TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan target indikator utama produksi perikanan Kementerian Kelautan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.

"Nilai tukar nelayan di kisaran 104-105," kata Menteri Trenggono alam rapat kerja bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, 11 Juni 2024. Selain itu, yang ditargetkan KPP adalah pertumbuhan PDB perikanan di kisaran 4,00-5,00 persen.

Selanjutnya yang ditargetkan KKP, kata Trenggono, ekspor hasil perikanan senilai $ 6,25 miliar. Selain itu produksi garam sebesar 2,25 juta ton. Selain itu luas kawasan konservasi mencapai 30 juta hektare.

Selanjutnya, Trenggono mengatakan, target indeks kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan pada 2025 itu sebesar 80 persen. Sementara persentase lulusan pendidikan dan pelatihan kelautan dan perikanan yang terserap dunia usaha dan industri sebesar 75 persen.

"Berikutnya persentase hasil kelautan dan perikanan yang memenuhi standar mutu dan keamanan sebesar 70 persen," ujar Trenggono, membacakan rencana target kerja yang akan dijalankan Kementerian Kelautan pada 2025 mendatang.

Berdasarkan surat bersama Kementerian Keuangan Nomor S-346/MK.02/2024 dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor B-201/D.8/PP.04.03/04/2024 pada 5 April 2024, tentang Pagu Indikatif Kementerian Lembaga dan Dana Alokasi Khusus TA 2025, Kementerian Perikanan mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp 6,23 triliun. Dana itu bersumber dari rupiah murni sebesar Rp 4,36 triliun.

Selain itu pinjaman dan hibah dari luar negeri sebesar 1,39 Rp triliun. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 351 miliar, Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 92 miliar, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 25, 91 miliar.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang