Rupiah Menguat ke Level Rp 16.196 per Dolar AS, Pekan Depan Pasar Menunggu Keputusan The Fed

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Jumat, 7 Juni 2024 18:23 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks dolar AS ditutup melemah, sehingga nilai tukar rupiah menguat dalam penutupan perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah menguat tipis 67 poin menjadi Rp 16.196 per dolar AS. Pada perdagangan Kamis kemarin, kurs rupiah ditutup menguat pada level Rp 16.263 per US$.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan sentimen terhadap aset-aset berbasis risiko telah membaik pada pekan ini. Kondisi ini menyusul penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Kanada.

"Greenback terpukul oleh lemahnya data perekonomian, terutama pada sektor tenaga kerja yang meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan semakin percaya diri untuk memangkas suku bunga tahun ini," kata dia dalam analisis rutinnya pada Jumat, 7 Juni 2024.

Menurut Ibrahim, pedagang meningkatkan taruhan mereka pada pemotongan 25 basis poin di bulan September. Di samping itu, data tenaga kerja yang lemah juga muncul menjelang data non-farm payrolls yang akan dirilis pada Jumat, yang akan menawarkan isyarat lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja dan suku bunga.

Kemudian, The Fed juga akan mengadakan pertemuan minggu depan. Bank sentral AS itu diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Saat ini, kata dia, pasar tengah menunggu komentar gubernur The Fed sebagai patokan ke depan, apakah akan mempertahankan suku bunga atau menurunkannya pada bulan September.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Dari dalam negeri, Bank Indonesia atau BI mencatat cadangan devisa RI....

<!--more-->

Dari dalam negeri, Bank Indonesia atau BI mencatat cadangan devisa RI sebesar US$ 139 miliar atau setara Rp 2.254,8 triliun pada akhir Mei 2024 dengan asumsi kurs Rp 16.222 per dolar AS. Cadangan ini naik sebesar US$ 2,8 miliar atau Rp 45 triliun bila dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya, yakni US$ 136,2 miliar.

Perkembangan cadangan devisa pada akhir Mei 2024 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, juga penerbitan surat utang negara (global bond) pemerintah. Posisi cadangan devisa pada Mei 2024 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa itu juga masih berada di atas standar kecukupan internasional, sekitar 3 bulan impor.

Di sisi lain, permintaan dolar AS memasuki musim haji cenderung meningkat untuk pembayaran ibadah haji. Hal ini berpotensi menggerus potensi kenaikan dari cadangan devisa.

"Permintaan dolar AS saat pembagian dividen dan kupon kepada non-residen, serta pembayaran pokok utang juga berpotensi mendorong penurunan cadangan devisa," tutur Ibrahim.

Pilihan Editor: Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI karena Risiko Konsentrasi, Apa Itu Risiko Konsentrasi?

Berita terkait

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

8 jam lalu

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

Mata uang rupiah kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

2 hari lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

2 hari lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

3 hari lalu

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Naik Rp 5.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.365.000 per Gram

3 hari lalu

Naik Rp 5.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.365.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 5 ribu menjadi Rp 1.365.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

4 hari lalu

Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

Kelompok peretas, LockBit, menuntut US$ 50 ribu dari pihak The Fed sebagai ganti kerahasiaan data.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Teknologi Australia Ramaikan Australia Southeast Asia Business Exchange di Jakarta

4 hari lalu

Perusahaan Teknologi Australia Ramaikan Australia Southeast Asia Business Exchange di Jakarta

Australia Southeast Asia Business Exchange diharapkan bisa meningkatkan perdagangan dua arah antara Australia dan Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

4 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

5 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya