Menteri Zulhas akan Menaikkan Harga MinyaKita, Begini Tanggapan Warga

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 23 Juni 2024 07:00 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita naik Rp1.500 per liter menjadi Rp15.500 per liter.

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merencanakan menaikkan harga minyak goreng MinyaKita dari harga eceran tertinggi (HET) dianggap menyulitkan masyarakat kecil. Sejumlah konsumen meminta Zulkifli tidak menaikkan harga minyak goreng itu.

"Kalau bisa pemerintah tidak menaikkan harga MinyaKita. Tetap di harga itu aja. Karena kami juga sedang kesulitan," kata Asnah, 63 tahun, saat ditemui sedang berbelanja di Pasar Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Juni 2024.

Dia mengatakan, harga MinyaKita di pasar saat ini terus naik. Baru-baru ini, menjelang Idul Adha, MinyaKita naik seribu rupiah. Sehingga harga per liter di pasar sudah mencapai Rp 17 ribu. Sementara untuk kemasan 2 liter dihargai Rp 32 ribu sampai Rp 34 ribu.

Dia memakai MinyaKita sejak minyak goreng ini muncul pertama kali di pasaran. Sebelum ada produk ini, dia awalnya menggunakan minyak goreng di jerigen. Namun minyak goreng di jerigen kini harganya melonjak hingga ratusan ribu.

"Kalau tukang dagang kan bukan nyari yang bagus, tapi harga agak miring (murah)," tutur perempuan lansia yang menetap di Kompleks Sandratex, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, itu. Di sana, dia bekerja sebagai pedagang nasi uduk dan menjual gorengan tahu, tempe, dan bakwan itu. Pekerjaan dia sehari-hari menggoreng.

Advertising
Advertising

Menurut Asnah, jika pemerintah tetap menaikkan harga MinyaKita, itu akan berdampak pada dagangannya. Termasuk mempertimbangkan harga nasi uduk maupun jualan gorengan. "Harga makanan enggak mungkin tidak naik, harus naik kan," tutur dia.

Watiah, 48 tahun, mengatakan tak setuju dengan rencana Zulhas—sapaan Zulkifli—menaikkan harga MinyaKita. Bagi dia, harga yang sekarang di pasaran itu pun sudah mahal. Awal muncul MinyaKita, kata dia, di musim pandemi, itu masih diperoleh dengan harga per liter Rp 12 ribu.

Sedangkan harga minyak goreng subsidi itu saat ini harganya melonjak. Menurut di pasaran MinyaKita per liter seharga Rp 16-17 ribu. "Kalau ditanya setuju atau tidak setuju, kami tidak setuju harga MinyaKita naik," kata dia kepada Tempo di Pasar Kebayoran Lama, Sabtu, 22 Juni 2024.

Dia mengatakan, saat ini suara masyarakat kecil sudah tak didengar pemerintah. "Misalnya mau dinaikkin, kami sebagai rakyat kecil mah emang udah gak punya kuasa apa-apa. Biar mau menjerit enggak bakal didengar," tutur perempuan yang tinggal di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu.

Watiah mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi minyak goreng. Namun di sisi lain, bahan pokok juga dinaikkan. "Apa artinya ada subsidi kalau bahan pokoknya justru dinaikkan. Itu sama sekali tidak membantu," kata dia, merespons rencana pemerintah menaikkan harga MinyaKita.

Menurut dia, ibu-ibu cenderung berurusan dengan bahan pokok. Jika harga bahan pokok naik, itu sangat berdampak. Terutama ia sebagai pedagang nasi. Karena harga MinyaKita yang naik akan berdampak ke harga dagangannya. "Itu akan berasa banget," ucap dia, saat ditemui tengah berbelanja lengkuas, kunyit, untuk memasak dagangan nasinya.

Seorang pedagang sembako bercerita, MinyaKita masih laris di pasaran. Di tempatnya, minyak goreng tersebut banyak diminati pembeli. Dia menjual MinyaKita seharga Rp 17 ribu. "Kemarin-kemarin cuma Rp 16 ribu," tutur Bayu Muhammad, saat ditemui sedang menjual dagangannya di kios.

Menurut Bayu, kenaikan harga MinyaKita itu sudah naik sejak Idul Adha. Sebelumnya harga minyak goreng yang dibungkus pada plastik bening itu masih dijual dengan harga Rp 15 ribu. Belakangan minyak goreng yang tertulis harga Rp 14 ribu di bungkusan berukuran 1 liter itu, dijual Rp 17 ribu.

Walau harganya naik, kata Bayu, masih banyak konsumen membeli MinyaKita. Harganya masih di bawah Bimoli dan Sunco. Bayu menjual dua jenis minyak goreng itu seharga 20 ribu per liter. "Di pasaran harga MinyaKita pasti berubah," ucap dia, menanggapi rencana pemerintah menaikkan MinyaKita.

Sebelumnya Menteri Zulhas mengatakan akan menaikkan harga MinyaKita. Dia mengatakan, rencana meninggikan harga minyak goreng itu direncanakan dinaikkan minggu depan. Saat ini pemerintah masih berdiskusi perihal rencana kenaikan harga MinyaKita. "(Harga naik) minggu depan,” kata Zulhas kepada wartawan di Hotel Westin Surabaya, Kamis, 20 Juni 2024.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah memberi sinyal bahwa HET MinyaKita per liter Rp 14 ribu akan naik sebesar Rp 1.500, menjadi Rp 15.500. Menurut dia, kenaikan itu disebabkan harga minyak goreng rakyat itu harus menyesuaikan nilai tukar rupiah, yang kini merosot hingga Rp 16. 344 per dolar Amerika Serikat.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Berita terkait

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

1 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

1 hari lalu

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

Perjanjian ekonomi Uni Eropa-Indonesia sudah 9 tahun tak kunjung rampung, salah satunya terganjal syarat deforestasi dalam ekspor produk sawit.

Baca Selengkapnya

Impor Ilegal Makin Canggih, Kemendag Sebut Pengawasan di Daerah Belum Optimal

2 hari lalu

Impor Ilegal Makin Canggih, Kemendag Sebut Pengawasan di Daerah Belum Optimal

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pengawasan barang impor ilegal di daerah belum berjalan secara optimal. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Satgas Impor Ilegal Berakhir Desember 2024, Zulhas: Nasibnya Terserah Prabowo

2 hari lalu

Satgas Impor Ilegal Berakhir Desember 2024, Zulhas: Nasibnya Terserah Prabowo

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berkata tugas Satgas Impor Ilegal bakal berakhir Desember 2024. Selanjutnya terserah Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Zulhas Desak IEU-CEPA Segera Rampung: Akan Sulit di Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Zulhas Desak IEU-CEPA Segera Rampung: Akan Sulit di Pemerintahan Prabowo

Dalam perundingan IEU-CEPA, Zulhas mengatakan Indonesia banyak memenuhi permintaan Uni Eropa. Namun permintaan itu terus bertambah di tiap perundingan

Baca Selengkapnya

Satgas Sita Besi Siku Senilai Rp11 Miliar, Zulhas: Kalau Bangun Jalan Tol Bisa Goyang

2 hari lalu

Satgas Sita Besi Siku Senilai Rp11 Miliar, Zulhas: Kalau Bangun Jalan Tol Bisa Goyang

Satgas menemukan 11 ribu ton besi siku yang tak memenuhi Standar Nasional (SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sesalkan Permendag 36 Tak Jalan, Zulkifli Hasan: Ibarat Gol Bunuh Diri

4 hari lalu

Sesalkan Permendag 36 Tak Jalan, Zulkifli Hasan: Ibarat Gol Bunuh Diri

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyesalkan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang tak berjalan. Ibarat gol bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jelang Pelantikan Kabinet Prabowo-Gibran, Analis Beberkan Kunci agar Pasar Tidak Bergejolak

4 hari lalu

Jelang Pelantikan Kabinet Prabowo-Gibran, Analis Beberkan Kunci agar Pasar Tidak Bergejolak

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menilai pemilihan nama yang mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan berpengaruh pada kondisi pasar modal.

Baca Selengkapnya