Kasih Sambutan di World Water Forum, Elon Musk Sebut PLTS Bisa Jadi Solusi Krisis Ketersediaan Air Global
Editor
Grace gandhi
Senin, 20 Mei 2024 10:53 WIB
TEMPO.CO, Nusa Dua, Bali - Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global.
Meskipun masih memerlukan riset yang mendalam, Elon Musk menjelaskan PLTS memiliki potensi sebagai penyumbang energi baru terbarukan (EBT) yang lebih murah serta efektif untuk proses desalinasi air laut guna menyediakan air bersih.
“Kami terus melakukan terobosan dalam efisiensi desalinasi dan saya rasa kami sudah melakukannya. Kita mempunyai masa depan air yang baik dan saya pikir masa depan energi berkelanjutan yang baik juga ada di depan kita," kata Elon Musk saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin, 20 Mei 2024.
Desalinasi merupakan proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga air tersebut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi masyarakat. Proses desalinasi sebelumnya dinilai sebagai proses yang membutuhkan energi dan mahal. Namun proses tersebut, menurut Elon Musk, dapat diterapkan dengan efektif dan murah apabila memanfaatkan energi matahari.
Elon Musk mengungkapkan harga baterai untuk menyimpan energi juga turun drastis. Biaya penyimpanan listrik dengan baterai telah turun 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Selanjutnya: Elon Musk merinci, PLTS dapat menghasilkan sekitar satu gigawatt (GW)....
<!--more-->
Elon Musk merinci, PLTS dapat menghasilkan sekitar satu gigawatt (GW) per kilometer (km) persegi yang didapat dari sinar radiasi matahari di permukaan.
“Namun tentu matahari tidak bersinar sepanjang waktu. Jadi ketika Anda menjaring semuanya, berapa banyak energi per hari yang dihasilkan satu kilometer persegi? Kira-kira satu gigawatt per kilometer persegi, per hari. Itu merupakan jumlah yang cukup banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Elon Musk juga memberikan analogi lain bahwa sebagian panas matahari yang didapat dari gurun Sahara, mempunyai potensi untuk menghasilkan listrik untuk seluruh wilayah Eropa. Namun, besarnya tenaga surya yang tersedia seringkali kurang dipahami dengan baik. Padahal, menurutnya, perhitungannya sangat jelas.
Oleh karena itu, pemanfaatan energi tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk menyediakan ketersediaan air bersih di seluruh dunia.
“Desalinasi, seperti yang telah diketahui oleh sebagian besar orang, kini menjadi sangat murah. Memang benar, ketersediaan air bersih hanyalah soal energi dan pengangkutan air,” tutupnya.
Pilihan Editor: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terkejut Dinobatkan Sebagai Duta Kehormatan Asia Water Council