HET Beras Akan Naik Permanen, Hanya Pedagang yang Diuntungkan dan Bukan Petani?

Minggu, 26 Mei 2024 14:01 WIB

Petani menggunakan alat tradisional untuk membersihkan gabah saat panen di Desa Kawengen, Kabupaten Semarang, Minggu, 28 April 2024. Seiring periode panen raya pada bulan April, Bulog mulai menggunakan beras produksi lokal untuk keperluan bantuan pangan maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengkritik rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras secara permanen pada akhir bulan ini. Sebab, kebijakan itu dinilai hanya menguntungkan pedagang, sebaliknya kalangan petani bakal terpuruk.

"Kenaikan HET hanya menguntungkan dari sisi produsen tanpa ada keuntungan bagi petani. Kenaikan itu akan semakin membuat harga di tingkat konsumen meningkat," kata Huda melalui pesan singkat pada Ahad, 26 Mei 2024.

Dengan kebijakan itu juga, kata dia, pedagang bisa memiliki legalitas mengerek harga beras ke angka yang lebih tinggi. "Di satu sisi, harga gabah di tingkat petani sudah turun seiring dengan panen raya. Awal Maret Rp 7.000, sekarang sudah ada di angka Rp 5.800 (gabah)," ujarnya.

Selama ini, kata dia, ada selisih yang cukup signifikan antara harga produksi produsen beras dengan harga jualnya. "Secara sederhana, dari gabah ke beras itu ada kenaikan harga karena melewati proses dan sebagainya, sehingga harga jadi naik dua kali lipat," ujarnya.

Dia menganalogikan jika harga gabah Rp 6.000 per kilogram, maka otomatis harga jual beras Rp 12.000 per kilogram. "Sekarang bisa jual di angka Rp 13.500 untuk medium dan Rp 15.800 per kilogram untuk beras premium. Jadi keuntungan bisa sampai Rp 4.000 per kilogram. Ini yang menikmati sebenarnya adalah produsen sekaligus mafia beras itu," tuturnya.

Advertising
Advertising

Pemerintah berencana menaikkan HET beras lokal secara permanen. Untuk beras medium, sebelumnya HET berkisar Rp 10.900 - Rp 11.800 per kilogram akan dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.500 per kilogram. Sementara HET beras premium dari semula Rp 13.500 - Rp 14.800 per kilogram akan dinaikkan menjadi Rp 14.900 - Rp 15.800 per kilogram.

Dikutip dari data Badan Pangan Nasional Ahad, 26 Mei 2024 pukul 08.11 WIB. Harga beras premium rata-rata nasionalnya Rp 15.790 perkilogram sedangkan medium Rp 13.810 per kilogram.

Selama seminggu terakhir, harga beras premium tidak berubah signifikan atau masih di kisaran Rp 15.000-an per kilogram. Begitu juga dengan harga beras medium di angka Rp 13.000-an per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan relaksasi HET saat ini masih sesuai ketetapan sebelumnya hingga 31 Mei 2024. “Harmonisasi kembali sedang dibahas di tingkat Kementerian dan Lembaga,” ujarnya lewat pesan singkat Jumat, 24 Mei 2024.

Sebelumnya pemerintah sudah menetapkan relaksasi dengan menaikan HET beras premium di delapan wilayah. Arief mengatakan kebijakan HET didasarkan oleh penyesuaian kenaikan keseluruhan faktor produksi. Pemerintah menurutnya mengupayakan harga bisa tetap wajar di tingkatan petani.

Sementara itu, untuk menjaga stabilisasi dan kecukupan pemerintah menyerap produksi petani lokal untuk masuk cadangan pangan pemerintah atau CPP. “Saat ini pemerintah sudah menyerap 500 ton di tingkat petani dan menjaga stok Bulog lebih dari 1 juta ton,” kata dia.

DESTY LUTHFIANI | ILONA ESTHERINA

Pilihan Editor: Pemerintah Atur Kembali HET Beras, Apakah Harga akan Naik?

Berita terkait

Deflasi Juni Mencapai 0,08 Persen, BPS Beberkan Pemicunya

1 jam lalu

Deflasi Juni Mencapai 0,08 Persen, BPS Beberkan Pemicunya

BPS mencatat perekonomian Indonesia pada Juni 2024 mengalami deflasi 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

1 hari lalu

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

Presiden Jokowi akan menyalurkan bantuan pangan beras sampai Desember 2024. Namun, sebelum terealisasikan, simak terlebih dahulu fakta-fakta dari penyaluran bantuan ini!

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

2 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Usulkan HET MinyaKita Naik Jadi Rp 15.700 per Liter

2 hari lalu

Mendag Zulhas Usulkan HET MinyaKita Naik Jadi Rp 15.700 per Liter

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengusulkan relaksasi HET minyak goreng rakyat atau MinyaKita naik menjadi Rp 15.700.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Tata Pedagang Kawasan Puncak

2 hari lalu

Pemkab Bogor Tata Pedagang Kawasan Puncak

Optimalkan pemanfaatan Rest Area Gunung Mas Puncak, Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama jajaran Satpol PP Kabupaten Bogor laksanakan penataan secara humanis terhadap para pedagang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

3 hari lalu

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia A. Widyasanti mengatakan hilirisasi rumput laut bakal menjadi salah satu fokus pemerintah pada 2025.

Baca Selengkapnya

Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

6 hari lalu

Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

Panduan dibuat Greenpeace dkk. Telah lewati serangkaian uji coba lapangan bersama petani kecil di Kalimantan Barat selama 4 tahun.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Kericuhan Penertiban Kios di Kawasan Puncak Jawa Barat

6 hari lalu

Sederet Fakta Kericuhan Penertiban Kios di Kawasan Puncak Jawa Barat

Penertiban kios di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, sempat ricuh. Pedagang yang menolak kiosnya dibongkar melakukan aksi demo memblokade jalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Pedagang di Duren Sawit, Anak Kandung Jadi Tersangka

7 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Pedagang di Duren Sawit, Anak Kandung Jadi Tersangka

Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka dalam kasus pembunuhan pedagang di Pasar Kanal Banjir Timur, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

YLKI Kritik Rencana Pemerintah Naikkan Harga MinyaKita

8 hari lalu

YLKI Kritik Rencana Pemerintah Naikkan Harga MinyaKita

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mengkritik rencana Kementerian Perdagangan menaikkan harga MinyaKita.

Baca Selengkapnya