Pelemahan Rupiah Diprediksi Berimbas pada Harga Komoditas Ekspor-Impor hingga Cadangan Devisa

Sabtu, 15 Juni 2024 15:56 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat berimbas pada naiknya harga sejumlah komoditas yang bersumber dari impor, serta menggerus cadangan devisa. Pelemahan mata uang rupiah akan berdampak pada harga komoditas minyak mentah, pupuk, hingga alat elektronik.

Pada akhir perdagangan pekan ini yakni Jumat, 14 Juni 2024, nilai tukar rupiah ditutup melemah tajam 142 poin menjadi Rp 16.412 per dolar AS. Pada perdagangan hari sebelumnya, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp 16.270.

"Pelemahan mata uang rupiah ini akan berdampak terhadap harga-harga komoditas. Salah satu adalah bahan komoditas impor seperti pupuk, alat elektronik, minyak mentah," kata Ibrahim, dikutip Sabtu, 15 Juni 2024.

Indonesia masih mengimpor minyak mentah sebanyak 200 ribu barel per hari. Jumlah impor ini, kata Ibrahim bisa saja berkurang karena kondisi yang terjadi. "Ini sudah terlihat dari BBM bersubsidi yang semakin sulit, baik Pertalite maupun Biosolar. Bahkan, saat ini di kota-kota besar pun juga sudah antre panjang," tuturnya.

Dia mengatakan, salah satu penyebab pelemahan tajam pada mata uang rupiah adalah perang dagang yang kembali bergulir, antara AS dengan Cina, kemudian Uni Eropa dengan Cina. Ibrahim menyebut, Uni Eropa dan Amerika memberikan bea impor untuk otomotif seperti mobil listrik dan aki listrik pada level yang begitu besar. Dengan demikian, Cina diperkirakan akan melawan dengan memperlakukan juga biaya impor terhadap produk-produk yang datang dari Uni Eropa dan AS.

Advertising
Advertising

"Perang dagang ini memanaskan situasi, di samping bank sentral AS pun juga hanya menurunkan suku bunga satu kali, yang kemungkinan besar terjadi Desember, bersamaan dengan Pilpres di Amerika yang begitu memanas," kata dia.

Ibrahim menjelaskan, kondisi di Tiongkok yang merupakan salah satu negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini membuat indeks dolar menguat. Selain itu, pelemahan rupiah bisa menggerus cadangan devisa RI "Pelemahan rupiah ini kemungkinan besar akan berdampak dengan cadangan devisa Indonesia yang kemungkinan akan tergerus di bulan ini," ujarnya.

Dia memproyeksikan mata uang rupiah masih akan terus melemah pada bulan ini. "Bisa saja di level Rp 16.450. Kalau seandainya tembus, kemungkinan di Rp 16.500."

Pilihan Editor: Rupiah Merosot Terendah Sejak Krismon 1998, Ada Apa?

Berita terkait

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Politkus Gerindra Usul Ekspor Pasir Laut Ditunda, KKP: Kami Jalan Terus

8 jam lalu

Politkus Gerindra Usul Ekspor Pasir Laut Ditunda, KKP: Kami Jalan Terus

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan tak akan menunda ekspor pasir laut seperti usulan yang muncul di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

20 jam lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

21 jam lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

21 jam lalu

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

Rupiah menguat 40 poin Rp 15.125 terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan Jumat, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

1 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Impor Ilegal Makin Canggih, Kemendag Sebut Pengawasan di Daerah Belum Optimal

1 hari lalu

Impor Ilegal Makin Canggih, Kemendag Sebut Pengawasan di Daerah Belum Optimal

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pengawasan barang impor ilegal di daerah belum berjalan secara optimal. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Ungkap Potensi PNBP Ekspor Pasir Laut Capai Triliunan

1 hari lalu

Kemenkeu Ungkap Potensi PNBP Ekspor Pasir Laut Capai Triliunan

Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah belum menentukan target penerimaan dari ekspor pasir laut untuk tahun depan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Turun Setelah Permintaan Properti AS Lebih Baik dari Perkiraan

2 hari lalu

Rupiah Turun Setelah Permintaan Properti AS Lebih Baik dari Perkiraan

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis dibuka turun setelah rilis data permintaan properti Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Bisa Tembus Rp 15 Ribu per Dolar

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Bisa Tembus Rp 15 Ribu per Dolar

Analis memprediksi rupiah bakal makin menguat. Bisa menembus Rp 15 ribu per dolar AS

Baca Selengkapnya