Luhut Bertemu Menlu Cina Bahas Stabilitas Hubungan Dua Negara

Reporter

Antara

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 14 Juni 2024 08:01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Riri Rahayu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi untuk menegaskan stabilitas hubungan Indonesia-Ccina.

"Menteri Luhut pertama-tama menyampaikan salam tulus Presiden Joko Widodo kepada Presiden Xi Jinping, dengan menegaskan kembali bahwa Indonesia sangat mementingkan hubungan dengan Cina atau China," kata Luhut dalam rilis Kementerian Luar Negeri Ccina diterima di Beijing, Cina, Kamis (13 Juni 2024).

Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia berpegang teguh pada prinsip satu Cina dan berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.

Pertemuan antara Luhut dengan Menlu Wang Yi itu berlangsung di Jilin, China. Luhut diketahui juga adalah Koordinator Kerja Sama Indonesia dengan China.

"Menko Luhut mengatakan Mekanisme Kerja sama Dialog Tingkat Tinggi China-Indonesia berperan penting dalam mengimplementasikan konsensus yang dicapai para pemimpin kedua negara dan mendorong kerja sama di berbagai bidang," demikian disebut dalam keterangan tersebut.

Advertising
Advertising

Mekanisme tersebut diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal, memperluas cakupan dan mendorong kerja sama yang lebih praktis antara kedua negara untuk mencapai hasil yang lebih banyak.

"Indonesia bersedia untuk secara aktif mempromosikan konsep 'poros maritim global' dan 'Belt and Road Initiative', mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung, dan bersama-sama menciptakan lebih banyak proyek kerja sama," kata Luhut.

Luhut juga disebut mengucapkan selamat kepada para peneliti ilmiah kedua negara karena telah berhasil menyelesaikan pertama kalinya eksplorasi laut dalam bersama-sama.

Ia berharap dapat lebih memperkuat kerja sama di bidang kelautan, perikanan, perawatan medis dan kesehatan, kecerdasan buatan, ketahanan pangan, lingkungan. energi dan memperkuat pertukaran antarmasyarakat.

Sedangkan Menlu Wang Yi mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, dengan mengandalkan mekanisme dialog dan kerja sama tingkat tinggi China -Indonesia, kedua negara telah memelihara komunikasi dan koordinasi strategis yang erat dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

"Tahun depan akan menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, dan perkembangan hubungan bilateral menghadapi peluang baru dan penting. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia, sesuai dengan arahan strategis kedua kepala negara," kata kata Wang Yi.

Wang Yi menyebut ke depan kedua negara perlu membangun model strategis untuk mendukung saling percaya yang saling melengkapi sehingga dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat kedua negara.

"Kedua belah pihak harus merencanakan tahap berikutnya dari Dialog Tingkat Tinggi, mengonsolidasikan rasa saling percaya dan terus dengan tegas mendukung kepentingan utama masing-masing negara," ungkap Wang Yi.

Wang Yi menyebut, ke depan China masih berfokus pada kerja sama "Belt and Road Initiative", memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta memperluas dua proyek andalan yaitu Koridor Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Corridor) dan 'Dua Negara, Taman Kembar' (Two Countries, Twin Parks).

China juga fokus dalam memperluas kerja sama di tiga bidang utama, yakni ekonomi digital, pembangunan ramah lingkungan, peningkatan penghidupan masyarakat, memperkuat sinergi strategi pembangunan, dan memimpin peningkatan berkelanjutan kerja sama praktis, tambah Wang Yi.

Dengan memanfaatkan Dana Kerja Sama Maritim China-Indonesia, kedua pihak dapat melaksanakan lebih banyak proyek kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong kerja sama maritim untuk mencapai hasil baru. Kedua menteri juga juga bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Berita terkait

Partai Komunis China Pecat Dua Mantan Menhan karena Korupsi

4 jam lalu

Partai Komunis China Pecat Dua Mantan Menhan karena Korupsi

Partai Komunis China memecat mantan menteri pertahanan Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe atas tuduhan korupsi

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Sebut Perusahaan Cina dan Singapura akan Investasi Bangun Pabrik Tekstil di RI

6 jam lalu

Kemenko Marves Sebut Perusahaan Cina dan Singapura akan Investasi Bangun Pabrik Tekstil di RI

Kemenko Marves mengungkapkan informasi terbaru perihal rencana investasi perusahaan asing untuk pembangunan pabrik tekstil di Indonesia. Selain Cina, ada pula perusahaan dari Singapura.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Korea Selatan Temukan Penyebab Kebakaran Pabrik Baterai Hwaseong

14 jam lalu

Cina Minta Korea Selatan Temukan Penyebab Kebakaran Pabrik Baterai Hwaseong

Cina meminta agar otoritas di Korea Selatan segera menemukan penyebab kebakaran pabrik baterai litium di Hwaseong

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

18 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

Sebanyak enam BUMN kemungkinan akan dihentikan operasinya.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

1 hari lalu

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex membeberkan kondisi pendapatan perseroan sedang menurun drastis di antaranya karena banjir produk Cina.

Baca Selengkapnya

Menko Luhut Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Sudah Disiapkan untuk Tahap Awal, Hitungannya?

2 hari lalu

Menko Luhut Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Sudah Disiapkan untuk Tahap Awal, Hitungannya?

Menko Marvest Luhut Pandjaitan mengungkapkan, program makan siang gratis tengah dibahas secara teknis bersama tim Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

2 hari lalu

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

Beijing menjatuhkan sanksi kepada perusahaan keamanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin karena suplai senjata ke Taiwan

Baca Selengkapnya

Luhut Klaim Kemudahan Izin Acara Membuat Indonesia Lebih Kompetitif

3 hari lalu

Luhut Klaim Kemudahan Izin Acara Membuat Indonesia Lebih Kompetitif

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan kemudahan perizinan acara bisa membuat Indonesia lebih kompetitif.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masuk 5 Besar Negara yang Catat Penurunan Emisi Energi 2023

3 hari lalu

Indonesia Masuk 5 Besar Negara yang Catat Penurunan Emisi Energi 2023

Indonesia bersama Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan mencatat penurunan emisi energi pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 22 Juni 2024 diawali Cina yang menolak mengomentari kesepakatan Rusia-Korea Utara

Baca Selengkapnya