Kawasan Industri Batang Diharapkan Meningkatkan Penggunaan Jaringan Gas Cisem I

Kamis, 20 Juni 2024 07:03 WIB

Foto udara suasana bendungan air baku di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023). Menurut Direktur Kelembagaan dan Humas 17 November 2023. KIT Batang Fakhrur Rozi, sebanyak dua bendungan air baku yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana itu memiliki kapasitas tampung masing-masing sebesar satu juta meter kubik dengan kemampuan instalasi pengolahan air bersih ke tenant sebanyak 285 liter per detik untuk mendukung semua tenant yang ada di fase pertama. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/nym.

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman mengatakan realisasi pasokan gas jaringan pipa gas Cirebon-Semarang tahap I atau Cisem 1 belum maksimal. Menurut Laode, kapasitas jaringan pipa gas yang menghubungkan Semarang Batang sepanjang 60 kilometer itu belum mencapai 2 MMCFD. “Karena baru jalan, dan industri di Batang belum selesai dan belum mencapai 2 MMCFD,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Juni 2024.

Jaringan pipa Cisem 1 dibangun pemerintah dengan dana APBN 2022/2023 dengan biaya Rp 1,01 triliun. Laode mengatakan, pasokan gas yang dialirkan lewat jaringan pipa Cisem I akan bertambah besar sejalan dengan beroperasinya sejumlah pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). “(Realisasinya) bisa sampai 20 MMCFD,” kata dia.

Laode mengatakan, operator jaringan pipa gas Cisem I saat ini adalah kerja sama antara Pertagas dan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Lemigas untuk menekan toll fee penggunaan jaringan pipa tersebut. “Kalau asetnya langsung diserahkan ke badan usaha nanti toll fee langsung naik, ini yang kita jaga,” kata dia.

Laode mengatakan, harga konsumen jaringan gas Cisem I saat ini di bawah 6 Dolar AS. “Industri di Batang mereka minta harga di industri sekitar 6 Dolar,” kata dia.

Ia mengaku pola serupa akan digunakan untuk pengoperasian jaringan pipa Cisem II yang rencananya akan dibangun tahun ini.

Advertising
Advertising

“Saya tidak bisa bilang sama, tapi mirip. Harus ada BLU. Sampai Dusem (Dumai-Sei Mangke) begitu juga. Karena ini memang aset pemerintah, selama masih dipegang pemerintah maka nilai komersialnya, keterlibatan perhitungan capex masih bisa dieliminasi. Kalau sudah diserahkan ke badan usaha akan langsung naikin toll fee,” kata Laode.

Di kesempatan yang sama Laode mengatakan pemerintah menargetkan pengumuman pemenang lelang jaringan pipa gas Cisem II pada akhir Juli 2024. “Diumumkan tunggu saja di minggu ke-2 Juli ini,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Juni 2024.

Laode mengatakan, pengerjaan jaringan pipa Cisem II merupakan kelanjutan dari jaringan pipa Cisem I yang sudah rampung. Jaringan pipa Cisem I dibangun dengan dana APBN tahun 2022/2023 dengan biaya Rp 1,01 triliun dengan panjang pipa 60 kilometer. Sementara jaringan pipa Cisem II yang akan dibangun nanti sepanjang 245 kilometer.

“Mulai konstruksinya Juli 2024 dan harus bisa diselesaikan Desember 2025,” kata dia.

Pada pembangunan jaringan pipa gas Cisem I sepanjang 60 kilometer menghabiskan waktu 15 bulan. Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh kerja sama operasi PP dan Elnusa.

Laode membandingkan pembangunan jaringan pipa Cisem I dan II. “Kalau di Cisem I itu panjangnya 60 kilometer dan bisa kita selesaikan dalam waktu 15 bulan, kalau di Cisem II panjangnya 245 kilometer tapi tetap minta diselesaikan dalam 17 bulan,” kata Laode.

Laode mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk mengebut pembangunan Cisem II dalam 17 bulan. Salah satunya dengan membangun jaringan pipa sepanjang 245 kilometer tersebut alam tiga segmen secara paralel. “Kontraktor terpilih nanti bisa membagi 3 segmen atau beberapa segmen secara paralel tapi tidak dibangun serial,” kata dia.

Pemenang lelang diperkirakan akan mulai bekerja di bulan Agustus 2024. Pengerjaan proyek pipa gas akan melewati jalan tol. “Kalau sudah tandatangan kita menyelesaikan perizinan semuanya, dan proses manufacturing pipa dan lain-lain mungkin Agustus,” kata Laode.

