Stok Beras di Sumsel-Babel Mencapai 54 Ribu Ton, Bulog: Aman hingga Masa Panen 2025

Kamis, 13 Juni 2024 18:10 WIB

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar

TEMPO.CO, Palembang - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) mencatat total stok beras di seluruh gudang saat ini sebanyak 54.625 ton.

Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) Elis Nurhayati mengatakan, jumlah keseluruhan stok tersebut meliputi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Beras Komersial.

"Dengan stok 54.625 ton, ketahanan kita bisa sampai masa panen berikutnya di tahun

Perpanjangan Relaksasi Kenaikan HET Beras, Ini Alasan Kepala Bapanas

," kata Elis Nurhayati dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 13 Juni 2024.

Perum Bulog masih menjalankan dua penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yakni penyaluran program Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta beras untuk bantuan pangan. Penyaluran SPHP telah dilakukan dari bulan Januari hingga Juni 2024 yang telah terealisasi sebesar 61,11 persen atau mencapai 27.073 ton dari total target untuk wilayah Sumsel yang sebanyak 44.300 ton.

Advertising
Advertising

Sementara, kata Elis, untuk penyaluran bantuan pangan periode Januari sampai Mei 2024, telah selesai dilakukan dan akan melakukan penyaluran untuk alokasi bulan Juni dengan jumlah sebanyak 6.191 ton beras. "Alokasi penyaluran Bantuan Pangan per bulan untuk Wilayah Sumatera Selatan dan Babel sebanyak 6.191 ton," katanya.

Adapun para penerima bantuan pangan itu, kata Elis, sesuai dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem atau P3KE milik Kementerian Kemenko PMK. Bahkan, ia menambahkan, penyerapan gabah dari petani juga masih terus dilakukan lantaran masih terdapat beberapa daerah yang melangsungkan masa panen.

Selain itu, Elis mengatakan, Perum Bulog Wilayah Sumsel-Babel juga masih menerima penugasan terkait penerimaan beras impor yang dilakukan oleh pusat dengan jumlah yang telah diterima sebanyak 65 ribu ton. Sedangkan yang saat ini sedang dibongkar sekitar 4.700 ton dan yang masih akan masuk sekitar 10 ribu ton.

“Artinya dengan tambahan impor yang hampir mencapai 15 ribu ton dan stok yang tersedia saat ini 54.625 ton, ketahanan kita bisa sampai masa panen tahun berikutnya," ucap Elis.

Pilihan Editor: Perpanjangan Relaksasi Kenaikan HET Beras, Ini Alasan Kepala Bapanas

Berita terkait

Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

9 jam lalu

Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.

Baca Selengkapnya

Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

17 jam lalu

Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

Wamentan Sudaryono mengajukan usulan agar PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Perum Bulog bisa dibawahi langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan)

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

1 hari lalu

Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

2 hari lalu

Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

Presiden Jokowi kembali membagikan bantuan beras 10 kilogram.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

4 hari lalu

Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada

Baca Selengkapnya

Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

5 hari lalu

Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

8 hari lalu

Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

8 hari lalu

Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

Bulog menyatakan, krisis iklim mempengaruhi produksi beras dan mengancam ketahanan pangan. Perlu mencari inovasi untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

9 hari lalu

Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

Direktur Bulog Sonya Mamoriska menyatakan IIRC 2024 akan membahas isu iklim, gangguan ekonomi, geopolitik yang berdampak pada produksi beras.

Baca Selengkapnya

Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

9 hari lalu

Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.

Baca Selengkapnya