Karakter Gen Z dalam Bekerja: Tidak Suka Lingkungan Kerja Otoriter

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 8 Juni 2024 09:00 WIB

Ilustrasi pekerja generasi Z atau Gen Z.

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Z atau Gen Z adalah sebutan bagi mereka yang lahir di antara tahun 1996 hingga 2015. Melansir dari laman The Colin James Method, pada 2025 Gen Z diperkirakan akan menguasai hampir sepertiga, sekitar 27 persen, angkatan kerja.

Kelompok ini mewakili demografi berbeda yang mulai masuk ke dunia kerja. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan teknologi digital, sehingga menimbulkan harapan bahwa teknologi ini akan mendorong gelombang inovasi baru.

Di dunia kerja, Gen Z seringkali memiliki nilai dan kualitas tertentu yang menjadi karakter dan ciri khas mereka dalam bekerja. Apalagi, mereka tumbuh di lingkungan yang unik dengan teknologi digital, globalisasi, kesadaran lingkungan, dan keberagaman.

Lantas, apa saja sebenarnya karakter Gen Z dalam bekerja? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Karakter Gen Z dalam Bekerja

Memahami pola perilaku dan karakter Gen Z dalam bekerja dapat membantu membangun hubungan kerja yang lebih nyaman dan sukses. Melansir dari laman Indeed, berikut beberapa ciri-cirinya:

  1. Berharap Bekerja dengan Teknologi Modern
Advertising
Advertising

Karena paparan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, angkatan kerja Gen Z juga berharap untuk menggunakan teknologi modern dalam kehidupan profesionalnya. Pasalnya, teknologi akan meningkatkan efektifitas mereka dalam menyelesaikan pekerjaan.

Meski begitu, apabila berkomunikasi dengan kontak profesional, mereka tetap akan memilih untuk berinteraksi secara langsung. Keberhasilan dalam berinteraksi dengan Gen Z di tempat kerja mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan komunikasi tatap muka dan virtual.

  1. Menyukai Interaksi Tatap Muka

Generasi Z menghargai kolaborasi dan ingin orang lain menyampaikan sudut pandang unik mereka ke dalam percakapan langsung. Lingkungan kerja yang optimal untuk Gen Z mungkin mencakup pertemuan tim di mana rekan kerja dapat berbagi pencapaian mingguan mereka.

Keinginan Gen Z untuk menjalin hubungan antarmanusia di tempat kerja mungkin dimulai dari proses perekrutan, seperti wawancara langsung. Selain itu, survei terbaru menunjukkan bahwa 75 persen responden Gen Z mengatakan mereka lebih suka menerima masukan dari manajer secara langsung dan real-time.

  1. Kurang Toleran dengan Lingkungan Otoriter

Gen Z juga tumbuh dengan kemampuan untuk berbagi pemikiran mereka secara publik dan menerima masukan secara real time melalui media sosial. Oleh karena itu, mereka kesulitan berada di lingkungan kerja yang otoriter dan mengharapkan ide-ide mereka didengar dan dihormati di tempat kerja.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Workforce Institute menunjukkan, Gen Z mencari kepercayaan dan dukungan pada seorang manajer di atas kualitas manajerial lainnya. Sekitar 32 persen responden Gen Z menyatakan, mereka termotivasi untuk bekerja lebih keras dan bertahan lebih lama di suatu perusahaan jika memiliki manajer yang suportif. Sedangkan, 29 persen lainnya percaya bahwa memiliki manajer yang tidak suportif akan berdampak pada kinerja di tempat kerja.

  1. Menyambut Perubahan

    Kelompok yang lahir antara tahun 1996 hingga 2015 ini menempati peringkat paling banyak mengakses informasi di antara remaja generasi lainnya. Dengan teknologi, Gen Z mendapatkan akses langsung ke internet, berita, dan media sosial.

Akses informasi itu membuat Gen Z sering menyaksikan peristiwa-peristiwa sosial dan politik berskala besar yang mungkin berdampak pada perubahan. Hal ini juga yang membuat mereka menyambut perubahan, bahkan menjadi agen perubahan itu sendiri.

