Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Senin, 13 Mei 2024 20:42 WIB

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta,. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibanding bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2024 yang sebesar 127,7 atau lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yakni 123,8.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menyebut, kenaikan IKK ini dipicu oleh momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.

"Meningkatnya keyakinan konsumen pada April 2024 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)," kata Erwin dalam keterangan resmi pada Senin, 13 Mei 2024.

IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini. Indeksnya tercatat sebesar 124,2 atau meningkat dari 118,1 pada Maret.

Kemudian, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama atau Durable Goods juga meningkat masing-masing menjadi 117,6 dan 116,4 pada April 2024. Sebelumnya pada Maret, indeksnya masing-masing tercatat 111,9 dan 111,4.

Advertising
Advertising

Selain itu, IEK juga menguat pada seluruh komponen pembentuknya. Terutama pada Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha. Ekspektasi Penghasilan tercatat 140,6, Ekspektasi Lapangan Kerja 134,8 dan Ekspektasi Kegiatan Usaha 132,6.

"Pada April 2024, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini terpantau meningkat pada seluruh kelompok pengeluaran. Peningkatan tertinggi terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1 sampai 4 juta. Berdasarkan kelompok usia, indeks tertinggi terjadi pada responden dengan kelompok usia 31-40 tahun."

Pada April 2024, BI melaporkan rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi, proporsi pembayaran cicilan atau utang dan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan tercatat relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Masing-masing tercatat sebesar 73,6 persen, 9,7 persen dan 16,7 persen.

"Rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau relatif stabil pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1 sampai 4 juta dan lebih besar dari Rp 5 juta per bulan," kata Erwin.

Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 sampai 2 juta dan Rp 4,1 sampai 5 juta per bulan.

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Berita terkait

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

1 hari lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kadin Segera Rampungkan Penyusunan White Paper untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

1 hari lalu

Kadin Segera Rampungkan Penyusunan White Paper untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan White Paper Kadin hampir rampung. Ada 7 Sektor yang jadi fokus utama Kadin dalam program pengembangan ekonomi Indonesia

Baca Selengkapnya

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

1 hari lalu

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Beberkan Kriteria Menteri Keuangan di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

3 hari lalu

Ekonom Beberkan Kriteria Menteri Keuangan di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Ekonom UPN Veteran Jakarta mengatakan menteri di bidang ekonomi pada pemerintahan Prabowo Subianto harus diisi sosok yang inovatif dan visioner.

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut Dinilai Tambah Permasalahan Baru, Celios: Angka Pengangguran Semakin Tinggi

3 hari lalu

Ekspor Pasir Laut Dinilai Tambah Permasalahan Baru, Celios: Angka Pengangguran Semakin Tinggi

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menilai ekspor pasir laut justru menambah permasalahan baru di Indonesia. Selain kerugian lingkungan, sosial, dan ekonomi, kerugian lainnya menambah angka pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

4 hari lalu

Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

Presiden Jokowi mengharapkan Pos Lintas Batas Negara di sejumlah wilayah di Indonesia bisa menubuhkan sentra-sentra ekonomi baru.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

4 hari lalu

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

Bank Mandiri memperingati Hari Jadinya yang ke-26 pada 2024. BUMN ini lahir dari peleburan empat bank pemerintah pada 2 Oktober 1998.

Baca Selengkapnya

LPS Sebut Ekonomi Indonesia Tidak Terlalu Buruk, Jadi Tak Perlu Panik

5 hari lalu

LPS Sebut Ekonomi Indonesia Tidak Terlalu Buruk, Jadi Tak Perlu Panik

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengklaim perekonomian bangsa sejauh ini masih berada dalam jalur yang benar.

Baca Selengkapnya

Mandalika Grand Prix Association Estimasi Dampak Ekonomi MotoGP 2024 di Mandalika Capai Rp 4,8 Triliun

5 hari lalu

Mandalika Grand Prix Association Estimasi Dampak Ekonomi MotoGP 2024 di Mandalika Capai Rp 4,8 Triliun

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, memperkirakan dampak ekonomi MotoGP 2024 mencapai Rp 4,8 triliun.

Baca Selengkapnya

3 Dampak Negatif Doom Spending

6 hari lalu

3 Dampak Negatif Doom Spending

Bagi mereka yang sering melakukan doom spending dan tidak bisa mengontrol pengeluaran, potensi bangkrut semakin besar.

Baca Selengkapnya