BRI Peduli 'Yok Kita Gas'' Berhasil dijalankan di 40 Kota

Kamis, 22 Februari 2024 13:06 WIB

INFO BISNIS – BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) terus melakukan berbagai inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program yang secara nyata dapat membantu mengatasi masalah sampah di berbagai wilayah di Indonesia.

Sejak digulirkan pada tahun 2021, program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di 41 (empat puluh satu) lokasi di Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) lokasi di Pasar Tradisional dan 36 (tiga puluh enam) lokasi di lingkungan masyarakat.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI Peduli Yok Kita Gas secara nyata telah memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai wilayah baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi dan Pilar Pembangunan Lingkungan.

Masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia terutama di wilayah padat pemukiman atau wilayah kota mendapatkan manfaat dari program ini antara lain mendapatkan wawasan tentang kondisi pengelolaan sampah, mendapatkan keterampilan dalam memilah sampah dari rumah, sehingga mampu mengatasi persoalan sampah dari rumah tangga.

Dari sisi sosial, masyarakat mendapatkan edukasi tentang pengelolan sampah dan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan laporan, pelatihan pembukuan, pelatihan management SDM dan pemakaian alat-alat pengelolaan sampah. Selain itu, sebanyak 3.065 pedagang pasar di berbagai wilayah tercatat telah mengikuti sosialisasi tentang bank sampah dan pengelolaan sampah di pasar.

Advertising
Advertising

Dari sisi lingkungan, BRI Peduli Yok Kita Gas memeberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah baik organik maupun anorganik, dimana sampah yang terkumpul tersebut dipilih dan dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik dapat diolah lagi menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Dalam mendukung pengelolaan sampah tersebut, BRI telah menyalurkan 173 unit bak maggot komunal dan 50 unit kandang Black Soldier Fly (BSF).

“Hasilnya hingga saat ini sudah terkumpul 236.153 kg sampah organik dan 471.323 kg sampah anorganik di bank sampah. Selain itu juga tercatat sebanyak 6.921,5 kg maggot terjual dan juga sebanyak 34.739.868 Kg CO2e karbon tereduksi melalui bank sampah” ujar Catur.

Lebih lanjut dari sisi ekonomi, Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas berhasil mengubah cara pandang masyarakat tentang mengubah sampah jadi uang. Sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang disediakan BRI bagi masyarakat. Setelah sampah dicacah, sampah pun dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh pendapatan.

Hasilnya, tercatat total tabungan masyarakat yang melakukan penukaran sampah jadi duit di bank sampah sebanyak Rp104.420.916 dengan jumlah nasabah bank sampah yang terdaftar sebanyak 8.699 nasabah.

Upaya Nyata Mengatasi Perubahan Iklim

Catur menjelaskan, BRI Peduli Yok Kita Gas merupakan program pengelolaan sampah terpadu yang mengoptimalkan lahan dan sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan. Pada akhirnya gerakan ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong terciptanya energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim.

“Sampah yang dibuang diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan menjadi energi listrik, didaur ulang menjadi industri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atau untuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik”, imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, BRI Peduli Yok Kita Gas diimplementasikan dalam dua bentuk yaitu melalui Yok Kita Gas di Pasar Tradisional dan di lingkungan masyarakat (Stand Alone Location). Untuk implementasi di lingkungan masyarakat, pelaksanaan program dilakukan di lokasi Bank Sampah atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang telah dikelola oleh masyarakat yang berlokasi padat penduduk baik di Kota/Desa.

Khusus pasar tradisional, program ini telah dilakukan di 5 (lima) Pasar Tradisional yang memiliki peringkat terbaik dalam program pasar.id yang berlokasi di kota Bandung, Semarang, Surabaya, Malang dan Denpasar.

“Kami menyadari bahwa Pasar merupakan salah satu sarana publik tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat, dimana aktivitas di Pasar menimbulkan sampah setiap hari. Oleh Karena itu, kami mengajak pedagang maupun masyarakat yang beraktivitas di pasar untuk menjaga kebersihan pasar di mana sampah yang dihasilkan dapat dipilah dan diolah dengan tepat”, kata Catur.(*)

Berita terkait

Tari Turonggo Yakso Pecahkan Rekor MURI dengan Jumlah Terbanyak

5 jam lalu

Tari Turonggo Yakso Pecahkan Rekor MURI dengan Jumlah Terbanyak

Tradisi tahunan Upacara Adat Ngetung Batih di Kecamatan Dongko kembali mencatatkan sejarah dengan pagelaran tari kolosal Turonggo Yakso yang berhasil memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan jumlah peserta terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kerjasama Jasa Raharja dan Lemhannas RI Tingkatkan Wawasan Kebangsaan para Pimpinan

5 jam lalu

Kerjasama Jasa Raharja dan Lemhannas RI Tingkatkan Wawasan Kebangsaan para Pimpinan

Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat fondasi kepemimpinan di Jasa Raharja.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Bontang Berikan Bantuan Sosial Korban Kebakaran

6 jam lalu

Wakil Wali Kota Bontang Berikan Bantuan Sosial Korban Kebakaran

Wakil Wali Kota Bontang, Hj. Najirah, menyerahkan bantuan sosial kepada korban kebakaran di RT. 41 Pos 7, Kelurahan Loktuan, pada Senin, 8 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Bontang Selatan Jadi Juara MTQ Ke-17

6 jam lalu

Bontang Selatan Jadi Juara MTQ Ke-17

Wakil Wali Kota Bontang, Hj. Najirah, secara resmi menutup perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-17

Baca Selengkapnya

Dewi Aryani Dukung Hubungan Erat Umat Beragama Lewat Doa Bersama di Hari Bhayangkara ke-78

6 jam lalu

Dewi Aryani Dukung Hubungan Erat Umat Beragama Lewat Doa Bersama di Hari Bhayangkara ke-78

Doa bersama mencerminkan eratnya persatuan dan kesatuan antar umat beragama yang dilandasi oleh nilai-nilai toleransi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Terima Aspirasi Usulan Pimpinan DPR Diisi Semua Partai

6 jam lalu

Bamsoet Terima Aspirasi Usulan Pimpinan DPR Diisi Semua Partai

Bambang Soesatyo (Bamsoet), menerima aspirasi dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, agar pimpinan DPR RI mendatang diisi oleh seluruh perwakilan partai politik yang ada di DPR RI.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Raih Predikat Gold dalam Ajang Bina Mitra UMKM Award 2024

6 jam lalu

Jasa Raharja Raih Predikat Gold dalam Ajang Bina Mitra UMKM Award 2024

Bina Mitra UMKM Award 2024 merupakan ajang penganugerahan yang memberikan apresiasi kepada perusahaan swasta, BUMN, dan perusahaan asing yang berkontribusi dan berperan aktif dalam proses pembinaan mitra UMKM.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Jumlah Guru Besar di Indonesia

6 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Jumlah Guru Besar di Indonesia

Bambang Soesatyo (Bamsoet), menerima dukungan dari Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (PERGUBI) agar dapat segera menyelesaikan proses menjadi Guru Besar/Profesor sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kinerja Pemerintah Raih Opini WTP

6 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kinerja Pemerintah Raih Opini WTP

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja keuangan pemerintah pusat yang kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Baca Selengkapnya

Kyai Khambali Sebut Nikson Nababan Pemimpin Visioner dan Pengayom

6 jam lalu

Kyai Khambali Sebut Nikson Nababan Pemimpin Visioner dan Pengayom

Kyai Khambali, Ketua Umum Gema Santri Nusa dan Pengamat Kebijakan Publik, menegaskan bahwa kekuatan kepemimpinan adalah kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan strategis di masyarakat.

Baca Selengkapnya