  1. Bersifat Kompetitif

Karakter Gen Z dalam bekerja yang selanjutnya adalah bersifat kompetitif. Kelompok ini dibesarkan di salah satu lingkungan pendidikan paling kompetitif dan mereka terbiasa menerima masukan langsung yang membuatnya berkembang.

Di tempat kerja, sifat kompetitif ini dikombinasikan dengan keinginan kuat untuk mendapatkan pengakuan atas pekerjaan mereka. Akibatnya, Gen Z menghargai ekspektasi yang jelas tentang cara mencapai kesuksesan dan kemajuan profesional. Dalam laporan Workforce Institute, sekitar 57 persen responden Gen Z menyatakan, mereka berharap untuk dipromosikan setidaknya setahun sekali.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: PP Muhammadiyah Akan Tarik Seluruh Dananya dari BSI, Ini Respons BSI

Berita terkait

Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

1 hari lalu

Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

Ada beragam alasan work from anywhere semakin digandrungi, mulai dari aspek kesehatan mental hingga aspek lingkungan.

Baca Selengkapnya

OJK Ingatkan Gen Z Soal 3 Fenomena yang Bisa Membuat Rugi Finansial

1 hari lalu

OJK Ingatkan Gen Z Soal 3 Fenomena yang Bisa Membuat Rugi Finansial

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap tiga fenomena yang membuat generasi Z bisa merugi secara finansial.

Baca Selengkapnya

Targetkan Gen Z, Pameran Halal Indo Expo Undang Influencer Muda

1 hari lalu

Targetkan Gen Z, Pameran Halal Indo Expo Undang Influencer Muda

Pameran menargetkan anak muda generasi Z untuk agar dapat memahami pentingnya produk industri halal.

Baca Selengkapnya

Apa itu Doom Spending yang Disebut sebagai Pemicu Kemiskinan pada Gen Z?

2 hari lalu

Apa itu Doom Spending yang Disebut sebagai Pemicu Kemiskinan pada Gen Z?

Mengenal fenomena doom spending yang diperkirakan akan mendorong kemiskinan pada generasi Z dan milenial.

Baca Selengkapnya

25 Situs untuk Cari Kerja Freelance Indonesia dan Luar Negeri

2 hari lalu

25 Situs untuk Cari Kerja Freelance Indonesia dan Luar Negeri

Berikut beberapa situs khusus pencarian lowongan pekerjaan freelance bebas biaya admin hingga menyediakan pelatihan keterampilan.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Teknologi Efektif Ciptakan Dampak Sosial Positif

2 hari lalu

Pemanfaatan Teknologi Efektif Ciptakan Dampak Sosial Positif

Pemanfaatan teknologi adalah cara efektif untuk menciptakan dampak sosial yang positif

Baca Selengkapnya

Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

2 hari lalu

Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

Gen Z China berupaya meredefinisi barang-barang mewah yang mengubah pola konsumsi mereka. Pola konsumsi belanja mereka pun berubah.

Baca Selengkapnya

Gen Z China Mulai Tinggalkan Barang Mewah, Beralih ke Produk Replika Berkualitas Alias KW

2 hari lalu

Gen Z China Mulai Tinggalkan Barang Mewah, Beralih ke Produk Replika Berkualitas Alias KW

Ada pergeseran tren konsumsi di kalangan Gen Z di China yang beralih menggunakan replika barang-barang mewah. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Gen Z China Mulai Tinggalkan Merek Barang Mewah, Apa Beda Generasi Z, Milenial, dan Gen X

2 hari lalu

Gen Z China Mulai Tinggalkan Merek Barang Mewah, Apa Beda Generasi Z, Milenial, dan Gen X

Generasi Z China mulai tinggalkan produk dan merek barang-barang mewah, kenapa? Berikut perbedaan Gen Z, Milenial, dan Gen X.

Baca Selengkapnya

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

2 hari lalu

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

Direktur Pencegahan BNPT menekankan anak muda, generasi Z dan generasi Alpha, harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya