Rupiah Terperosok hingga Rp16.475, HIPMI: Momen yang Mengkhawatirkan Bagi Ekonomi Nasional

Sabtu, 22 Juni 2024 07:31 WIB

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI menyampaikan keprihatinannya atas melemahnya nilai tukar rupiah yang terperosok di posisi Rp16.475 per dolar AS pada Jumat, 21 Juni 2024. Rupiah melemah 45 poin atau minus 0,27 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sekretaris Jenderal HIPMI Anggawira mengatakan fenomena itu sangat mengkhawatirkan bagi ekonomi nasional. Dia menyebut nilai tukar rupiah Rp16.475 ini terendah sejak April 2020.

“Ini adalah momen yang sangat mengkhawatirkan bagi perekonomian nasional, terutama bagi pelaku usaha,” kata Anggawira dalam keterangan tertulis pada Jumat, 21 Juni 2024.

Dia menyebut mata uang di kawasan Asia juga bervariasi dengan won Korea Selatan melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,10 persen, ringgit Malaysia minus 0,11 persen, dan yen Jepang minus 0,03 persen. Sementara itu, dolar Singapura menguat 0,06 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen. Baht Thailand dan yuan China stabil di level sebelumnya.

Oleh karena itu, Anggawira menyebut HIPMI menyarankan agar pemerintah mengambil sikap dan langkah yang tepat untuk menghadapi fenomena ini. Setidaknya, ada tujuh rekomendasi HIPMI untuk pemerintah dan otoritas moneter dalam menyikapi melemahnya rupiah ini.

Advertising
Advertising

1. Perkuat Cadangan Devisa

HIPMI mendorong Bank Indonesia untuk terus memperkuat cadangan devisa melalui berbagai instrumen yang tersedia. Cadangan devisa yang kuat akan memberikan bantalan yang cukup untuk mengatasi gejolak nilai tukar.

2. Fasilitasi Ekspor UMKM

Pemerintah harus memberikan dukungan lebih besar kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor. Dukungan dapat berupa pelatihan, penyediaan informasi pasar, dan fasilitas pembiayaan ekspor yang lebih mudah diakses.

Selanjutnya baca: Stabilkan inflasi<!--more-->

3. Stabilkan Inflasi

Menjaga stabilitas inflasi sangat penting untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Pemerintah dan Bank Indonesia perlu memastikan bahwa kebijakan moneter dan fiskal berjalan selaras untuk mengendalikan inflasi.

4. Perkuat Industri Dalam Negeri

Meningkatkan daya saing industri dalam negeri melalui berbagai insentif dan kebijakan pro-pertumbuhan. Ini termasuk pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan kemudahan berbisnis.

5. Promosikan Investasi Asing

Menarik investasi asing langsung (FDI) dapat membantu menstabilkan nilai tukar rupiah. Pemerintah perlu terus memperbaiki iklim investasi dengan menyederhanakan regulasi dan memastikan kepastian hukum bagi para investor.

6. Kolaborasi Internasional

HIPMI menyarankan pemerintah untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra dagang dan organisasi internasional. Kolaborasi yang baik dapat membuka peluang baru untuk ekspor dan investasi yang dapat memperkuat ekonomi nasional.

7. Transparansi dan Komunikasi

Menjaga transparansi dalam kebijakan ekonomi dan moneter serta komunikasi yang efektif dengan pelaku pasar dan masyarakat umum. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan mengurangi spekulasi negatif terhadap rupiah.

Atas rekomendasi itu, Anggawira menyebut HIPMI berharap pemerintah dan Bank Indonesia segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“HIPMI siap berkontribusi aktif dalam upaya ini demi terciptanya stabilitas ekonomi yang berkelanjutan,” kata dia.

Pilihan Editor: LPEM UI Beberkan Dampak Rupiah Jeblok: Perlambatan Ekspansi Industri Makin Parah

Berita terkait

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

2 jam lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

2 jam lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi

7 jam lalu

Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi

Penerimaan menurun secara tahunan (YoY), Bea Cukai klaim karena ekonomi dunia sedang kontraksi.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

1 hari lalu

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

2 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

3 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

3 hari lalu

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

4 hari lalu

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

Presiden Iran yang baru nantinya harus bisa menghidupkan kembali perekonomian Iran yang menghadapi serentetan sanksi dan isolasi

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Efek Rembesan Akibat Nilai Tukar Rupiah Rp 16.400 Per Dolar AS, Ini Maksudnya

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Efek Rembesan Akibat Nilai Tukar Rupiah Rp 16.400 Per Dolar AS, Ini Maksudnya

Awal pekan ini nilai tukar rupiah tembus di angka Rp 16.400 per dolar AS, ini kata Sri Mulyani tentang dampaknya bagi perekonomian negara.

Baca Selengkapnya

Industri Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan

5 hari lalu

Industri Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan realisasi penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara pada 2022 mencapai Rp 127,90 triliun atau 301,88 persen dari rencana target penerimaan tahun 2022, yakni Rp 42,37 triliun.

Baca Selengkapnya