Beda Cicilan KPR Tapera dengan KPR Komersial, Mana Lebih Untung?

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Selasa, 4 Juni 2024 23:04 WIB

Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengklaim kredit pemilikan rumah (KPR) melalui Tapera lebih banyak menguntungkan masyarakat dibandingkan KPR komersial alias non-subsidi.

“Berdasarkan perhitungan kami, terdapat selisih cicilan sekitar Rp1 juta per bulan saat mengambil rumah susun (melalui KPR Tapera) dengan asumsi harganya Rp300 juta,” kata Heru dalam konferensi pers program Tapera yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kantor Staf Presiden, pada Jumat, 31 Mei 2024.

Lalu, apa beda cicilan KPR Tapera dengan KPR komersial, dan mana yang lebih untung dari keduanya?

Keuntungan KPR Tapera

Heru Pudyo Nugroho memberikan ilustrasi perhitungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp6 juta per bulan yang membeli rumah susun senilai Rp300 juta. Dengan uang muka atau down payment (DP) 1 persen, maka plafon kreditnya Rp297 juta.

Untuk pembayaran KPR dengan tenor 20 tahun dan suku bunga 5 persen per tahun, maka peserta Tapera mengangsur sekitar Rp1,96 juta per bulan. Sedangkan untuk pembayaran tabungan bulanan Tapera sebesar Rp 180.000.

Advertising
Advertising

“Kalau KPR Tapera hanya (membayar) Rp2,1 juta per bulan, itu sudah termasuk tabungan. Karena sebelum mendapatkan benefit, peserta harus menabung,” ucapnya.

Dia menjelaskan alasan mengapa peserta Tapera diharuskan menyimpan dana melalui BP Tapera. Selain untuk menunjukkan kemampuan dalam mencicil, lembaga perbankan juga dapat melihat track record peserta selama menabung dalam kurun waktu satu tahun sebelum memberikan kesempatan mengajukan KPR.

Heru juga mengatakan bahwa manfaat dari Tapera adalah pengembalian tabungan dan hasil pemupukannya setelah kepesertaan berakhir. “Peserta juga mendapatkan pengembalian tabungan beserta hasil pemupukannya hanya dengan membayar Rp 2,1 juta,” ujarnya.

Cicilan KPR Komersial Lebih Tinggi

Sementara itu, menurut Heru, dengan pembelian rumah susun dengan harga yang sama, yaitu Rp300 juta dalam jangka waktu 20 tahun dan suku bunga 11 persen per tahun melalui KPR komersial, masyarakat harus mencicil lebih tinggi hingga Rp3,1 juta per bulan.

“Rp3,1 juta kalau KPR komersial itu angsuran doang, enggak pakai tabungan,” katanya.

Dalam presentasinya, Heru juga memberikan simulasi perhitungan pembelian rumah tapak melalui KPR Tapera dan KPR komersial. Berikut rinciannya:

KPR Tapera

- Gaji peserta: Rp4.000.000 per bulan.

- Harga rumah tapak: Rp 175.000.000.

- DP: 1 persen.

- Bantuan DP plafon: Rp 173.250.000.

- Tenor: 20 tahun.

- Suku bunga: 5 persen per tahun.

- Cicilan: Rp 1.143.373 per bulan.

- Tabungan Tapera (3 persen gaji): Rp 170.000 per bulan.

- Akumulasi pokok tabungan: Rp 28.800.000 (20 tahun).

- Estimasi imbal hasil (4 persen per tahun): Rp 12.799.721 (20 tahun).

KPR Komersial

- Gaji peserta: Rp4.000.000 per bulan.

- Harga rumah tapak: Rp 175.000.000.

- DP: 1 persen.

- Bantuan DP plafon: Rp 173.250.000.

- Tenor: 20 tahun.

- Suku bunga: 11 persen per tahun.

- Cicilan: Rp 1.788.266 per bulan.

Melalui ilustrasi perhitungan KPR Tapera rumah tapak itu, peserta disebut dapat mengurangi beban pengurangan bulanan sekitar Rp524.893. Selain itu, peserta juga akan mengantongi uang sekitar Rp41 juta dari pengembalian tabungan Tapera beserta hasil pemupukannya selama 20 tahun, setelah kepesertaan berakhir.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Ekonom Ideas Ungkap Kelemahan Tapera yang Memicu Penolakan Pekerja dan Pengusaha

Berita terkait

Terpopuler: Deflasi Berturut-turut Bikin Cemas, Kelanjutan Prakerja dan Iuran Tapera di Era Prabowo

1 hari lalu

Terpopuler: Deflasi Berturut-turut Bikin Cemas, Kelanjutan Prakerja dan Iuran Tapera di Era Prabowo

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 3 Oktober 2024, dimulai dari perbedaan respons pengusaha dan pemerintah terhadap deflasi berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Potongan Gaji untuk Tabungan Perumahan Rakyat, Komisioner BP Tapera: Bukan Iuran

1 hari lalu

Kontroversi Potongan Gaji untuk Tabungan Perumahan Rakyat, Komisioner BP Tapera: Bukan Iuran

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa program itu merupakan tabungan. Ia mengatakan tabungan itu nantinya dapat dimanfaatkan untuk para peserta Tapera.

Baca Selengkapnya

Soal Iuran Tapera di Era Prabowo, BP Tapera: Belum Tahu Tahun Depan atau Kapan, Kita Harus Siapkan Dulu

1 hari lalu

Soal Iuran Tapera di Era Prabowo, BP Tapera: Belum Tahu Tahun Depan atau Kapan, Kita Harus Siapkan Dulu

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan lembaganya belum menarik iuran dari ASN untuk program Tapera.

Baca Selengkapnya

Rieke Diah Pitaloka Terpilih Lagi Jadi Anggota DPR, Tetapkan Lawan Kebijakan Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Rieke Diah Pitaloka Terpilih Lagi Jadi Anggota DPR, Tetapkan Lawan Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka menolak kebijakan ekspor pasir laut yang dibuka kembali Jokowi. Sebelumnya telah dihentikan Megawati pada 2003.

Baca Selengkapnya

Kompetisi BP Tapera IG Reels 2024: Total Hadiah Rp. 31 Juta

5 hari lalu

Kompetisi BP Tapera IG Reels 2024: Total Hadiah Rp. 31 Juta

Lomba Ig Reels BP Tapera berlaku untuk peserta program Tapera maupun non-peserta atau masyarakat umum. Lomba berlangsung hingga 10 November 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

7 hari lalu

Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

Bank Mandiri mencatat penyaluran unit KPR sebanyak 3.534 dengan skema FLPP per Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Poin-poin Terkait Penentuan Potongan Gaji Pekerja

25 hari lalu

Poin-poin Terkait Penentuan Potongan Gaji Pekerja

Menurut Ogi, ketentuan lebih lanjut mengenai program pensiun ini, yang artinya potongan gaji lagi, harus mendapatkan persetujuan dari DPR.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Alasan Jokowi Minta Prabowo Lanjutkan IKN, Cerita PHK Karyawan CNN Indonesia

33 hari lalu

Terpopuler: Alasan Jokowi Minta Prabowo Lanjutkan IKN, Cerita PHK Karyawan CNN Indonesia

Terpopuler: Alasan Jokowi meminta Prabowo Subianto melanjutkan proyek IKN. Cerita PHK sepihak yang menimpa karyawan CNN Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Kian Terhimpit, Belanja Rumah Tak Lagi jadi Prioritas?

33 hari lalu

Kelas Menengah Kian Terhimpit, Belanja Rumah Tak Lagi jadi Prioritas?

BPS mencatat terjadi pergeseran prioritas belanja kelas menengah, pengeluaran perumahan menurun. Beberapa warga kelas menyebut belanja rumah bukan lagi prioritas

Baca Selengkapnya

Hashim Pastikan Pemerintah Prabowo akan Lanjutkan Program Tapera

34 hari lalu

Hashim Pastikan Pemerintah Prabowo akan Lanjutkan Program Tapera

Hashim Djojohadikusumo sebut pemerintahan Prabowo Subianto akan melanjutkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Untuk realisasikan janji bangun 3 juta rumah dan apartemen per tahun.

Baca Selengkapnya