Ketua Fraksi PAN DPR RI: PP Muhammadiyah Belum tentu Tolak Izin Konsesi Tambang

Rabu, 12 Juni 2024 20:26 WIB

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah belum tentu menolak konsesi tambang untuk ormas keagamaan. Menurut dia, PP Muhammadiyah bisa jadi masih mempelajari dengan hati-hati.

"Kalau mashlahatnya besar, saya yakin Muhammadiyah pasti akan menerima izin konsesi tersebut,” kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu melalui keterangan tertulis, Rabu, 12 Juni 2024.

Saleh meminta semua pihak menghormati prinsip kehati-hatian Muhammadiyah tentang izin konsesi tambang. Prinsip itu, kata dia, adalah karakter asli Muhammadiyah dalam mengelola amal usaha. Dengan prinsip itu, dia mengatakan amal usaha yang dikelola diharapkan dapat bermanfaat seluas-luasnya. “Muhammadiyah organisasi modern yang dapat dipercaya. Jika diamanahkan, maka akan dikelola secara profesional,” kata dia.

Ketika ditanya ihwal sikap Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah yang menyatakan izin tambang untuk ormas keagamaan itu melanggar UU Minerba dan UU Aadministrasi pemerintahan, Saleh enggan berkomentar. “Itu juga kewenangan Muhammadiyah untuk menjawab,” kata dia saat dihubungi, hari ini.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti, sebelumnya menyatakan tidak akan tergesa-gesa terkait konsesi tambang yang ditawarkan oleh pemerintah. “Tidak akan tergesa-gesa dan mengukur diri agar tidak menimbulkan masalah bagi organisasi, masyarakat, bangsa, dan negara," kata Abdul Mu’ti dalam keterangan pers, Minggu, 9 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah belum ada keputusan akan menolak atau menerima konsesi tambang tersebut. Organisasi keagamaan Islam terbesar kedua setelah NU itu menegaskan akan mengkaji semuanya dari berbagai aspek dan sudut pandang yang menyeluruh.

Dalam kesempatan terpisah, Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai pemberian wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) untuk ormas keagamaan melanggar Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan sebagaimana telah diubah dengan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (UU Administrasi Pemerintahan).

“Wewenang Menteri Investasi/Kepala BKPM memberikan WIUP kepada pelaku usaha termasuk badan usaha yang dimiliki oleh Ormas tidak berdasar menurut hukum,” ujar Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Trisno Raharjo, dalam legal opinion kepada PP Muhammadiyah, dikutip Ahad, 9 Juni 2024.

Selain itu, Majelis Hukum dan HAM organisasi berlambang matahari itu menilai pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk ormas keagamaan tanpa proses melalui lelang melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

Menurut beleid itu, IUP mineral logam dan batu bara seharusnya diberikan dengan cara lelang, tidak bisa diberikan atau ditetapkan secara langsung. Lelang itu dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan pelaku usaha dalam hal manajemen, kemampuan teknis dan pengelolaan lingkungan, dan kemampuan finansial. “Dengan lelang dimaksudkan agar pemberian WIUP dilakukan secara fair,” ujar Trisno.

HAN REVANDA PUTRA

Berita terkait

Apa Itu Konsesi? Ini Pengertian dan Contoh-contohnya

4 hari lalu

Apa Itu Konsesi? Ini Pengertian dan Contoh-contohnya

Apa itu konsesi? Istilah ini merujuk pada kegiatan terkait konteks perjanjian antara pemerintah dan perusahaan. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Di Depan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Sebut Indonesia Kurang Orang Jujur

10 hari lalu

Di Depan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Sebut Indonesia Kurang Orang Jujur

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyebut Indonesia tidak kekurangan orang pintar, namun kekurangan orang jujur.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Berharap Prabowo Subianto Tidak Alergi Terhadap Kritik

15 hari lalu

PP Muhammadiyah Berharap Prabowo Subianto Tidak Alergi Terhadap Kritik

Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengatakan pidato pertama Presiden Prabowo telah menunjukkan sikap pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Karena itu, ia berharap ke depannya, pemerintahan Prabowo-Gibran agar tidak alergi dengan kritik dari semua pihak.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

17 hari lalu

PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel secara biadab

Baca Selengkapnya

BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

19 hari lalu

BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

Pemberhentian izin konsesi di atas lahan gambut untuk mencegah kerusakan gambut yang saat ini cukup besar di wilayah Sumsel.

Baca Selengkapnya

Respons Komnas HAM atas Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora yang Dihadiri Din Syamsuddin

36 hari lalu

Respons Komnas HAM atas Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora yang Dihadiri Din Syamsuddin

Komnas HAM meminta penegak hukum mengusut pembubaran paksa diskusi diaspora di Kemang, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Forest Watch: Hutan Gorontalo Terancam Deforestasi di Tengah Proyek Transisi Energi

39 hari lalu

Forest Watch: Hutan Gorontalo Terancam Deforestasi di Tengah Proyek Transisi Energi

Sebanyak 10 izin konsesi hutan dengan luas 282.100 hektare akan dipersiapkan untuk proyek bioenergi di Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

49 hari lalu

Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Peringatan Maulid Nabi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak umat Islam menampilkan teladan utama

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut dan Ketum PP Muhammadiyah Puji Kesederhanaan Paus Fransiskus

3 September 2024

Menag Yaqut dan Ketum PP Muhammadiyah Puji Kesederhanaan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial ketimbang jet pribadi. Dia juga menggunakan mobil tak mewah dari Bandara Soetta ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

LDII Bilang Pikir-pikir untuk Kelola Tambang

3 September 2024

LDII Bilang Pikir-pikir untuk Kelola Tambang

Chriswanto mengatakan LDII mengkaji soal pengelolaan tambang.

Baca Selengkapnya