Sederet Cerita Kasus Judi Online, dari Guru hingga Polisi jadi Korban Terlilit Utang Pinjol, Bunuh Diri hingga..
Reporter
Andika Dwi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 13 Juni 2024 14:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya kasus judi online yang terus memakan korban disorot langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kepala Negara menyebutkan beragam masalah sosial timbul akibat judi online, karena tidak hanya memberi dampak negatif bagi kehidupan, tapi juga mengancam nyawa.
“Bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar game atau iseng-iseng berhadiah tapi judi itu mempertaruhkan masa depan,” kata Jokowi dalam keterangan video pada Rabu, 12 Juni 2024.
Menurut catatan PPATK, perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun. Oleh karena itu, Jokowi memperingatkan masyarakat untuk tidak bermain judi online. “Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung, ditabung atau dijadikan modal usaha,” kata Jokowi.
Belakangan ini sejumlah cerita korban judi online menjadi perhatian publik. Teranyar, Polwan di Mojokerto, Jawa Timur nekat membakar suaminya yang kecanduan judi online. Selain itu, masih ada sejumlah kasus lain akibat judi online. Berikut adalah deretan cerita korban judi online yang telah Tempo rangkum.
Karyawan Minimarket Bobol Brankas Toko
Akibat kecanduan judi online, seorang karyawan minimarket, Rieki Saputra, 28 tahun, nekat membawa kabur uang tokonya senilai Rp 34 juta di Perumahan Tirta Mandala Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok pada 22 Oktober 2023. Pelaku adalah karyawan yang sudah bekerja selama 3 tahun di toko tersebut.
Usai berhasil membobol brankas toko, pelaku melarikan diri ke salah satu daerah di Jawa Barat. Namun, pelaku berhasil diamankan oleh tim Buser Polsek Sukmajaya. "Pelaku adalah salah satu karyawan supermarket yang diketahui oleh rekannya melalui CCTV," kata Kapolsek Sukmajaya Komisaris Margiyono di Mapolsek Sukmajaya, Kamis, 30 November 2023.
Pelaku mengaku sudah kecanduan judi online sejak setahun lalu, sehingga nekat mengambil uang di tempat kerjanya. Uang hasil kejahatannya kemudian dihabiskan untuk bermain judi online atau slot, sementara uang yang tersisa dijadikan barang bukti senilai Rp 3 juta. "Kecanduan judi online saya pak, makanya saya ngambil duit itu," katanya.
Anggota TNI Bunuh Diri Terlilit Utang Judi Online
Perwira TNI AL asal Sumatera Utara (Sumut) Lettu Laut (K) Eko Damara, 31 tahun, tewas karena bunuh diri pada Sabtu, 27 Mei 2024 lalu. Eko bunuh diri di ruang kesehatan pos komando taktis yang terletak di daerah konflik, Papua Pegunungan menggunakan senjata laras panjang. Eko diduga mengakhiri hidupnya karena sejumlah masalah, salah satunya karena terlilit utang hingga Rp 819 juta akibat judi online.
"Sebelumnya (almarhum) banyak googling masalah judi online, download aplikasi judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri," kata Mayjend TNI Mar Endi Supardi di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Mei 2024.
Dari hasil investigasi menunjukkan bajwa Lettu Laut (K) dr. Eko Damara menembak dirinya sendiri dengan Senjata SS2 Varian 1 dalam posisi duduk, bersandar pada dinding, dengan kaki lurus ke depan. Tangan kanannya memegang pistol grip, tangan kiri memegang lade senjata, dan ujung laras menempel pada pelipis kanan.
Ia menembak dirinya dengan menarik picu senjata menggunakan ibu jari tangan kanan. Hentakan tembakan menyebabkan kepala terempas ke kiri, dan peluru menembus dari pelipis kanan ke bagian atas tempurung kepala sebelah kiri.
Guru Honorer Kecanduan Judi Online hingga Terjerat Pinjol
Seorang guru honorer wanita berusia 27 tahun di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berinisial DS, juga harus berurusan dengan polisi akibat kecanduan bermain judi online . Untuk mendapatkan uang taruhan, ia tega menjual HP ibu dan menggunakan KTP adiknya sebagai agunan pinjaman online atau pinjol.
"Jadi handphone ibunya dijual dan KTP adiknya dipakai untuk mencari modal pelaku bermain judi online," kata Ketua Virtual Police Polda Kalteng, Ipda Shamsuddin di Palangka Raya, Senin, 15 April 2024 dikutip dari Antara.
Aksi DS terkuak setelah adiknya tiba-tiba dihubungi oleh pihak pinjol, agar segera membayar cicilan utang. Saat ditelusuri, ternyata pelaku yang merupakan kakak kandungnya telah menggunakan KTP sang adik untuk melakukan pinjaman online Rp 10 juta. "Suami adik pelaku juga diteror melalui media sosial Facebook. Yang mengatakan jika istrinya telah melakukan pinjaman online," ucapnya.
Tak sampai disitu saja, pelaku juga nekat mengambil uang ayahnya sebesar Rp 1 juta. Hingga saat ini, DS tengah terlilit utang kepada keluarga, teman dan rekan kerjanya, yang dilakukannya hanya untuk bermain judi.
Polwan Bakar Suami
Terbaru, seorang polwan yakni Brigadir Satu Fadhilatun Nikmah membakar suaminya yang juga polisi, Brigadir Satu Rian Dwi Wicaksono lantaran marah karena sang suami sering menghabiskan uang belanja untuk bermain judi online.
Kejadian tragis itu terjadi di Asrama Polres Mojokerto No. J1, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Almarhum Briptu Rian merupakan anggota Polres Jombang, adapun Fadhilatun berdinas Polresta Mojokerto. Mereka dikaruniai tiga anak yang masih kecil. Anak pertama berusia dua tahun, adapun anak kedua berusia empat bulan.
“Jadi korban, Briptu Rian Dwi Wicaksono, mohon maaf ini, sering menghabiskan uang belanja yang seharusnya buat membiayai hidup tiga anaknya ini untuk bermain judi online,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Dirmanto dalam keterangannya di Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Ahad sore, 9 Juni 2024.
Peristiwa pembakaran itu berawal saat pelaku mengetahui bahwa gaji 13 suaminya sebesar Rp 2.800.000 tinggal Rp 800.000 saja. Ketika korban pulang ke asrama pada Sabtu, 8 Juni jam 09.00 terjadilah cekcok diantara keduanya. Tersangka lalu menyiramkan bensin kepada muka dan tubuh korban. “Tak jauh dari korban ada sumber api, sehingga terpercik dan terbakar,” kata Dirmanto.
Fadhilatun kemudian membawa suaminya ke rumah sakit. Dirmanto berujar tersangka mempunyai tanggung jawab besar membawa Briptu Rian ke rumah sakit dibantu oleh beberapa tetangganya. “Tersangka sempat minta maaf pada sang suami atas perilaku ini,” ucap Dirmanto.
RIZKI DEWI AYU | TIM TEMPO
Pilihan Editor: Segini Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Dibakar Istri Karena Judi Online