Pemerintah sudah menetapkan PT Amythas sebagai pemenang lelang kontrak manajemen konstruksi pembangunan jaringan pipa gas Cisem II. Mekanisme pembangunan jaringan pipa ini berbeda dengan proyek ABPN umumnya. “Mekanismenya design dan build,” kata dia.

Dalam mekanisme tersebut pemenang kontrak mengerjakan sekaligus detail engineering hingga eksekusi pengerjaan proyeknya. “Oleh karena itu kita membutuhkan Manajemen Konstruksi, pihak yang membantu kami pemerintah untuk melihat ini desain yang dibangun jangan sampai tidak ter-deliver secara baik dan sesuai kaidah keteknikan yang baik maka perlu Manajemen Konstruksi, itulah Amythas,” kata dia.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Berita terkait

Bahlil Sebut Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Bersahabat: Tapi Ada Tukang Goreng

22 jam lalu

Bahlil Sebut Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Bersahabat: Tapi Ada Tukang Goreng

Menteri Bahlil Lahadalia mengatakan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie adalah sahabat. Namun, ada "tukang goreng" yang membuat Kadin terpecah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pertemukan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie: Kadin Satu, Tidak Boleh Dua

1 hari lalu

Bahlil Pertemukan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie: Kadin Satu, Tidak Boleh Dua

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mempertemukan dua petinggi Kadin yang sedang berseteru, Arsjad Rasjid dan Anindya Novyan Bakrie.

Baca Selengkapnya

Kelola Blok Merbuk dan Kenari di Bangka Belitung, PT Timah Didesak Turut Cegah Tambang Ilegal

1 hari lalu

Kelola Blok Merbuk dan Kenari di Bangka Belitung, PT Timah Didesak Turut Cegah Tambang Ilegal

Ketua DPRD Bangka Belitung membeberkan alasan kesepakatan pengelolaan blok tambang Merbuk dan Kenari untuk dikelola oleh PT Timah (Persero) Tbk.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

2 hari lalu

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

Bahlil mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik smelter Weda Bay mulai 2025 pengolahan nikel disana akan menggunakan PLTS di lahan bekas tambang

Baca Selengkapnya

Bahlil Minta Pengusaha Tambang Jangan Perhatian Berlebihan pada Staf di ESDM: Nanti Penegak Hukum Makin Banyak Lagi

2 hari lalu

Bahlil Minta Pengusaha Tambang Jangan Perhatian Berlebihan pada Staf di ESDM: Nanti Penegak Hukum Makin Banyak Lagi

Bahlil mengakui bahwa lambatnya proses perizinan sering kali menjadi alasan bagi para pengusaha untuk mencari jalan pintas

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pejabat ESDM dan 10 Saksi Lainnya di Kasus Abdul Gani Kasuba Hari Ini

3 hari lalu

KPK Periksa Pejabat ESDM dan 10 Saksi Lainnya di Kasus Abdul Gani Kasuba Hari Ini

Penyidik KPK memanggil 11 orang saksi untuk diperiksa terkait dengan kasus dugaan korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Potensi Energi Baru Belum Sepenuhnya Dieksekusi, ESDM: Butuh Investasi USD 15,9 Miliar

3 hari lalu

Potensi Energi Baru Belum Sepenuhnya Dieksekusi, ESDM: Butuh Investasi USD 15,9 Miliar

Kementerian ESDM menyebutkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia belum sepenuhnya dieksekusi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Bangun PLTN di 2032

4 hari lalu

Pemerintah Berencana Bangun PLTN di 2032

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pemerintah akan bangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada 2032.

Baca Selengkapnya

PLN EV Race Conversion Race 2024 Jadi Balap Motor Listrik Konversi Pertama di Dunia

4 hari lalu

PLN EV Race Conversion Race 2024 Jadi Balap Motor Listrik Konversi Pertama di Dunia

PLN EV Race Conversion menjadi balap motor listrik konversi pertama di dunia

Baca Selengkapnya

Bahlil Tunjuk Tri Winarno Jadi Dirjen Minerba yang Baru, Siapa Dia dan Apa yang Ditugaskan Menteri ESDM?

6 hari lalu

Bahlil Tunjuk Tri Winarno Jadi Dirjen Minerba yang Baru, Siapa Dia dan Apa yang Ditugaskan Menteri ESDM?

Bahlil Lahadalia melantik Dirjen Minerba yang baru Tri Winarno. Apa yang ditugaskan Menteri ESDM kepadanya?

Baca Selengkapnya