Kronologi Muhammadiyah Tarik Dana dari Bank Syariah Indonesia dan Efeknya ke Saham BSI

Jumat, 14 Juni 2024 12:34 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI bakal ditinggalkan pemegang saham lama, sekaligus membuka pintu untuk pemodal baru tahun ini.

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah, salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia, baru-baru ini memutuskan untuk menarik seluruh dananya dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

Keputusan ini berdampak signifikan terhadap pergerakan saham BSI yang mengalami penurunan drastis. Berikut adalah kronologi peristiwa ini dan dampaknya terhadap pasar saham.

Latar Belakang Keputusan Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas menjelaskan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI. Hal ini menyebabkan bank-bank syariah lain kesulitan bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI.

“Sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan. Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” kata Anwar dalam keterangan tertulis kepada awak media di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.

Anwar Abbas menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki komitmen tinggi untuk mendukung perbankan syariah di Indonesia. Oleh sebab itu, Muhammadiyah merasa perlu melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya. Keputusan ini juga dimaksudkan untuk menata keuangan mereka dengan lebih baik, terutama dalam hal penempatan dana dan pembiayaan.

Advertising
Advertising

“Untuk itu Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya termasuk dalam hal yang terkait dengan dunia perbankan terutama menyangkut tentang penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterimanya,” tambah Anwar.

Dilansir dari Antara, keputusan ini tertuang dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang dikeluarkan pada 30 Mei 2024. Muhammadiyah secara resmi menginstruksikan pengalihan dananya dari BSI ke beberapa bank syariah lainnya seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, serta bank syariah lainnya di daerah.

Dampak ke Saham BSI

Keputusan ini berdampak langsung pada perdagangan saham BSI. Setelah pengumuman resmi pada 5 Juni 2024, saham BSI dengan kode BRIS mengalami penurunan sebesar 20 basis poin ke level Rp 2.260 per lembar.

Penurunan ini terus berlanjut hingga akhir pekan Jumat, 7 Juni 2024, di mana saham BSI ditutup pada level Rp 2.180 per lembar, turun dari posisi awal pekan yang berada di zona hijau.

Menurut analis Samuel Sekuritas, Suria Dharma, kabar penarikan dana Muhammadiyah mengejutkan pelaku pasar. “Jumlahnya lumayan dibanding jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola,” ujarnya. BSI tercatat mengelola Rp 297 triliun DPK per akhir Maret 2024.

Menanggapi keputusan ini, Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyatakan bahwa BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis bagi seluruh pemangku kepentingan. BSI akan tetap memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat. Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa,” kata Wisnu dalam keterangan tertulisnya.

Tanggapan Pengamat

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, penurunan saham BSI pasca penarikan dana Muhammadiyah adalah kondisi yang wajar mengingat besarnya pengaruh ormas tersebut di Indonesia. Meski demikian, tren negatif ini diprediksi tidak akan berlangsung lama.

“Karena dipolitisasi, sehingga gonjang-ganjing terhadap saham emiten BSI di bursa efek. Saya optimis penurunan saham di bursa efek ini bersifat sesaat,” kata Ibrahim saat dihubungi pada Rabu, 12 Juni 2024.

Dikutip dari Koran Tempo Edisi 10 Juni 2024, Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama juga menilai bahwa efek penarikan dana Muhammadiyah terhadap saham BSI tidak signifikan dalam jangka panjang. Menurutnya, jumlah dana yang ditarik relatif kecil dibandingkan dengan total DPK yang dikelola Bank Syariah Indonesia. Artinya, likuiditas perusahaan masih aman untuk mendukung operasional dan ekspansi.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | ADIL AL HASAN
Pilihan editor: Saham BSI Loyo Setelah Muhammadiyah Tarik Dana, Sampai Kapan Dampaknya

Berita terkait

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

3 hari lalu

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

Muhammadiyah Sumbar menyatakan rekomendasi untuk Irman Gusman sebenarnya sudah akan diberikan pada Pileg DPD RI lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

4 hari lalu

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

Kepolisian menyebut mayoritas bandar judi daring atau judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong.

Baca Selengkapnya

IUP Ormas Keagamaan : Muhammadiyah Belum Menolak, PBNU Lanjut Mengelola

4 hari lalu

IUP Ormas Keagamaan : Muhammadiyah Belum Menolak, PBNU Lanjut Mengelola

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyentil pihak-pihak yang menentang keputusan mereka untuk mengelola IUP ormas keagamaan

Baca Selengkapnya

Sinyal Muhammadiyah Terima IUP Ormas Keagamaan: Kalau Dikasih Tak Boleh Menolak

5 hari lalu

Sinyal Muhammadiyah Terima IUP Ormas Keagamaan: Kalau Dikasih Tak Boleh Menolak

Ihsan Tanjung sebut Muhammadiyah belum menentukan sikap perihal menerima atau menolak izin usaha pertambangan (IUP) oleh ormas keagamaan

Baca Selengkapnya

Terima Izin Tambang, PBNU: Kami Di-bully di Mana-mana

5 hari lalu

Terima Izin Tambang, PBNU: Kami Di-bully di Mana-mana

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan saat ini PBNU sedang di-bully di mana-mana karena terima izin tambang.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Gelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan, Ada Sinyal Menerima IUP?

6 hari lalu

PP Muhammadiyah Gelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan, Ada Sinyal Menerima IUP?

PP Muhammadiyah tak kunjung nyatakan sikap resmi soal izin tambang untuk ormas. Belakangan justru menggelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan

Baca Selengkapnya

BSI International Expo 2024, BSI Jalin MoU dengan Pelaku Usaha Mesir

8 hari lalu

BSI International Expo 2024, BSI Jalin MoU dengan Pelaku Usaha Mesir

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dan buyer dari Mesir menandatangani nota kesepahaman atau MoU dalam hal kesepakatan bisnis.

Baca Selengkapnya

Kaesang Kunjungi Gedung Dakwah Muhammadiyah, Bahas Apa?

11 hari lalu

Kaesang Kunjungi Gedung Dakwah Muhammadiyah, Bahas Apa?

Pembagian buku tulis dilakukan oleh beberapa orang anggota tim Kaesang saat mengunjungi Gedung Dakwah Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Kaesang Bagi-bagi Buku Tulis Bertanda Tangan usai Salat Jumat di Gedung Dakwah Muhammadiyah

11 hari lalu

Kaesang Bagi-bagi Buku Tulis Bertanda Tangan usai Salat Jumat di Gedung Dakwah Muhammadiyah

Pembagian buku tulis dilakukan oleh beberapa orang anggota tim Kaesang yang ikut menyertainya dalam kegiatan hari ini.

Baca Selengkapnya

Polemik Pelaku Judi Online dapat Bansos, Jokowi: Nggak Ada, Nggak Ada

11 hari lalu

Polemik Pelaku Judi Online dapat Bansos, Jokowi: Nggak Ada, Nggak Ada

Jokowi menanggapi soal polemik pemberian bansos kepada pelaku judi online. Siapa korban judol penerima bansos menurut Muhadjir Efendy?

Baca Selengkapnya