Analis: Penurunan Saham Emiten BSI Berlangsung Sesaat, Tak Perlu Khawatir

Kamis, 13 Juni 2024 07:34 WIB

PP Muhammadiyah mengumumkan rencana penarikan dana simpanannya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hal itu tercantum dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto berjudul 'Konsolidasi Dana' tertanggal 30 Mei 2024 ke sejumlah lembaga terafiliasi ormas keagamaan tersebut. FOTO/X

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI usai Pimpinan Pusat Muhammadiyah disebut menarik dana dari bank pelat merah itu. Dia menyebut keuangan BSI tak akan pengaruh kalau dana yang diambil sebesar Rp 12-15 triliun.

BSI tercatat mengelola Rp 297 triliun dana pihak ketiga atau DPK per akhir Maret 2024. “Tidak berpengaruh, masyarakat tidak perlu takut. Kalau ditarik dari BSI kemudian tidak ada uangnya ini akan menjadi masalah,” kata Ibrahim saat dihubungi pada Rabu, 12 Juni 2024.

Kendati demikian, Ibrahim tak menampik sikap PP Muhammadiyah akan berpengaruh terhadap sentimen masyarakat terhadap BSI. Dia mengatakan kondisi itu wajar terjadi, apalagi Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia.

Ia pun mengatakan tren negatif perdagangan saham BSI tak akan lama. “Gonjang-ganjing terhadap saham emiten BSI di bursa efek. Saya optimis penurunan saham di bursa efek ini bersifat sesaat,” kata dia.

Dalam laporan Koran Tempo edisi Senin, 10 Juni 2024, menunjukkan perdagangan saham emiten berkode BRIS ini langsung turun 20 basis poin ke level Rp 2.260 per lembar. Kondisi ini terjadi usai PP Muhammadiyah resmi mengumumkan penarikan dana dari BSI pada Rabu, 5 Juni 2024. Pelemahan terus berlanjut hingga akhir pekan lalu, Jumat, 7 Juni 2024, sahamnya ditutup di Rp 2.180 per lembar. Padahal, pada awal pekan, BRIS mampu bertahan di zona hijau.

Advertising
Advertising

PP Muhammadiyah tak menyebutkan terang-terangan jumlah dana yang bakal mereka tarik dari BSI. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas hanya menjelaskan bahwa mereka butuh menyebar simpanan Amal Usaha Muhammadiyah yang lebih banyak di BSI ke bank syariah lain, seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, serta bank syariah lain di daerah.

“Fakta yang ada menunjukkan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI sehingga secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi,” kata dia.

Ia menyebut PP Muhammadiyah ingin berkontribusi meningkatkan persaingan di antara perbankan syariah. Lantaran BSI mendominasi dana kelolaan, dia menilai bank syariah lain tak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan.

Ibrahim mengapresiasi langkah Muhammadiyah untuk menyimpan uang mereka di bank syariah grade 2 seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, serta bank syariah lain di Indonesia. Dia menyebut langkah itu akan membantu bank grade 2 ini untuk bergerak dan beroperasi.

“Dana itu tidak terpusat di BSI,” kata dia. Posisi BSI sebagai bank dengan grade 4 alias tinggi, kata dia, membuat aturan di sana semakin kuat. Ia menilai kondisi ini yang menjadi alasan Muhammadiyah menarik dana dari BSI.

Menurut Ibrahim polemik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo belakangan ini juga turut menyulut sentimen masyarakat. Dia mencontohkan beberapa kebijakan yang banyak diprotes masyarakat seperti Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dan PP Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera.

Apalagi, kata dia, saat ini Komisi Pemilihan Umum atau KPU juga tengah menyiapkan pemilihan kepala daerah atau Pilkada pada akhir tahun 2024. “Karena dipolitisasi,” kata dia.

ADIL AL HASAN | KORAN TEMPO

Pilihan Editor: Saham BSI Loyo setelah Muhammadiyah Tarik Dana, Sampai Kapan Dampaknya?

Berita terkait

Mirae Asset Sekuritas Turunkan Proyeksi IHSG ke Level 7.585 Tahun Ini, Sebab...

21 jam lalu

Mirae Asset Sekuritas Turunkan Proyeksi IHSG ke Level 7.585 Tahun Ini, Sebab...

Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.585 hingga akhir tahun, turun dibandingkan sebelumnya yakni 8.100.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Cerita Karyawan Indofarma yang Belum Digaji Penuh sejak Awal Tahun, Jawaban Presiden Jokowi soal Budi Arie Didesak Mundur

1 hari lalu

Terpopuler: Cerita Karyawan Indofarma yang Belum Digaji Penuh sejak Awal Tahun, Jawaban Presiden Jokowi soal Budi Arie Didesak Mundur

Karyawan Indofarma Group terus menuntut pihak direksi agar membayarkan gaji bulan Juni 2024 yang hingga saat ini tak kunjung dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

1 hari lalu

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

Muhammadiyah menyatakan judi online dapat menjerumuskan anak-anak dan remaja dalam tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

2 hari lalu

Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Matahari Department Store ramai dikabarkan menutup gerainya di Mal Balekota, Tangerang. Benarkah dan apa saja pemicunya?

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG tercatat menguat di akhir perdagangan sesi pertama hari ini Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

5 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

5 hari lalu

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

Muhammadiyah Sumbar menyatakan rekomendasi untuk Irman Gusman sebenarnya sudah akan diberikan pada Pileg DPD RI lalu.

Baca Selengkapnya

Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

5 hari lalu

Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

Waskita Karya mengungkapkan perkembangan pemulihan kondisi atas suspensi sahamnya. Hingga kini, restrukturisasi utang sudah mencapai 75 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

6 hari lalu

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

Kepolisian menyebut mayoritas bandar judi daring atau judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong.

Baca Selengkapnya

Satgas BLBI Sita Aset di Jakarta hingga Bogor dengan Total Nilai Rp 333,6 Miliar

6 hari lalu

Satgas BLBI Sita Aset di Jakarta hingga Bogor dengan Total Nilai Rp 333,6 Miliar

Satgas BLBI kembali sita beberapa aset properti di Jakarta hingga bogor. Total estimasi nilai keseluruhan aset mencapai Rp 333,6 miliar

Baca Selengkapnya