Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 14 Mei 2024 18:37 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 14 Mei 2024. Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS menguat tipis karena fokus pasar beralih ke data inflasi AS yang akan datang, untuk petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga. "Volatilitas ini kemungkinan akan berkurang pada awal minggu baru ini, karena para pedagang menunggu rilis data inflasi AS terbaru, yang kemungkinan akan menentukan sentimen jangka pendek mengenai potensi penurunan suku bunga," kata Ibrahim.

Dia menyebut, para analis memperkirakan laporan Indeks Harga Konsumen pada Rabu besok akan menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 3,6 persen secara tahunan. Angka ini disebut akan menjadi kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir.

Menurut Ibrahim, kedua data tersebut kemungkinan besar akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS. Data inflasi yang terlalu panas sepanjang kuartal pertama, membuat sebagian besar pasar tidak memperhitungkan spekulasi penurunan suku bunga tahun ini.

Dari sisi domestik, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diperkirakan menyusut dibandingkan bulan sebelumnya. Surplus diperkirakan berada di kisaran US$ 3,5 miliar hingga US$ 4 miliar. Sehingga, kinerja ekspor dan impor diprediksi akan mengalami penurunan pada April 2024.

Advertising
Advertising

Surplus yang menyusut, utamanya dipengaruhi oleh ketidakpastian perekonomian di global. Selain itu, juga dipengaruhi oleh hari kerja yang lebih pendek di dalam negeri karena libur Lebaran. "Penyusutan surplus juga akan dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan impor," kata Ibrahim.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 4,47 miliar pada Maret 2024. Surplus tersebut utamanya berasal dari sektor nonmigas sebesar US$ 6,51 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$ 2,04 miliar.

Jika dirinci, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$ 22,43 miliar atau naik 16,40 persen secara bulanan. Sedangkan secara tahunan, nilai ekspor ini turun sebesar 4,19 persen.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$ 17,96 miliar. Angkanya turun 2,60 persen secara bulanan dan turun 12,76 persen secara tahunan.

Berita terkait

BPS Catat Adanya Deflasi Bulanan 0,08 Persen Pada Juni 2024, Apa Bedanya dengan Inflasi?

23 jam lalu

BPS Catat Adanya Deflasi Bulanan 0,08 Persen Pada Juni 2024, Apa Bedanya dengan Inflasi?

Kelompok yang memberikan kontribusi terbesar terhadap deflasi bulanan adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,49 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp 16.380 sampai Rp 16.470.

Baca Selengkapnya

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

1 hari lalu

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

Mata uang rupiah kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

3 hari lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

3 hari lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

4 hari lalu

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

6 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

6 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

6 hari lalu

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Debat Capres AS: Bagaimana Kebenaran Klaim Inflasi AS Antara Trump dan Biden?

7 hari lalu

Malam Ini Debat Capres AS: Bagaimana Kebenaran Klaim Inflasi AS Antara Trump dan Biden?

Dari tiga isu yang akan dibedah dalam debat capres AS Kamis, 27 Juni 2024 waktu setempat, inflansi AS mendapat sorotan khusus.

Baca Selengkapnya