Gubernur BI Perry Warjiyo Disebut-sebut Calon Menkeu Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Profil dan Harta Kekayaannya
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Grace gandhi
Senin, 17 Juni 2024 17:56 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2011/12/06/id_98404/98404_620.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI periode 2023-2028 Perry Warjiyo disebut-sebut akan menjadi kandidat Menteri Keuangan pada masa pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Nama lain yang sempat muncul dalam pembicaraan ini adalah mantan Menteri Keuangan Chatib Basri.
Meski demikian, hingga saat ini Prabowo Subianto belum mengumumkan secara resmi soal siapa yang akan menduduki posisi sebagai Bendahara Negara itu. "Saya rasa Pak Prabowo sudah memiliki gambaran, tapi beliau yang mengetahuinya," kata Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, saat dihubungi Tempo pada Ahad, 2 Juni 2024.
Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, juga setali tiga uang. Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengatakan saat ini presiden terpilih baru fokus pada program-program janji kampanye.
"Yang kedua, melakukan sinkronisasi untuk pemerintahan ke depan. Terutama di bidang ekonomi keuangan, SDM (sumber daya manusia) dan sinkronisasi nomenklatur kementerian," kata Dasco.
Berikut ini adalah profil singkat Perry Warjiyo yang disebut-sebut akan menduduki pos Kementerian Keuangan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Mengutip alam resmi BI, Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada 1959 silam. Dia menjadi menjadi Gubernur BI setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan calon tunggal ke Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR pada Maret 2023.
Perry pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada 1982. Perry kemudian melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Selanjutnya: Perry berkarir di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi....