Kemenag Tegur Garuda Indonesia Akibat Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji Capai 32 Jam

Selasa, 21 Mei 2024 19:41 WIB

Pekerja merapikan fasilitas di pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada angkutan haji 1445 H/2024 di hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 8 Mei 2024. Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar untuk mengangkut 109.072 jamaah calon haji dari sembilan embarkasi yakni Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, dan Lombok yang akan mulai diberangkatkan pada Minggu (12/5). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama atau Kemenag menegur maskapai Garuda Indonesia akibat tingginya angka keterlambatan penerbangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Berdasarkan hasil evaluasi sepekan sejak 12 Mei 2024, total angka keterlambatan calon jemaah haji mencapai 32 jam 24 menit.

Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, mengungkapkan maskapai Garuda Indonesia menempati urutan pertama untuk keterlambatan waktu keberangkatan dibandingkan maskapai lainnya.

Kelompok terbang atau kloter pertama keberangkatan di sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Hingga saat ini ada 152 kloter yang sudah diterbangkan ke Tanah Suci.

“Satu pekan pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen,” kata Anna dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin.

Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan, ada yang terlambat sampai 3 jam 50 menit. Anna menyebut, Kemenag telah menegur Garuda Indonesia terkait hal ini. "Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kami sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengatakan akan terus memperbaiki kendala ini. "Kami akan pasti perbaiki terus," katanya saat dihubungi Tempo pada Selasa, 21 Mei 2024.

Tahun ini, Indonesia mendapat kuota 241 ribu jemaah yang terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Maskapai pertama akan memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.

“Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06 persen dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai 4 jam 7 menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan."

Selanjutnya: Komitmen dan kontrak kerja maskapai dipertanyakan<!--more-->

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab. Dia menyinggung keterlambatan paling lama Garuda Indonesia sampai 3 jam 50 menit. Keterlambatan ini belum termasuk sejumlah penerbangan yang dimintakan reschedule oleh pihak Garuda Indonesia.

“Dalam sepekan ini, ada beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05,” kata Saiful.

Sementara itu, keterlambatan terlama Saudia Airlines adalah 47 menit.

Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pasalnya, keterlambatan keberangkatan yang hingga hitungan jam dan bahkan terjadi perubahan jadwal, akan berampak pada persiapan beragam layanan di Madinah maupun Makkah. Baik transportasi, akomodasi, hingga katering.

“Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” tutur Saiful.

Terpisah, Irfan Setiaputra menyebut 100 penerbangan maskapai Garuda Indonesia terganggu imbas insiden percikan api di pesawat yang menerbangkan calon jemaah haji dari Makassar pada 15 Mei 2024. Pesawat jenis Boeing 747-400 itu masih belum laik operasi dan masih dalam pemeriksaan dan perbaikan.

Oleh sebab itu, Garuda Indonesia menggunakan dua pesawat cadangan untuk menerbangkan calon jemaah haji dari Makassar. Kedua pesawat tersebut adalah pesawat yang digunakan untuk penerbangan biasa, yakni Boeing 777 dan Airbus, dengan masing-masing kapasitas 368 dan 242 penumpang.

"Sampai nanti tanggal 25, itu akan memengaruhi sekitar 100 penerbangan regular, baik domestik maupun internasional," kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan pada Senin, 20 Mei 2024.

Pilihan Editor: Cerita Mbah Harjo, Jemaah Haji Tertua Indonesia Saat Pertama Kali Tiba di Madinah

Berita terkait

Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

13 jam lalu

Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

Traveloka bagi-bagi promo cashback untuk berbagai transaksi pembelian tiket pesawat hingga 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bantah Yaqut Tak Hadir Rapat DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat: Masih Kunjungan Kerja

20 jam lalu

Kemenag Bantah Yaqut Tak Hadir Rapat DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat: Masih Kunjungan Kerja

Juru bicara Kemenag membantah alasan ketidakhadiran Menag Yaqut di rapat Komisi VIII karena kehabisan tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

12 Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa dalam Kabin Pesawat

22 jam lalu

12 Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa dalam Kabin Pesawat

Sebelum naik pesawat, perhatikan daftar barang yang tidak boleh dibawa dalam kabin pesawat. Hindari membawa barang yang mengandung bahan peledak.

Baca Selengkapnya

Kenapa Barang Penumpang di Kabin Pesawat Dibatasi 7 kg?

22 jam lalu

Kenapa Barang Penumpang di Kabin Pesawat Dibatasi 7 kg?

Kenapa barang di penumpang kabin pesawat dibatasi 7kg? Berikut ini beberapa faktor alasannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Kebiasaan Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi yang Paling Dibenci Pramugari

1 hari lalu

Kebiasaan Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi yang Paling Dibenci Pramugari

Bagi penumpang pesawat kelas ekonomi sebaiknya hindari melakukan kebiasaan yang dianggap tidak higienis ini

Baca Selengkapnya

Kemenag Akan Beri Sanksi Berat Bagi Guru Madrasah Pelaku Asusila di Gorontalo

1 hari lalu

Kemenag Akan Beri Sanksi Berat Bagi Guru Madrasah Pelaku Asusila di Gorontalo

Kementerian Agama akan menjatuhkan sanksi berat kepada guru madrasah yang menjadi pelaku tindak asusila kepada muridnya di Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi VIII DPR Sarankan Prabowo Tidak Pilih Yaqut sebagai Menteri Agama

1 hari lalu

Anggota Komisi VIII DPR Sarankan Prabowo Tidak Pilih Yaqut sebagai Menteri Agama

Menag Yaqut dianggap sudah tidak layak mengemban amanah tersebut lantaran tidak kooperatif sebagai mitra kerja Komisi VIII.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Kembali Tak Hadiri Rapat dengan Komisi VIII DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat

1 hari lalu

Menag Yaqut Kembali Tak Hadiri Rapat dengan Komisi VIII DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat

Menteri Agama Yaqut kembali tidak menghadiri rapat dengan komisi VIII terkait evaluasi penyelenggaran haji 2024.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Kabin dan Bagasi di Pesawat yang Harus Diketahui Traveler

1 hari lalu

5 Perbedaan Kabin dan Bagasi di Pesawat yang Harus Diketahui Traveler

Kabin dan bagasi pesawat memiliki aturan dan batasan yang berbeda. Berikut ini perbedannya yang perlu diketahui traveler.

Baca Selengkapnya

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

2 hari lalu

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

Cak Imin mengatakan Pansus Haji telah bekerja secara transparan.

Baca Selengkapnya