 13 persen layak, dan 2 persen tidak menjawab. Meski demikian, dari pertanyaan adanya kenaikan gaji dari perusahaan tiap tahun, ada 95 persen responden mengaku tak mendapati adanya kenaikan gaji dan 5 persen mengaku ada kenaikan.

Tim survei Upah Layak Jurnalis 2024 ini membagi lima jenis pengeluaran per jurnalis tiap bulan. Pengeluaran itu meliputi untuk makan sebesar Rp 2,683,623, tempat tinggal dan keperluan rumah sebesar Rp 1,248,981, sandang sebesar Rp 680,218, kebutuhan lain sebesar Rp 2,535,876, dan cicilan gadget Rp 428,222.

Dari aneka pengeluaran itu total kebutuhan jurnalis pada 2024 sebesar Rp 7,576,857 dengan alokasi tabungan sebesar 10 persen Rp 7,57,686. Angka ini masih di bawah hasil survei upah layak, yaitu Rp 8,334,542.

Pilihan editor: Survei AJI: 85 Persen Jurnalis di Jakarta Tak Dapat Upah Layak

Berita terkait

Tanggapan AJI dan Dewan Pers atas Temuan Satgas Soal 146 Wartawan Terlibat Judi Online

3 hari lalu

Tanggapan AJI dan Dewan Pers atas Temuan Satgas Soal 146 Wartawan Terlibat Judi Online

AJI Indonesia mempertanyakan bagaimana temuan satgas bisa secara spesifik menunjukkan wartawan terlibat judi online.

Baca Selengkapnya

AJI Indonesia Pertanyakan Temuan Satgas Soal 146 Jurnalis Terlibat Judi Online

4 hari lalu

AJI Indonesia Pertanyakan Temuan Satgas Soal 146 Jurnalis Terlibat Judi Online

AJI Indonesia mempertanyakan temuan satgas pemberantasan judi online soal data 164 wartawan terlibat bermai judi online.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pelayanan Imigrasi Mulai Pulih, Pengusaha Khawatir Dampak Turunnya Nilai Rupiah

7 hari lalu

Terpopuler: Pelayanan Imigrasi Mulai Pulih, Pengusaha Khawatir Dampak Turunnya Nilai Rupiah

Terpopuler bisnis: Pelayanan keimigrasian mulai pulih pascagangguan Pusat Dana Nasional (PDN). Para pengusaha khawatir dampak melemahnya nilai rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei AJI: 85 Persen Jurnalis di Jakarta Tak Dapat Upah Layak

8 hari lalu

Survei AJI: 85 Persen Jurnalis di Jakarta Tak Dapat Upah Layak

Survei Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menunjukkan bahwa 85 persen jurnalis di Jakarta tidak mendapat upah layak.

Baca Selengkapnya

Perlawanan Insan Pers Buntut Pembredelan Majalah Tempo, Editor, dan Tabloid Detik oleh Orde Baru 30 Tahun Lalu

9 hari lalu

Perlawanan Insan Pers Buntut Pembredelan Majalah Tempo, Editor, dan Tabloid Detik oleh Orde Baru 30 Tahun Lalu

Hari ini, tepat 30 tahun silam, Majalah Tempo, Editor, dan Tabloid Detik dibredel pemerintah Orde Baru pada 21 Juni 1994. Ini kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Ayu Utami, Sastrawan Sekaligus Salah Seorang Pendiri AJI Indonesia

9 hari lalu

Ayu Utami, Sastrawan Sekaligus Salah Seorang Pendiri AJI Indonesia

Ayu Utami penulis novel Saman dan Larung. Ia salah seorang pendiri AJI Indonesia dan turut mengajukan amicus curiae sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga Jurnalis Gugat MNC gara-gara PHK Sepihak

14 hari lalu

Tiga Jurnalis Gugat MNC gara-gara PHK Sepihak

Tiga jurnalis menggugat PT MNC Okezone Network dan PT iNews Digital Indonesia karena PHK sepihak.

Baca Selengkapnya

AJI Telah Siapkan Daftar Masalah RUU Penyiaran untuk Diajukan ke DPR

25 hari lalu

AJI Telah Siapkan Daftar Masalah RUU Penyiaran untuk Diajukan ke DPR

AJI telah membuat daftar inventarisasi masalah RUU Penyiaran untuk dibahas bersama DPR.

Baca Selengkapnya

Diskusi RUU Penyiaran di Unud: Akademisi hingga Praktisi Penyiaran dan Pers Soroti Pasal-pasal Kontroversial

33 hari lalu

Diskusi RUU Penyiaran di Unud: Akademisi hingga Praktisi Penyiaran dan Pers Soroti Pasal-pasal Kontroversial

RUU Penyiaran terus tuai kritik. Akademisi hingga pekerja pers soroti pasal-pasal kontroversial di dalam diskusi RUU Penyiaran di Unud.

Baca Selengkapnya

Gelombang Penolakan RUU Penyiaran di Sejumlah Daerah, Terbaru di Makassar dan Padang

36 hari lalu

Gelombang Penolakan RUU Penyiaran di Sejumlah Daerah, Terbaru di Makassar dan Padang

Berbagai elemen seperti lembaga pers, jurnalis, mahasiswa, konten kreator dan aktivis HAM di berbagai daerah menolak RUU Penyiaran.

Baca Selengkapnya